BS 15 - Cincin

3.2K 206 16
                                    


Leonel telah tiba di mansion saat pagi buta, tetapi bukannya menuju ke kamarnya dia justru bernita mengunjungi deretan kamar yang berseberangan dari kamar miliknya. Saat langkahnya telah dekat pada pintu putih yang menjadi familiar baginya, tiba tiba pinntu itu terbuka dan seseorang keluar darisana.

"Apa yang kau lakukan di dalam sana Kat?"

Kathrine terlonjak kaget saat suara dingin Leonel menusuk indra pendengarnya dengan tiba tiba. Kathrine telah berusaha pergi dari kamar Aeryn dengan sepelan mungkin karena takut akan mengganggu tidur Aeryn yang terlihat begitu lelap.

Kathrine memicing sebal ke arah Leonel yang harus mengagetkannya seperti itu, tetapi setelahnya menjawab santai pertanyaan Leonel "Mendekatkan diri dengan calon kakak ipar" 

"Kau tahu dia siapa bukan?" Leonel memberikan tatapan tajam kepada Kathrine, adiknya itu kadang tingkahnya susah untuk ditebak. Sehingga Leonel khawatir bila Kathrine berbuat hal yang tidak diinginkannya kepada Aeryn.

"Tentu saja, tidak bisa melupakannya" wajah Kathrine berubah datar dengan seringaian dingin terulas begitu saja.

"Jangan sampai berbuat sesuai kemauanmu sendiri yang dapat membuatku marah Kat" Leonel memperingatkan Kathrine dengan serius karena sama sekali tidak ada aura santai yang dikeluarkannya saat berbicara kepada adiknya itu.

"Kau takut aku membunuh calon istrimu?" Kathrine membawa tangannya bersedekap di depan dada, kedua kakak beradik itu kini semakin terlihat mirip dengan aura dominan yang dikeluarkan keduanya yang menguar di sekeliling mereka.

"Jaga bicaramu" nada suara Leonel semakin terdengar dingin

"Kau juga pernah mencoba membunuhnya" Kathrine memiringkan kepalanya, seakan sedang menguji Leonel

"Aku tidak segan mengirimmu pergi jauh dari sini bila kau berbuat sesukamu" ancam Leonel penuh keseriusan.

Seketika raut wajah serius Kathrine berubah tengil seperti biasanya "Kau jahat sekali pada adikmu" kemudian Kathrine memberikan tatapan sedih kepada Leonel.

Mengetahui bahwa adiknya sudah kembali kedalam mode menyebalkan, membuat Leonel tidak lagi khawatir.

"Pergilah berbelanja atau menembaki kelinci di arena bersama Zelo dan Mark. Aku tahu kau sedang banyak pikiran"

Meski tidak membicarakan apapun, Leonel jelas tahu saat adiknya sedang tidak baik baik saja. Kathrine tidak begitu pandai dalam menyembunyikan emosinya di hadapan Leonel, dan yang Leonel tahu bahwa gadis itu hanya tidak ingin membuatnya khawatir.

"Kau pikir aku bocah yang suka menembaki kelinci?" Kathrine merengek kesal dengan saran Leonel

"Tapi baiklah aku akan mencari kesenangan" kemudian Kathrine melenggang pergi meninggalkan Leonel.

Tetapi baru beberapa langkah Kathrine berbalik dan mengatakan "Omong omong calon istrimu cantik sekali saat tertidur, kau pria jahat yang beruntung"

Leonel hanya menghela nafasnya berat, tidak terkejut akan bagaimana Kathrine bersikap dan berbicara.

***

Leonel sudah berada di dalam kamar Aeryn sejak beberapa menit yang lalu. Dia berdiri di tepi ranjang dan memperhatikan betapa damainya wajah Aeryn yang masih terlelap. Tidak lama setelahnya mata yang tertutup cantik itu terbuka dengan kerjapan kecil. Mungkin gadis itu merasa terganggu karena seseorang mengawasinya dalam tidur untuk beberapa menit.

Aeryn membuat peregangan pada tubuhnya dengan pelan, sebelum matanya menangkap seseorang yang berdiri di hadapannya. Matanya terbuka semakin lebar saat menyadari siapa yang ada di kamarnya.

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang