"Takdir akhirnya mempertemukan mereka kembali."
***
04 ; Orang baik [2]
Marko keluar dari mobil dengan perasaan jengkel.
Seluruh tubuh nya basah oleh air hujan yang turun semakin deras. Marko berjalan ke depan mobil dan, melihat siapa yang hampir ia tabrak dan ternyata adalah seorang anak laki-laki dengan pakaian lusuh.
Marko menarik lengan anak laki-laki yang tengah berjongkok ketakutan itu dengan sedikit kasar dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil.
Bruk!
Tidak ada suara yang dikeluarkan dari anak laki-laki yang tengah menunduk dengan tangan saling meremas itu.
Marko sendiri memilih diam dan melanjutkan perjalanan menuju rumah nya seakan tidak terjadi apa-apa.
"T-tuan saya minta maaf, tolong turunkan saya," ucap Rafa dengan suara terbata
Anak laki-laki yang hampir tertabrak oleh Marko adalah Rafano.
Rafa sungguh ketakutan sekarang. Ia tidak tau jalanan yang dilewatinya sekarang.
Wajah pucat dengan tubuh menggigil itu tidak membuat Marko menatap Rafa barang sedetik pun.
Semakin lama jalan yang di lewati mobil Marko semakin asing dan membuat Rafa bertambah panik, Rafa harus turun dari mobil ini, Pikirnya.
Rafa menggedor-gedor kaca mobil Marko dengan brutal dan menekan apapun yang berada di mobil berharap pintu ini akan terbuka.
"Tolong buka pintunya."
"Buka! Rafa mau turun ... hiks ... tolong"
Srett!
Marko menarik tangan kecil Rafa dan mencengkramnya dengan erat, "Diamlah bocah."
Rafa terdiam merasakan sakit di pergelangan tangannya.
Setelah 15 menit di perjalanan akhirnya mobil Marko berhenti di depan pekarangan rumah minimalis.
"Turun," ucap Marko pada Rafa yang terdiam sambil menunduk.
Marko turun dan memutari mobil dan menarik tangan Rafa untuk Ia bawa ke dalam rumah.
Ceklek
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANO ZAYAN
Short Story[ Brothership ] Dia Rafa. Remaja 13 tahun yang hidup di jalanan. Rafa hidup sebatang kara selama 13 tahun, kesehariannya adalah berjualan koran untuk memenuhi kebutuhan hidup. Suatu hari ketika Rafa berjualan koran di jalan, seorang pria kaya tampa...