Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEBENARNYA, Dekis itu tidak pernah melirik satu pun cewek di dunia ini kecuali adiknya sendiri.
Bahkan dia pernah bersumpah pada dirinya sendiri agar selalu melindungi adiknya, Medeia.
Mempunyai latar belakang toxicfamily itu tak menghentikan impian dan kepintarannya. Sama sepertinya, Medeia juga memiliki latar belakang yang sama sepertinya.
Hanya saja, Medeia tumbuh menjadi perempuan yang licik dan ambisius, Dekis selalu kakak merasa gagal dalam mendidik dan menjaga adiknya.
Sebelum, hari itu datang...
Hari dimana Medeia mulai berubah secara perlahan.
Flashback
Dekis tengah duduk di sofa rumah, dengan laptop yang menyala dan banyaknya buku.
Jam menunjukkan pukul 3 siang, Dekis sendiri tidak tau kemana adiknya pergi kemana, sebelum akhirnya pintu di buka terdengar.
"Aku pulang. " Dekis langsung berdiri dan bersiap menyambut adiknya.
Namun terhenti saat melihat adiknya datang bersama perempuan lain, rambut hitam panjang dengan warna mata hitam itu tengah tersenyum ceria.
"Ayo kekamar, kamarku lewat sini. " Ujar Medeia di balas anggukan (Name).
"Permisi! "
Medeia memimpin ke kamarnya di lantai 3, (Name) sendiri tak berhenti berbicara dengan ceria, Medeia sendiri jgan kadang menimpali walaupun singkat.
Dekis terdiam, lalu menggeleng dan menyentuh dadanya sendiri. 'Baguslah, Meddie setidaknya punya teman walau hanya satu.. '
Jam menunjukkan pukul 6 malam, terdengar suara gaduh dan berisik dari kamar Medeia, bahkan suara tawa pun juga terdengar walaupun lebih banyak suara gedebakgedebuknya.
Dekis sendiri tak memperdulikan hal tersebut sampai ia sadar harus menyiapkan makan malam.
"Meddie, (Name)! Waktunya makan!" Panggil Dekis, hening sebentar lalu suara gaduh terdengar lagi.