09 : Menyesuaikan diri ✔

21.5K 2.7K 125
                                    


"Tidak semua tertawa itu bahagia, terkadang tertawa hanyalah topeng untuk menutupi sebuah luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak semua tertawa itu bahagia, terkadang tertawa hanyalah topeng untuk menutupi sebuah luka."

***

09 ; Menyesuaikan diri

Kamar luas dan mewah menjadi pemandangan pertama yang Rafa lihat saat membuka mata.

Anak itu berguling-guling ke samping ranjang yang masih luas dengan perasaan senang. Rafa tidak menyangka bisa terbangun di atas ranjang mewah yang hanya di miliki oleh orang kaya.

"Huwaaaa Rafa punya keluarga," pekik Rafa senang. Remaja 13 tahun itu mengusap sudut matanya yang mengeluarkan air.

Tok Tok!

Suara ketukan pintu mengalihkan tatapan Rafa, remaja itu segera membenarkan selimut dan bantal yang berserakan di atas ranjang. Setelah memastikan semua barang kembali pada tempatnya, Rafa berjalan cepat ke arah pintu dan membukanya.

Ceklek!

"Tuan kecil, Tuan besar memanggil anda untuk sarapan bersama," ujar seorang pria berpakaian serba hitam dengan sesuatu yang menempel di telinganya.

Rafa mengangguk. "Baik."

"Mari ikuti saya tuan."

"Tunggu dulu Om, Rafa mau ganti baju."

Saat Rafa mendekati lemari besar untuk mengambil pakaian di kamarnya, Bodyguard tersebut melarang Rafa dan berkata, "tuan menyuruh saya untuk menyiapkan semua kebutuhan anda," ucapnya sambil menunduk hormat.

Rafa mengernyitkan alisnya bingung.

"Saya akan menyiapkan air hangat dan menyiapkan pakaian untuk anda Tuan Kecil."

Rafa mengangguk kaku, apa orang kaya memang di perlakukan seperti ini? Batinnya.

Setelah menyiapkan pakaian untuk Rafa, Bodyguard tersebut berjalan ke arah kamar mandi untuk mengisi bath up dengan air hangat.

"Tuan Kecil bisa mandi sekarang." Bodyguard itu menatap luruh pada Rafa.

"Terima kasih, Om."

Lima belas menit Rafa habiskan di kamar mandi, sebenarnya Rafa hanya perlu lima menit untuk mandi hanya saja Ia terlalu malu jika harus keluar secepat itu. Jadi untuk memperlambat waktu Rafa menjelajahi kamar mandi yang lumayan luas itu.

RAFANO ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang