Nih ya kalian tuh kalo disuruh komen, ya komen tentang cerita ini bukan malah spam next sampe bejibun! Cappi sampe heran sama yang selalu spam kek gitu 😒😭
Cappi tuh seneng banget bacain komen dari kalian, pas nemu kata next dahlah 🥴
500 vote 500 komen Cappi doble up!
Jangan spam next!!
• RAFANO ZAYAN •
Pagi ini ruang makan kediaman Immanuel lebih ramai dari biasanya.
Meja makan yang biasa mereka berlima tempati kini sudah digantikan dengan yang lebih besar dan tentunya bisa menampung lebih banyak muatan.
Tempat utama yang biasanya Marko duduki kini sudah digantikan oleh posisi Herdian--Ayahnya. Disamping kanan Herdian di isi oleh wanita paruh baya yang tak lain adalah Joanna--Istri Herdian.
Disebelah Joanna ada Marko dan keempat anaknya, sedangkan Andres dan keluarganya berada di depan Marko, mereka saling berhadapan.
Ngerti 'kan posisinya?
Sarapan pagi ini sangat hening, karena Herdian sangat tidak menyukai obrolan di meja makan, apalagi sampai bermain ponsel.
Rafa bahkan sangat berusaha agar sendok yang di pegangnya tidak menimbulkan suara yang akan menarik perhatian mereka.
Sangat sulit untuk Rafa membiasakan diri makan menggunakan alat selain tangannya. Ia yang terbiasa makan dengan tangan kini harus terbiasa menggunakan sendok dan peralatan makan lainnya.
Sangat menyusahkan!
Setelah menyelesaikan sarapan, mereka mulai beranjak meninggalkan meja makan.
Marko dan Andres tampak berbincang selayaknya adik-kakak dengan segelas kopi yang menemani mereka. Daffa yang kemarin tampak canggung pun kini sedang bermain PS dengan Alvin dan Alan, sedangkan Rafa hanya menatap ketiganya dengan kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANO ZAYAN
Short Story[ Brothership ] Dia Rafa. Remaja 13 tahun yang hidup di jalanan. Rafa hidup sebatang kara selama 13 tahun, kesehariannya adalah berjualan koran untuk memenuhi kebutuhan hidup. Suatu hari ketika Rafa berjualan koran di jalan, seorang pria kaya tampa...