Bab 43 - Poison

1.8K 154 24
                                    

Jangan lupa vote dan komen, males ah kalau gak ada yang komen. Part selanjutnya lanjut kalo komentarnya udah 100 yaa...
























Becanda, kalo nunggu 100 comments keburu gak lanjut ceritanya :")

Happy reading..

Aeryn merasa paginya begitu buruk, apalagi ia tidak mendapati Leonel ada disebelahnya. Menjadikan Aeryn yakin bahwa Leonel tidak ke kamar sejak semalam.

Kepala Aeryn sangat pening saat mencoba bangun untuk pergi ke kamar mandi. Saat  melihat pantulan dirinya di cermin, Aeryn mendesah lelah. Pagi yang buruk dengan tampilan yang buruk juga.

Mata Aeryn terlihat begitu bengkak dan memerah karena ia menangis semalaman hingga ketiduran. Tetapi pagi ini Aeryn bersyukur karena ia tidak merasa mual seperti sebelumnya. Mungkin bayinya mengerti keadaannya yang sedang kacau, sehingga tidak ingin lebih merepotkan.

Setelah selesai mandi, Aeryn segera turun untuk mendapat sarapan. Tetapi ia baru menyadari bahwa hari sudah cukup siang untuk disebut sebagai sarapan.

Aeryn berjalan pelan saat menuju dapur, black house terasa jauh lebih sepi daripada saat di mansion. Belum lagi Aeryn tidak menemukan para maid saat siang hari, tetapi ia masih melihat para pengawal yang berjaga di setiap sudut pintu akses masuk ke rumah.

Aeryn melihat di atas meja makan sudah tersedia berbagai macam hidangan, kemungkinan memang sudah disiapkan maid sejak pagi untuk sarapannya.

Saat baru mau memulai makan, Kathrine tiba tiba bergabung di meja makan bersama Aeryn.

"Kukira kau tidak berada di rumah" Aeryn menatap Kathrine yang sudah duduk di kursi seberang Kursinya

"Aku habis merokok di halaman belakang, Leonel melarang semua orang untuk merokok di dalam rumah saat ada dirimu"  jelas Kathrine yang mulai memakan camilan di atas meja makan

Aeryn hanya mengangguk mengerti, membicarakan Leonel membuatnya jadi kembali memikirkan pria itu. Aeryn menjadi kembali sedih, karena semalaman menunggu Leonel untuk meminta maaf tetapi pria itu tidak menemuinya sama sekali.

"Kudengar dari para pengawal kau bertengkar dengan Leonel semalam, apa makan malamnya menjadi kacau?" Tanya Kathrine penasaran, karena mendengar para pengawal bercerita dengan heboh

Aeryn mendesah kecewa saat mengingat kejadian semalam "benar benar kacau, kenapa sangat sulit hanya untuk mendapatkan waktu berkencan yang tepat dengan Leonel"

"Biasakan saja dirimu Awryn, aku bahkan tidak pernah mendapatkan kencan yang berhasil dengan Dean. Kau lihat Sirin saja juga begitu" Kathrine terkekeh geli, rasanya memang menyebalkan tetapi apa yang diharapkan dari keromantisan dalam hidup di dunia hitam

Dan di tengah Aeryn yang menyantap sarapannya, ada Robby yang datang dan bergabung di meja makan.

"Tidak punya pekerjaan?" Tanya Kathrine saat Robby ikut mengambil camilan yang dimakannya

"Tidak, tapi Dean memintaku mrngambil jam tangan pemberianmu untuk keberangkatan nanti malam" jelas Robby yang mengambil duduk di samping Kathrine

"Sudah kukatan padanya untuk membiarkanku membantu mengepak barangnya, tetapi dia tetap bersikeras ingin melakukannya sendiri" Kathrine memutar matanya jengah, ia menjadi kesal karena tanpa dirinya Dean tidak pandai bersiap.

"Biarkan saja, lagipula dia terlewat bersemnagat untuk tugas Milan ini"

"Kukira Dean juga tinggal disini?" Tanya Aeryn

"Dia punya rumah dan memilih tinggal disana, tetapi ada seseorang yang dilarang ikut oleh kakaknya" Robby tertawa mengejek Kathrine dan mendapat pelototan tajam juga pukulan keras di lengannya dari Kathrine

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang