"Tuhan, kenapa aku tidak seperti anak-anak lainnya?
Bahagia mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtua.
Aku juga ingin bahagia seperti mereka." -Rafano Zayan.***
Jalanan siang ini lumayan padat oleh kendaraan roda empat.
Seorang pemuda pendek terlihat sedang merapihkan kertas koran yang tertiup angin di atas trotoar jalan.
Terik matahari tidak membuat pemuda itu berteduh walau pun, wajah mungilnya sudah meneteskan terlalu banyak keringat.
"Koran nya cuma terjual 3," ucapnya dengan tersenyum miris.
"Rafa harus semangat, supaya nanti malem bisa makan." Lanjutnya
Rafa berdiri dari posisi duduk nya dengan semangat, Ia tidak boleh malas-malasan sebelum koran milik nya terjual habis.
Kendaraan mulai berhenti setelah lampu lalu lintas berubah menjadi merah, dan disanalah waktu yang pas untuk Rafa menjajakan jualannya.
"Koran, koran, korannya pak?"
Rafa berjalan ke satu kendaraan ke kendaraan lain sampai lampu lalu lintas berubah menjadi hijau lagi.
"Ngga ada yang beli lagi," ucap Rafa pelan sambil menatap koran yang berada di pelukannya.
Rafa hanya anak malang yang di tinggalkan orang tuanya dan hidup seperti ini selama 13 tahun.
Masih untung ada orang baik yang memberinya pekerjaan, walaupun dengan upah perhari hanya cukup untuk membeli nasi dengan tambahan dua tahu.
Dan Rafa bersyukur bisa makan satu kali sehari.
Apa kalian sudah bersyukur?
- To be continued -
Votmennya ramein dong guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANO ZAYAN
Short Story[ Brothership ] Dia Rafa. Remaja 13 tahun yang hidup di jalanan. Rafa hidup sebatang kara selama 13 tahun, kesehariannya adalah berjualan koran untuk memenuhi kebutuhan hidup. Suatu hari ketika Rafa berjualan koran di jalan, seorang pria kaya tampa...