16

1.5K 127 17
                                    


"Ada apa dengan jarimu?" Tanya Zee yang khawatir membuat NuNew terdiam bingung ingin menjawab.

"I-itu tad---

Sebelum NuNew selesai berbicara, Zee berlalu pergi menuju lantai atas dengan tergesa, beberapa saat dia kembali dengan membawa kotak obat ditangannya.

Zee menarik kursi disebelah NuNew agar lebih dekat, dengan hati hati dia mengangkat tangan NuNew hati hati dan mulai mengobatinya.

"Kenapa bisa sampai seperti ini, Apakah kau tidak bisa menggunakan mata mu dengan benar" ujar Zee terdengar dengan nada kesal.

"Maaf Hiaa" lirih NuNew menunduk.

Sungguh, Jika bukan karena memikirkan tentang pelayan baru yang ada disini, NuNew tidak akan seceroboh ini dan memotong jari tangannya.

Setelah membersihkan luka, Zee membalut jari NuNew dengan plaster, lalu dia meletakkan kotak obat itu di meja sebelahnya.

Zee menghela nafas, Sedari tadi NuNew bersikap aneh, beberapa kali NuNew terlihat melamun.

"Ada apa, Sepertinya kamu memikirkan sesuatu, apakah ada sesuatu yang mengganjal di fikiranmu?" Tanya Zee menatap lekat NuNew.

NuNew yang sedari tadi menunduk pun mendongak menatap balik mata Zee, dia menghela nafas perlahan sebelum bertanya.

"Tadi ada Bi Arum yang katanya Hia pekerjakan disini mulai hari ini, Apakah setelah ini NuNew tidak bekerja lagi disini?" Tanya NuNew pada akhirnya.

Zee berfikir sejenak, beberapa detik kemudian dia paham dengan apa yang di maksud oleh NuNew.

"Jadi, Kamu mengira setelah Bi Arum bekerja disini kamu tidak digunakan lagi disini, kamu berfikir saya menggantikan mu dengan Bi Arum?" Tanya Zee yang dijawab anggukan oleh NuNew.

Zee tersenyum tipis sebelum menjelaskan kepada NuNew.

"Untuk apa saya memecatmu, Saya sudah nyaman dengan adanya kamu disini, Saya mempekerjakan Bi Arum agar kamu fokus kepada saya dan hal hal yang berkaitan dengan saya, maka dari itu saya meminta Bi Arum agar membersihkan apartemen saat pagi hari saja" Jelas Zee dengan perlahan agar NuNew mengerti.

"Jadi NuNu tidak dipecat??" Tanya NuNew kembali antusias.

"Tentu saja, untuk apa memecatmu" Jawab Zee seraya mengelus Surai NuNew membuat NuNew tersipu mendapatkan perilaku seperti itu.

Tujuan utama Zee mempekerjakan Bi Arum agar NuNew tidak terlalu kelelahan mengerjakan pekerjaan yang ada di apartemen ini, Zee hanya ingin NuNew fokus kepadanya, Karena dia sedang berusaha memikat hati NuNew agar segera menjadi miliknya.

Dia tau NuNew masih terkejut dengan sikapnya akhir akhir ini, Apalagi dia menunjukkan perubahan yang sangat terlihat jadi mungkin itu akan menjadi hal yang aneh untuk NuNew.

"Sudah?" Tanya Zee yang di angguki lagi oleh NuNew

"Kalau begitu ayo berangkat, Saya akan mengantarmu lagi" Ucap Zee membuat NuNew ingin kembali protes.

"Ta------

"Tidak ada bantahan, saya akan tetap mengantarmu" Ucap Zee memotong protesan dari NuNew membuat sang empu pasrah.


"Kalau begitu NuNew ambil tas dulu Hia"

"Pergilah, saya tunggu di mobil" ucap Zee yang di angguki oleh NuNew

NuNew segera menuju lantai atas untuk mengambil tasnya, sebelum pergi menyusul Zee, NuNew terlebih dahulu mengemas makanan untuk bekal Zee karena tadi Zee belum menyelesaikan sarapanya karena mengomati jarinya.


"Maaf menunggu lama Hia" Ujar NuNew saat masuk kedalam mobil Zee.

"Tidak masalah" Jawab Zee menoleh ke arah NuNew dan tersenyum tipis.

Zee melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesampainya di depan kampus Zee segera memberhentikan mobilnya.

"Nunu pamit ya Hia, Ini bekal untuk Hia, Maaf tadi membuat waktu sarapan Hia terganggu, Terimakasih sudah mengobati jari Nunu, Bye bye" Ucap NuNew dengan cepat lalu meninggalkan Zee yang masih memegang kotak bekal pemberian NuNew.

"Sangat menggemaskan" guman Zee menatap kepergian NuNew

Unify The Taste (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang