18

1.5K 109 12
                                    

Seperti sebelum-sebelumnya ketika Nunew sudah sampai di kantor Zee, disana sudah ada bodyguard yang menunggu kedatangannya, dua bodyguard itu langsung saja mengantarkan Nunew menuju ruangan Zee.

"Terimakasih" ucap Nunew ketika dia sudah sampai di depan ruangan Zee

"Sama sama, kami permisi tuan" ujar salah satu bodyguard itu dan berlalu pergi.

Sebelum masuk, pintu sudah terlebih dahulu terbuka melihatkan Max yang baru saja keluar.

"Selamat siang, New" sapa asisten itu pada Nunew

"Siang Kak Max, apakah Hia ada di dalam?" Tanya Nunew

"Ya, Dia sudah menunggumu, masuklah aku akan pergi keruanganku" Ucap Max mempersilahkan Nunew masuk.

Nunew mengangguk, setelah kepergian Max, Nunew segera memasuki ruangan Zee.


"Hia" panggil Nunew pada Zee yang fokus ke pekerjaannya.

Zee yang mendengar suara memanggilnya pun mendongakkan kepalanya, Matanya melihat Nunew yang masih berdiri di dekat pintu dengan membawa paper bag ditangannya.

" Kemarilah " ujar Zee seraya mengisyaratkan Nunew agar mendekat.

Dengan sedikit ragu Nunew mendekati Zee, entah mengapa perasaanya tidak enak.

Benar saja, setelah dia berada di dekat meja kerja Zee kembali memberi isyarat agar Nunew duduk dipangkuannya.


"Hi--

"Kau tidak mengerti isyarat ki?" Tanya Zee menyela ucapan Nunew

"Duduklah, saya tidak akan melakukan apapun" lanjut Zee meyakinkan.

Nunew menghembuskan nafas pelan, dia meletakkan paper bag yang dia bawa lalu duduk dipangkuan Zee.

Zee tersenyum, Dia merubah posisi duduk Nunew menjadi membelakanginya lalu memeluk tubuh Nunew dari belakang.


"Relaks, saya hanya ingin memelukmu untuk mengurangi rasa lelah" ucap Zee seraya memejamkan matanya

Dia tidak berbohong, Tubuhnya terasa lebih ringan saat dia memeluk Nunew, rasanya dia tidak mau melepaskan pelukan ini.

Berbeda dengan Nunew yang sedari tadi mencoba menetralkan detak jantungnya agar tidak terdengar oleh Zee, Posisi ini membuat Nunew merasa gugup

Setelah 10 menit berlalu, Zee membuka matanya, didepannya terlihat paper bag yang dia yakini berisi makan siang untuknya.


"Kau membuat makanan ini sendiri?" Tanya Zee tanpa mengubah posisi mereka.


"I-iya Hia" jawab Nunew sedikit gagap karena gugup.


Zee kembali tersenyum, dia tau jika sedari tadi Nunew menahan rasa gugupnya, bahkan detak jantung Nunew pun terdengar jelas.


"Kau sudah makan?" Tanya Zee lagi

"Sudah Hia" jawab Nunew pelan

"Kalau begitu temani saya makan" ucap Zee seraya melepaskan pelukannya pada Nunew.


Nunew segera turun dari pangkuan Zee tak lupa dia membawa paper bag itu menuju sofa dan segera menatanya disana.


Zee melepas jas kerjanya, Dia pergi ke kamar mandi yang ada di dalam ruangan itu untuk mencuci tangannya sebelum dia makan

Saat kembali , Zee melihat makanannya sudah tertata di meja makan tak lupa dengan segelas air mineral disana.


"Kau benar benar sudah makan?" Tanya Zee saat dia sudah berhasil menelan satu suap makanan.


"Sudah Hia, tadi sebelum kesini Nunu sudah makan" Jawab Nunew yang di angguki oleh Zee.


Setelah Zee selesai makan, Nunew segera membersihkan tempat makan kedalam paper bag lagi lalu dia duduk dipinggiran sofa seperti semula.

Tiba tiba dia dikejutkan dengan Zee yang berbaring di pahanya membuat Nunew kembali menahan nafas.


"Bangunkan saya 20 menit lagi" ucap Zee yang sudah menutup matanya.


"B-baik Hia" ucap Nunew mengiyakan walaupun dia masih  terkejut.

Dalam hati Zee tersenyum penuh kemenangan, Dia tau Nunew kurang nyaman di posisi seperti ini, tapi Zee ingin menikmati istirahatnya dengan posisi nyaman seperti ini.










Unify The Taste (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang