A/N : Pen cepet cepet tamatin nih book 😅💅🏻
"Apa kalian berpacaran?" Pertanyaan itu sontak membuat keduanya di liputi oleh kecanggungan. (Name), gadis itu lah yang terlebih dahulu hanya terkekeh dan menggaruk leher belakangnya.
"Kau salah paham, dia hanyalah rekan nya kakakku." Mia menatap (Name) polos.
"Siapa kakaknya kakak yang cantik ini?"
"Dokja. Dokja Kim." Sontak saja raut wajah Mia berubah tak percaya dan jijik. Membuat (Name) menahan tawanya seketika.
"Tidak mungkin. Paman yang jelek itu mempunyai adik secantik kakak? Pasti dunia sedang menipu. Dimana kameranya kak?"
"Astaghfirullah, tahan." (Name) berbisik pelan dan hanya tertawa kecil. Junghyuk sendiri sudah lelah dengan pola pikir adiknya yang satu ini.
"Mia. Tidak boleh seperti itu." Junghyuk dengan pelan menegur sang adik. Mia, yang di tegur kakaknya justru mencibikkan bibirnya.
"Benar, kok! Itu fakta!"
"Kamu ga salah." Mia berbinar saat mendengar kalimat (Name).
"Tapi ga bener juga, wkwkwk." Raut wajah Mia kembali suram.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Setelah kejadian itu. (Name) kembali ke teman-temannya. Navier bersama kakaknya, Koshair tengah berbincang sejenak hingga terputus ketika (Name) yang langsung memeluk pinggang ramping Navier. Navier sendiri hanya tertawa kecil dan mengelus surai hitam milik sang empu.
"Nana! Yang lain kemana??"
"Yang lain lagi sibuk." Navier dengan mudahnya menjawab. (Name) hanya ber-oh ria. Sebelum akhirnya atensinya teralihkan ke Koshair.
"Kak. Cakep banget." Ucapan (Name) sontak membuat Navier dan Koshair terdiam.
"Eh?"
"Bener loh! Ganteng banget! Gaada niatan jadi milik saya kak?"
BLUSH!
"A-a....aaa... Ya...?"
Navier memijat keningnya. Temannya satu ini memang kelewat jujur.
"Wanjay. Jujur banget ego lo." Melissa tiba tiba muncul dengan cara nangkring di pohon.
"ASTAGHFIRULLAH GUE KIRA KUNTILANAK ANJER." (Name) mengelus dadanya terkejut. Mana lagi Melissa gunain bajunya yang warna putih, rambutnya panjang, nemplok di pohon lagi.
Apa ga mirip itu sama kunti?
"Kurang ajar lo babyck."
"Just for fun bro 😅👆🏻"
"Bacot tai kucing."
(Name) hanya cengengesan. Berbeda dengan Melissa yang mendengus.
"Btw gimana hubungan lo sama Cale?" Pertanyaan Melissa membuat (Name) jadi salah tingkah. Dia berdehem sejenak dan mengalihkan pandangannya.
"Gimana ya bundzzz masalahnya yaaa, watashi itu-"
"Ketularan wibunya ternyata." Melissa dan Navier dengan tampang bodoh mereka menggelengkan kepala mereka ngeri.
"BERISIK AHHH!!"
Flashback ;
tuuuut
"Halo, kenapa (Name)? Tumben telpon."
Suara Cale terdengar nyaring dari handphone (Name). Perempuan itu menegup ludahnya paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SAVAGE FRIEND!
Fanfiction❝𝗞𝗔𝗧𝗔 𝗦𝗜𝗔𝗣𝗔 𝗝𝗔𝗗𝗜 𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗧𝗘𝗥𝗔𝗞𝗛𝗜𝗥 𝗘𝗡𝗔𝗞?❞ 𝗞𝗜𝗦𝗔𝗛 ini menceritakan tentang seorang perempuan yang bisa membuatmu iri sampai ke ulu hati...
