Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YEY MBAK NEM SADAR YGY
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Killian menatap ke tubuh anaknya yang terbaring dengan perasaan campur aduk. Dia menyesal, seharusnya tidak meninggalkan anaknya dan harus mengalami apa yang pernah dirinya alami.
Ya, Killian pernah mengalami hal yang sama dengan (Name). Karena itu, dia bertekad untuk menjaga (Name) agar tidak mengalami apa yang dirinya rasakan dan ... Tertawa bahagia tanpa ketakutan sama sekali akan Dunia yang penuh akan misteri. Penuh akan norma dan hukum alam.
Tapi, setidaknya Killian merasa lega. (Name) di keliling orang yang sangat mencintai dan menyayangi dirinya. Terbukti dengan Melissa, Aria dan Keira yang bersikeras tidak mau meninggalkan sisinya sampai sadar.
Killian berjanji, saat (Name) sadar nanti, dia akan menghubungi mereka.
Killian mencium punggung tangan (Name) dengan beribu-ribu harapan dan doa. Agar putrinya tidak kenapa-kenapa dan segera sadar.
Tiba-tiba, Killian merasakan jari yang sedang dia genggam bergerak. Killian menatap kearah muka (Name) yang matanya mencoba terbuka.
Hingga akhirnya, kelopak mata itu berhasil terbuka sepenuhnya. Sungguh, Killian tidak dapat berucap apapun lagi. Selain air matanya yang turun akibat kebahagiaan dan sebuah perasaan lega, akhirnya, putrinya sadar.
"... Ayah? " Suara yang sudah lama tidak dia dengar, suara lemah yang seolah berkata bahwa dia sudah cukup merasakan semuanya.
Killian langsung memeluk tubuh anaknya. Menangis tersedu-sedu, mulutnya tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena sudah mengabulkan doanya.
(Name) terlalu lemah untuk menanyakan kenapa sang ayah ada di sini, dia hanya bisa membiarkan ayahnya menangis tersedu-sedu di pundaknya. (Name) dengan tangan yang di infus mengelus punggung tegak ayahnya.
"... Tidak, apa apa... Aku sudah tidak apa-apa, jangan ... "
"Menangis, ayah. "
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Berita mengenai (Name) sudah siuman sampai di telinga ke-8 sahabatnya. Melissa Keira dan Aria langsung menghampiri (Name).
Di ruangan itu, mereka dapat melihat bahwa (Name) tengah terduduk sembari memakan apel. Ditemani sang ayah.
Melissa langsung memeluk erat tubuh sahabatnya.
"Uhuk! Bau banget anjing, belom mandi ya lo!? "
"Bangsat." Melissa entah harus senang atau bagaimana, karena kalimat pertama bestienya yang keluar sangat pedas. Keira dan Aria cuman ketawa canggung.
"Kak (Name)... "
"Oh? Yo, Kei. " (Name) tersenyum lebar, senyum yang mampu menipu mereka semua. Keira langsung memeluk tubuh (Name) erat.