07 : Setuju ✔

22.3K 2.7K 375
                                    

07 ; Setuju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07 ; Setuju

Rafa menatap pria di hadapannya dengan keheranan, untuk apa pria itu menemuinya?

"Apakah kamu mau menjadi anak saya, Rafa?" tanya Marko dengan wajah flatnya.

Pria setengah baya itu langsung to the point di hadapan Rafa, dan sepertinya pria di hadapan Rafa ini serius ingin menjadikan Rafa sebagai anaknya.

Bagaimana ini, haruskah Rafa menerimanya, atau menolak?

Rafa bingung!

Pandangan Marko terus memperhatikan gerak-gerik Rafa yang tampak bingung. Apa ini terlalu cepat? Batin Marko.

"Rafa belum memikirkan hal ini, Om," ucap Rafa mendongak untuk menatap wajah tegas Marko.

Hela nafas pelan Rafa keluarkan, "Kenapa harus Rafa? Apa kalian menginginkan sesuatu dari Rafa? Atau apa?" suara Rafa begitu parau. Dia sedih jika tebakannya benar.

Sebenarnya Rafa bukan sedih, tapi lebih ke arah takut, takut jika pria di hadapan nya ini adalah penjahat atau semacamnya yang mencari anak-anak gelandangan seperti Rafa untuk di jual organ dalam nya. Membayangkannya saja sudah membuat Rafa gemetaran.

"Jangan berpikir macam-macam, bocah. Saya hanya berniat baik untuk menampung kamu di rumah saya dan kamu ... cukup diam dan bantu habiskan tumpukan uang saya." Marko menjentikan jarinya pada kening Rafa yang tertutup poni.

"Aduh, sakit Om!" Sambil mengusap pelan keningnya, Rafa balas mencubit pelan lengan ber jas Marko.

Dalam diam, Marko tersenyum tipis melihat tingkah manis dari anak di depan nya. Sangat lucu, berbeda dengan anak-anaknya yang tidak pernah merengek.

"Tidak sakit," Marko mengangkat lengan yang di cubit Rafa, seakan mengejeknya.

Rafa berkedip beberapa kali saat matanya tidak sengaja menangkap senyuman kecil dari bibir pria dewasa di hadapannya.

"Om bisa senyum?"

Ekspresi Marko kembali datar setelah mendengar pertanyaan dari Rafa.

"Ck. Saya juga manusia," ucap Marko dengan nada jengkelnya.

"Hehe, habisnya muka Om lempeng terus," Rafa menggaruk lehernya yang tidak gatal.

Sepertinya Marko mulai bosan menunggu jawaban dari Rafa, pria itu bertanya sekali lagi, "Bagaimana, kamu mau tidak?"

"Kamu tidak akan di rugikan jika menjawab 'iya' saya akan menanggung semua kebutuhan kamu, menyekolahkan kamu, bahkan jika perlu sampai kamu menikah," jelas Marko.

Rafa menunduk dan memainkan kakinya sembarangan, remaja kecil itu tengah memikirkan jawaban yang pas untuk pria di hadapannya.

Tidak ada salah nya untuk mencoba kan? Lagi pula jika suatu saat Rafa dibuang, Rafa bisa kembali ke tempat asalnya.

RAFANO ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang