BS 27- as Human 🔞

4.3K 175 27
                                    

Sesuai Janji ya, update gak lama 👍👍
⚠️⚠️⚠️WARNING CONTENT ⚠️⚠️⚠️
🔞🔞🔞MATURE CONTENT🔞🔞🔞



Leonel baru saja selesai mandi, badannya telah bersih dan kembali segar. Kini dia melangkah menuju closet untuk berganti baju. Tetapi langkahnya diikuti oleh Aeryn yang entah sejak kapan sudah berada di dalam kamar. Leonel mengacuhkan keberadaan Aeryn dan sibuk memilih kemeja kerjanya. Leoenel bukan bermaksud tidak peduli dengan Aeryn tapi yang ia curigai, gadis itu akan mengacau lagi pagi ini. Sehingga mengabaikan Aeryn sampai ia selesai bersiap, mungkin cara paling efektif menurut Leonel. Tetapi tidak lama kemudian, tangannya yang akan meraih kemeja di gantungan lebih dulu di tahan oleh tangan halus Aeryn.

Leonel menoleh kecil ke arah Aeryn, dalam hati dia berteriak apalagi yang akan Aeryn permasalahkan kali ini. Tatapan Leonel seakan meminta penjelasan atas sikap Aeryn yang lagi lagi mengusik waktu bersiapnya.

"Kau akan kemana?" Aeryn masih menahan tangan Leonel dalam cengkeraman halusnya. sejujurnya Aeryn sudah tahu pasti jawaban yang akan diberikan Leonel, tetapi pagi ini rasanya dia tidak ingin merelakan kepergian Leonel.

"Bekerja tentu saja"

Leonel menjawab dengan agak tegas karena tahu Aeryn akan mengacau.  Tetapi nada suaranya yang mungkin terdengar begitu dingin, jelas membuat Aeryn menjadi cemberut. Gadis itu juga menarik tangannya kemudian sedikit menunduk dengan sedih.

Sebelah alis Leonel terangkat, kepalanya terus mengatakan bahwa Aeryn akan kembali merengek dan memintanya tinggal lebih lama seperti sebelumnya. Tetapi bagian dari kepalanya juga mengatakan, bahwa seharusnya dia bisa berbicara dengan lebih lembut sehingga tidak membuat Aeryn nampak begitu sedih.

"Aku akan bekerja, jadi jangan buat masalah" Leonel kembali berkata, kali ini dengan nada yang jauh lebih lembut dari sebelumnya. Sebagian dirinya merutuki sikapnya yang menjadi begitu lembek saat menghdapi Aeryn. Tetapi Leonel sendiri tidak dapat berbohong, bahwa ia merasa begitu iba melihat sorot sedih yang Aeryn berikan.

"Kau kan baru selesai mengurus pekerjaanmu" Aeryn melayangkan protesannya dengan nada yang lirih, pandangannya masih menunduk menatap lantai. Lagipula apa salahnya menahan Leonel bekerja, karena pria itu bahkan belum ada satu jam berada di mansion dan sudah harus kembali bekerja.

"Pekerjaanku tidak hanya satu" terdengar helaan nafas lelah dari Leonel

Aeryn tiba tiba saja mengangkat kepalanya dan kembali menatap ke arah Leonel, kemudian decakan keras terdengar dari bibirnya.

"Kau selalu bekerja siang dan malam, kenapa tidak pernah libur?" Aeryn merengek kesal, dia sangat ingin diajak pergi keluar dengan Leonel. Tetapi kenapa suaminya itu selalu sibuk bekerja sepanjang waktu, dan tidak memiliki waktu luang untuk dirinya.

Padahal yang Aeryn dengar dari Sirin, setelah menikah Theo mengambil cuti untuk berbulan madu selama 2 minggu. Sedangkan Aeryn, jangankan berbulan madu untuk diajak keluar mansion saja tidak pernah.

Leonel hampir terkejut mendapati perubahan mood Aeryn. Tetapi melihat gadis itu sudah kembali menyebalkan, Leonel kembali mengacuhkan gerutuan Aeryn dan memakai bajunya. Bahkan sekarang Leonel telah mengambil jas kerjanya, sebelum berjalan lebih dulu keluar closet meninggalkan Aeryn.

"Kalau begitu aku akan pergi belanja ke mall" Aeryn mengekori langkah Leonel, dia tidak menyerah. Setidaknya bila Leonel tidak akan mengajaknya pergi, dia bisa pergi sendiri mencari hiburan.

"Tidak" balas Leonel dengan tegas, bahkan langkahnya tidak terhenti untuk menuju ke arah pintu kamar.

Saat tangan Leonel telah meraih gagang pintu, Aeryn berlari dari belakang dan menahan pintu yang terbuka itu kembali tertutup. Leonel mengurungkan niatnya untuk keluar dari kamar, dan sekarang Aeryn berdiri di depan pintu menghalangi kepergiannya.

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang