3. Sparing

1.3K 166 15
                                    

Sakura segera menghampiri keduanya dan menjauhkan Kazuha dari Yujin.

"Kamu mukul dia?!" tanya Sakura, tangannya merangkul bahu Kazuha yang bergetar karena gadis itu menangis.

Suara Sakura cukup memancing beberapa mata. Beberapa anggota osis juga datang menghampiri karena mereka juga akan mendapat masalah jika tidak menyelesaikan masalah selama MOS dengan baik.

"Kenapa ini? Yujin? Kazuha? Lagii??" ucap Gaeul ketika melihat siapa yang tengah bertengkar.

"Kakak gak tau Kazuha bakal maafin kamu atau enggak kali ini. Jadi mau gak mau kita selesaikan di bimbingan konsel—"

"Aku maafin kok, Kak," ucap Kazuha. Yujin melirik Kazuha dengan tatapan agak jijik. Gadis itu hidup dengan penuh kepura - puraan, begitu pikirnya.

"Serius?" tanya Gaeul.

"Iya, kak. Gak papa," ucap Kazuha.

"Tapi, nanti aku mau sparing sama dia di ekskul tkd," lanjut Kazuha.

"Kamu yakin?" Tanya Sakura. Melihat Kazuha yang langsung menangis karena dipukul Yujin saja membuatnya ragu.

"Yakin,"

"Yaudah oke, sekarang luka kamu diobatin dulu ya. Yunjin bisa kan tolong dia?" ucap Gaeul pada temannya yang kebetulan merupakan anggora PMR. Yunjin mengangguk kemudian membawa Kazuha ke ruang UKS.

"Kamu Yujin, ikut kami," ucap Sakura. Yujin sebenarnya dilanda rasa takut luar biasa. Kakel yang biasanya ramah kepadanya seolah siap membunuhnya saat ini. Ia mengikuti langkah mereka menuju ruang osis.

"Apa masalah kamu sama dia?" Tanya Sakura.

"Dia nyembunyiin pita saya kak, dia ngejek saya," jawab Yujin sejujur - jujurnya.

"Bukti dia nyembunyiin pita kamu?" kini Gaeul yang bertanya.

"Dia sendiri yang bilang," jawab Yujin.

"Kamu punya bukti kalo ucapan kamu bener?" kini Yeji yang bertanya.

"Lah kakak punya bukti kalo ucapan saya bohong?" balas Yujin. Emosinya cukup mendidih karena merasa dipojokkan.

"Saya gak ada di TKP—"

"Maka dari itu kakak gak bisa nyimpulin saya pelaku dan dia korban. Cuma karena dia luka," ucap Yujin.

"Kak? Biar aku aja yang ngomong ama dia ya?" Minju yang sedari tadi diam kini membuka suara. Mereka semua menatap Minju heran, tapi tak menolak.


...







Minju dan Yujin kini tengah berada di taman sekolah. Suasana cukup sepi, sekiranya cocok untuk Minju memberitahu sesuatu pada Yujin.

"Coba ceritain kejadiannya," ucap Minju.

"Kazuha dapetin pita aku, dia ada hubungannya sama aku gak bisa dapetin pita kak, dia sendiri yang bilang. Dia bahkan ngetawain aku. Dia.. SEMUA YANG ADA DI DIRI DIA ITU BOHONG!" Yujin menjelaskan semuanya, dengan suara lantang di kalimat terakhir.

"Stt, tenang. Kakak minta maaf ya?" ucap Minju. Dahi Yujin seketika berkerut.

"Kenapa minta maaf?" tanya Yujin.

"Kakak yang ngasih tau letak pita kamu ke dia," ucap Minju.

"Denger Yujin. Kazuha punya kekuasaan di sekolah ini. Kakak dulu sempet satu smp sama dia. Emang arogan. Jadi, kamu harus pinter - pinter jaga emosi. Biarin aja selagi gak melukai kamu. Demi kebaikan kamu juga ini," jelas Minju.

"Kekuasaan gimana?" tanya Yujin.

"Dia anak kepala sekolah ini," ucap Minju.

"Kepala sekolah doang,"

"Cucu pemilik sekolah juga,"

"HAH?!"














...













Kegiatan kembali dilaksanakan. Semua sudah kembali ke kelas. Karena kericuhan yang dibuat oleh Yujin, sesi hukuman ditiadakan.

"Kalian udah pada tau lokasi ekskul kalian?" tanya Minju.

"Sudah kak," jawab seisi kelas.

"Selesai jam istirahat, kalian ke tempat ekskul masing - masing. Lakukan kegiatan disana sampai bel pulang sekolah berbunyi. Paham?" ucap Minju.

"Buat yang milih ekskul dua atau lebih, datang ke salah satunya aja. Ga perlu membelah diri," lanjutnya sebelum meninggalkan kelas. Mereka kemudian langsung menyusun barang mereka ke dalam tas dan melangkah ke tempat ekskul masing - masing.

Kazuha dan Yujin berjalan sedikit berdekatan. Kebetulan ekskul yang mereka pilih sama. Juga dengan Ryujin.

"Yujin, tunggu gue elah," ucap Ryujin sambil merangkul bahu Yujin.

"Lo ngapa sksd amat sih?"

"Dih, mau lu kaga punya temen? Sukur - sukur gue mau temenan ama lo anjir," ucap Ryujin.


Kini mereka tiba di loker masing-masing. Mengganti seragam dengan pakaian olahraga dan pergi ke ruang taekwondo sekolah.

"Kaga sabar gue ngeliat lu menang bro," ucap Ryujin sambil memijat bahu Yujin. Yujin agak meninggi mendengar ucapan Ryujin barusan. Dia memang sangat optimis bisa mengalahkan Kazuha dengan beberapa tendangan saja.

"Adik - adik, karena hari ini hari pertama, kakak hanya akan mengajari beberapa basic dalam taekwondo. Sebelum itu, kita pemanasan dulu ya," ucap Gaeul.

Semua anggota tkd membuat barisan dan mengikuti gerakan pemanasan yang dipandu oleh Gaeul selaku ketua tkd sekolah.

"Sekarang, kakak bakal—"

"Kak, perjanjiannya kan sparing?" Bukan Yujin. Tapi Kazuha yang berucap.

"Buset dah bocah," batin Yujin.

"Kamu yakin?" Kazuha menerima pertanyaan yang sama lagi. Gadis itu memejamkan matanya kemudian menarik napas panjang.

"Yakin."

"Huftt... Oke," ucap Gaeul. Gadis itu mengambil pelindung tubuh, kepala, dan kaki kemudian memberikannya kepada Yujin dan Kazuha.

"Sportif ya," ucap Gaeul.

Kazuha menatap Yujin. Matanya memancarkan rasa takut. Tapi di mata Yujin, rasa takut itu hanya dibuat - buat, ini jelas merendahkan harga dirinya.

Yujin membuka serangan dan mengenai perut Kazuha. Dengan mudah ia mendapatkan banyak poin dengan hanya menyerang bagian badan saja. Ia memang sengaja tak menyerang kepala karena ini hanya sparing, bukan bertanding untuk meraih medali.

Kazuha tertinggal banyak poin. Yujin semakin mengurangi kecepatan dan kekuatannya, ia benar - benar menertawakan Kazuha di dalam hatinya.

"Ngajak sparing tapi gabisa nendang buat apasih?" bisik Yujin.

"Hehehe, btw tendangan lo gak berasa," balas Kazuha.

Dia kemudian berputar, memberi tendangan kuat pada tangan kanan Yujin. Yujin yang menerima itu jatuh. Namun berhasil bangkit lagi.

"Pedes anj," batin Yujin sambil mengusap lengannya. Suporter Yujin sedikit demi sedikit berkurang. Semua terpukau dengan tendangan berputar yang dilakukan Kazuha dengan sempurna.

Kini sparing terlihat serius. Kazuha tak kunjung mendapatkan poin karena tendangannya tak mengenai body atau pelindung tubuh, melainkan tangan kanan Yujin.

Yujin masih unggul memimpin hingga di detik akhir.

"Mati lo bangsat," Kazuha memberikan tendangan basic dengan power luar biasa. Kini pada tubuh sebelah kiri Yujin. Yujin tak mampu menahan keseimbangan dan akhirnya jatuh. Akibat refleks yang kurang menguntungkan, tangan kanannya menahan tubuhnya dan..






Krek






"ARGHHHH!"






Tbc

DOMINANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang