BS 54 - Kebenaran

2K 141 47
                                    

Jangan lupa tinggalkan Vote dan Comment 🖤🖤🖤






Happy reading...

Aeryn membuka matanya perlahan dan merasakan kepalanya begitu pening. Dia berada di atas lantai yang terasa dingin, dan ruangan gelap itu terasa begitu asing baginya.

Aeryn mencoba mengingat apa yang terjadi padanya, dan yang terakhir terlintas di dalam pikirannya adalah sebuah penyerangan di toko pakaian bayi. Lalu setelahnya semua menjadi gelap.

Aeryn mencoba bangun dan mendudukkan tubuhnya. Dia mencoba mengecek tubuhnya dan bersyukur tidak ada yang terluka.

Aeryn mencoba menajamkan penglihatannya ke sekeliling ruangan yang gelap itu. Aeryn berharap dapat menemukan keberadaan Kathrine, Sirin, ataupun Mark. Tetapi rasanya ia hanya sendirian di dalam ruangannya.

Saat Aeryn masih mencoba mengumpulkan tenaga untuk mencari pintu keluar, pintu di depannya lebih dulu terbuka. Cahaya dari luar ruangan menampilkan sebuah siluet seseorang yang berdiri di depan pintu.

Seseorang itu masuk dan menyalakan lampu ruangan yang terlihat gelap. Saat cahaya lampu kuning menerangi dengan temaram ruangan lembab itu, Aeryn dapat melihat Liora berdiri di samping pintu yang terbuka itu.

Aeryn tidak takut sama sekali, meski Liora pasti akan mencoba melukainya lagi. Aeryn menatap penuh waspada kepada Liora yang berjalan mendekatinya.

"Sudah cukup lama kita tidak bertemu ya Lister" Liora tersenyum jahat, ia melirik ke arah Aeryn yang masih terduduk di atas lantai

"Apa maumu Liora?" Tanya Aeryn dengan berani

Seketika Liora menurunkan tubuhnya, berjongkok tepat di depan Aeryn. Tangannya mengelus pelan kepala Aeryn.

"Aku mau Leonel" bisik Liora dengan tawanya yang seperti orang tidak waras

Aeryn hanya menatap tidak minat kepada Liora. Gadis itu memang benar benar sudah gila, pikir Aeryn.

Tetapi seketika Liora mencengkeram rambut Aeryn dan menariknya hingga Aeryn sedikit mendongak.

"Aku benci sekali padamu, sangat benci hingga rasanya aku ingin membunuh diriku sendiri jika aku tidak berhasil membunuhmu lagi" Senyuman Liora berubah menjadi kemarahan

"Kau gila Liora, kau tidak waras" Aeryn mencoba melepaskan jambakan Liora

Tetapi mendapati Aeryn yang masih berani melawan, Liora jelas semakin marah dan menguatkan jambakannya.

"Aku akan pastikan kau mati di depan mataku, dan kubuat Leonel menyesal telah membuangku"

Aeryn mengumpulkan tenaganya, jujur saja badannya masih terasa lemas tetapi ia tidak dapat diam saja dengan perlakuan Liora. Kemudian Aeryn mendorong kuat tubuh Liora dari hadapannya.

Jambakan Liora terlepas saat dirinya terjatuh ke lantai. Tetapi Liora segera bangkit saat melihat Aeryn sudah berdiri dan bersiap akan kabur. Liora mengeluarkan pistol dari pinggangnya dan menodongkannya ke arah Aeryn.

"Diam atau aku akan menembakmu, jalang sialan!! " ancam Liora sambil berteriak

Aeryn terkesiap, ia seketika mematung di tempatnya. Tentu saja Liora bisa menembaknya kapan saja dan ia jelas tidak ingin mati seperti ini. Setidaknya Aeryn harus bertemu dengan Leonel terlebih dahulu.

Aeryn mengangkat kedua tangannya ke udara, mencoba menghentikan Liora yang berusaha menembaknya.

Liora mendekat dan memukul keras wajah Aeryn hingga bibir Aeryn mengeluarkan darah. Aeryn tidak dapat membalas karena mungkin Liora akan benar benar menembakkan pistolnya.

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang