1. Cogil

81 3 0
                                    

"Mau sampai kapan sih lo nangisin cowok brengsek kaya Gilang?" tanya Ajeng pada sahabatnya yang sedang meringkuk di kasurnya dengan bahu bergetar.

"G - gue.. "

"Apa?! Masih sayang? Lo tuh udah diselingkuhin sama tuh orang, tahu diri kek, lo tuh terlalu berharga buat cowok nggak ada otak kaya dia!" ucap Ajeng lagi.

Dara semakin menjadi - jadi bukan hanya isakan yang keluar dari mulutnya, "terus gue harus apa?"

"Putusin tuh cogil, S E K A R A N G !"

Jujur Dara masih mencintai Gilang. Hubungan Dara sudah menginjak tahun ke lima. Ia berpacaran dengan Gilang yang tak lain adalah kakak tingkatnya di bangku kuliah.

**

Dan disinilah Dara dan Gilang bertemu di sebuah kafe dekat dengan apartemen milik Dara.

"Kayanya kita udah nggak bisa lanjutin hubungan ini," ucap Dara.

"Oh, bagus dong. Gue nggak perlu capek - capek mutusin lo," ucap Gilang santai.

"DASAR COGIL!" teriak Dara lalu menyiramkan lemon tea nya ke wajah tanpa dosa sang mantan.

"Sampah kaya lo emang nggak pantes dipertahanin!" lanjutnya dengan nafas terengah menahan emosi.

Nafas Dara naik turun meredam rasa amarahnya yang sudah naik ke ubun - ubun.

Kisah cintanya, berakhir tragis.

Ia pulang ke apartemen dengan nafas memburu dan hati yang hancur. Pengorbanannya selama ini terhadap Gilang sia - sia.

Teringat saat Gilang di masa akhir bangku kuliahnya. Ia membuatkan bekal ke kost tempat Gilang tinggal. Membantu Gilang menyelesaikan skripsi. Hingga saat lulus membantu mencarikan lowongan pekerjaan.

'Lemah teles, Gusti sing bakal bales' ucap Dara dalam hati.

***
TBC

Loving My LadylordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang