01

3.9K 251 15
                                    

NuNew berjalan menyusuri koridor Fakultas Seni dengan langkah gontai, Pagi ini dia sengaja berangkat lebih awal untuk menghindari waktu sarapan bersama keluarganya, Jika orang lain selalu menyukai waktu sarapan bersama keluarganya, Tetapi berbeda dengan Nunew, Dia tidak menyukai waktu kebersamaan mereka, Karena setiap mereka berkumpul, Nunew merasa dirinya tidak dianggap, Ayah dan mamanya hanya fokus dengan adiknya saja.

Sebenarnya dia tidan pernah merasa iri kepada sang adik, Tetapi dia tidak suka jika orang tuanya membanding bandingkan dirinya dengan adiknya.

Bukan hanya itu saja, Mereka juga tidak pernah menghargai prestasi yang sekali dia raih, Ayahnya selalu menuntut dirinya agar mendapatkan nilai tertingi, Tetapi tidak pernah terlihat rasa bangga dari ayahnya untuk dirinya.

Balik lagi keNunew saat ini, Dia memasuki kelas yang masih terlihat sepi, Nunew  sedari kecil memang sangat menyukai kesunyian, Jadi tempat yang sepi lebih baik daripada dirinya harus pergi ke tempat yang ramai.

NuNew duduk dipojok kanan belakang, dan segera menelungkupkan kepalanya diantara kedua tangannya.

Nat yang baru datang pun hanya diam menatap sahabatnya tanpa berniat mengganggu, Dia sudah tau apa yang terjadi jika NuNew seperti ini.

Jam istirahat tiba, Mereka berdua segera pergi ke kantin.

"Ada apa ? Mereka mengacuhkanmu lagi?"Tanya Nat menatap NuNew yang sedang menikmati makananya.

"He em, Seperti biasa, Mereka selalu menganggapku aneh karena kekuranganku" Jawab NuNew tetap dengan senyumnya.

Inilah yang Nat sukai dari sahabatnya, NuNew tidak pernah meninggalkan senyumnya disituasi apapun.

"Itu bukan kekurangan New, Itu kelebihanmu, Jangan pernah menganggap hal itu sebagai kekurangan, Karena nantinya itu pasti akan berguna untuk masa depanmu" Ujar Nat

NuNew hanya diam mendengar penuturan dari sahabatnya, Tapi dalam hatinya dia juga membenarkan ucapan sahabatnya.

"Sepertinya aku akan cari kerja sampingan nanti" Celetuk NuNew

"Untuk apa? Apa uang dari ayahmu kurang?"Tanya Nat bingung.

"Bukan itu alasanku, Uang dari ayah cukup kok, Tapi aku tidak tahan jika berdiam diri dirumah setelah pulang kuliah, Mereka tidak pernah membiarkanku tenang dirumah"Jelas NuNew.

"Jadi asisten kakakku saja"Ucap Nat

"Kakakmu? Hia Zee?"Tanya NuNew

"Iya, Siapa lagi"

"Engga deh, Aku cari yang lain aja" Tolak NuNew bergidik ngeri

"Ada apa? Padahal nanti kau tidak perlu susah susah cari kerja" Ucap Nat Bingung.

"Kau tau kan aku takut pada kakakmu" Ucap NuNew

"Tidak usah takut New, Dia memang seperti itu, Lama lama pasti dia juga akan akrab dengamu"

"Tapi aku tidak suka dengan tatapanya, Bicaranya juga membuatku takut"Ucap NuNew jujur membuat Nat Tertawa.

"Ayolah New, Pokoknya nanti aku akan bicara pada kakakku"Ucap Nat Final membuat NuNew menghela nafas.

"Tapi nanti kau yang harus bertanggung jawab jika tiba tiba aku terkena serangan jantung"Ucap NuNew membuat Nat kembali tertawa.

"Hahaha tentu saja"

Baiklah, Setelah ini NuNew akan menyiapkan mental bajanya agar dia tidak takut berhadapan dengan kakak sahabatnya itu, Tapi dia tidak yakin jika nanti dirinya tidak menangis jika Kakak sahabatnya memarahinya.

Unify The Taste (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang