The Last Chapter

4.5K 171 42
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Happy reading...


Aeryn berada di rumahnya dan melihat kedua orang tuanya makan di meja makan bersama. Rasanya sudah sangat lama sejak dirinya dapat makan bersama dengan kedua orang tuanya seperti ini. Aeryn merasa nyaman.

"Kita akan seperti ini selamanya" kata Nyonya Lister menatap suaminya

"Benar" tuan Lister atau ayah Aeryn mengangguk setuju.

Aeryn senang karena akhirnya dapat berkumpul bersama keluarganya lagi. Aeryn baru ingin mengutarakan perasaannya kepada kedua orang tuanya.

Tetapi maid datang dan menunduk sopan "Maaf Tuan besar, anda kedatangan tamu"

Aeeyn menoleh ke arah maid yang berdiri di ujung meja makan dan saat itu Aeryn melihat seorang pria dengan sorot mata tajam yang terasa begitu familiar. Aeryn tidak dapat berhenti menatap dan pria itu yang juga menatapnya dalam.

Aeryn berpikir dimana ia bertemu dengan pria itu, karena ia merasa begitu dekat dengan pria itu.

Tetapi Aeryn baru sadar bahwa pria itu tidak datang sendirian. Peia itu menggendong seorang bayi kecil di lengannya yang kekar.

Aeryn masih menatap dalam diam, tetapi merasa tidak ingin berhenti menatap si pria maupun sang bayi.

"Ayo pulang, tempatmu bukan disini Perle" suara berat nan dalam itu menyapa lembut pendengaran Aeryn

Aeryn terdiam beberapa waktu sebelum menjawab ucapan si pria
"Tapi aku ingin bersama ayah dan ibuku"

Rasanya Aeryn bingung untuk memilih diantara si pria atau orang tuanya. Tetapi Aeryn berakhir mengatakan ingin bersama ayah dan ibunya daripada mengikuti perkataan pria itu.

"Dan meninggalkanku juga baby?" Rautnya sedih menatap ke arah Aeryn

Aeryn terdiam lagi saat mendengar ucapan penuh permohonan dan keputus asaan dari si pria di ambang pintu ruang makannya.

"Aku mencintaimu, kami mencintaimu Aeryn"

Mata Aeeyn seketika membelalak lebar saat namanya disebutkan dengan begiu apik. Dan tanpa sadar Aeryn menyebutkan satu nama yang paling ia sukai

"Leonel"

Leonel mengangguk dan mengajak Aeryn untuk mendekatinya "Ayo pulang Aeryn, aku membutuhkanmu"

Aeryn tersenyum lebar di tempatnya, ia merasakan perasaan senang yang begitu membuncah di dalam hatinya.

Tanpa memikirkan apapun lagi, Aeryn segera bangkit dari kursinya dan berlari ke arah Leobel yang berdiri beberapa meter darinya.

Setelah sampai di hadapan Leonel, Aeryn menatap lamar lamat wajah itu penuh kerinduan

"Aku mencintaimu" kata Aeryn tanpa beban

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang