13

1.8K 168 17
                                    

Sepanjang materi yang dosen jelaskan, NuNew hanya melamun sesekali menghela nafas.

Nat yang berada disebelah NuNew pun sesekali melirik sahabatnya yang terlihat sangat jauh dari kata tenang.

Setelah beberapa waktu dosen keluar ruangan, Nat segera menggeret tangan NuNew menuju kantin.

"Lo kenapa sih New? Aneh banget hari ini" Ucap Nat ketika mereka sudah menduduki bangku kantin.

"Nggapapa kok" Ucap NuNew singkat.

"Oh iya, kata kakak ? kemarin sakit? Sakit apa?Terus kenapa sekarang lo masuk?"Tanya Nat ingin tahu.

"Hanya demam biasa, Dan sekarang sudah sembuh" Ucap NuNew berbohong.

"Kayaknya kakak suka sama lo deh" celetuk Nat membuat NuNew tersedak ludahnya.

"A-apa?!!"

"Kakak itu tipikal orang yang susah untuk menerima orang asing buat iku campur urusan pribadinya, Bahkan keluarga gw pun ngga ada yang bisa sedeket itu sama kakak"Ucap Nat

"Ya kan emang aku asisten pribadinya" Ucap NuNew mencoba tenang.

"Hahh sudahlah, Nanti pasti lo akan tau apa maksudt dari ucapan gw" Ucap Nat pada akhirnya.

Sepulang kuliah, Nat dan juga NuNew dikejutkan dengan keberadaan Zee didepan mobil lamborgini hitam miliknya.

Bukan apa apa, Tidak mungkin Zee menjemput Nat karena hari ini Nat membawa mobil sendiri, Sedangkan biasanya NuNew akan naik kendaraan umum.

"Kakak  bilang mau jemput lo?"Tanya Nat sambil berjalan ke arah tempat Zee berada.

"Engga" Jawab NuNew

"Kenapa wajahmu tiba tiba memerah?"Tanya Nat menggoda NuNew saat melihat wajah merona sahabatnya itu.

"E-nggaa" Jwab NuNew lirih membuat Nat tertawa.

"Kakakk!"Teriak Nat saat mereka sudah dekat dengan Zee.

"Kalian sudah selesai?"Tanya Zee yang dibalas anggukan oleh mereka berdua.

"Kakak jemput NuNew?"Tanya Nat.

"Iya, Kakak akan membawa sahabatmu ke kantor kakak" Ucap Zee.

"Ya sudah, Kalau begitu Nat pergidulu, Selamat bersenang senang" Ucap Nat seraya berlari menjauhi mereka berdua.

NuNew hanya diam menatap kepergian sahabatnya, Dia benar benar gugup sekarang.

"Masuklah, Kamu ikut saya ke kantor" Ucap Zee membukakan pintu untuk NuNew.

"T-terimakasih" Ucap NuNew tergagap karena baru menyadari apa yang baru saja tuannya lakukan.

Zee tersenyum lalu menutup pintu dan memutari mobil memasuki pintu kemudi.

Selama perjalanan NuNew hanya menatap ke depan sesekali memainkan kedua tanganya, Tentu saja Zee mengetahui pergerakan NuNew membuat Zee kembali tersenyum.

"Tidak perlu canggung" Ucap Zee tetap menghadap kedepan.

NuNew bingung menanggapi apa yang dikatakan Tuannya, Bagaimana tidak canggung, Bahkan apa yang baru saja terjadi tadi pagi masih terputar jelas di kepalanya.

"Kita mampir di restoran depan ya, Saya tau kamu belum makan" Ucap Zee

"Tidak perlu Hia, Nunu ma-"

"Tidak menerima bantahan Nu! Saya tidak akan kembiarkan tubuhmu yang kurus semakin kurus" Ucap Zee membuat NuNew bungkam.

Sesampainya di restoran ternyata Zee sudah menyiapkan semuanya sebelum mereka sampai, Zee memesan Ruang VIP agar tidak ada yang mengganggu, Karena Zee membenci kebisingan.

"Hia" Panggil NuNew lirih.

"Ada apa hm?"Tanya Zee mendekat ke arah NuNew.

"Apa ini tidak terlalu mewah" Ucap NuNew melihat menu makanan dihadapanya.

Dihadapan mereka sudah ada beberapa menu, Bahkan lebih dari sepuluh menu yang terhidang, Dan menurut NuNew itu terlalu mewah jika untuk mereka berdua saja.

"Tidak, Ini sudah pas" Ucap Zee tersenyum.

Zee menggandeng tangan NuNew untuk duduk berhadapan, Zee tak lepas menatap NuNew membuat NuNew semakin merona.

"Selamat makan Nunu" Ucap Zee lembut membuat hati NuNew terasa berbeda.

-

Hai Guyss, Up tipis tipis dulu, Lagi kehabisan Ide ini.

Unify The Taste (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang