11. 'Kan?

1K 187 31
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi, Yujin masih dengan kegalauannya. Kazuha, Winter, dan Ryujin sudah kehabisan ide untuk menghibur salah satu anggota mereka ini.

"Lo ga ke kantin?" Tanya Kazuha.

"Enggak," jawab Yujin sembari merebahkan kepalanya di atas meja.

"Nitip gak? Biasanya kan lo harus makan jam segini kalo engga tar lemes," lanjut Kazuha. Yujin tak menjawab, memilih memejamkan matanya.

"Baru diginiin aja ni bocah udah kek gaada semangat idup. Gimana pas konpes trus ditolak ye," batin Kazuha sambil menghela nafas kasar. Dia tak punya pilihan lain, dia harus menemui Minju.

Dia mencari Minju ke sekeliling sekolah dan akhirnya menemuinya di perpustakaan. Gadis itu duduk di pojok ruangan.

"Tiga menit lagi bel masuk anjirlah," batin Kazuha. Dia tak ingin membuang lebih banyak waktu, ia langsung saja menghampiri Minju.

"Kak Minju," panggil Kazuha.

"Iya?"

Kazuha menarik nafas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya,"LO TU ANJING BANGET," teriaknya tepat di depan wajah Minju. Minju mengangkat sebelah alisnya sebagai reaksi.

"Lo kenapa deh? Kecilin suara lo, ini perpus" tanya Minju.

"Bisa bisanya lo bagi - bagiin pocky yang dibeliin Yujin, mana belum lo tempel lagi. Minimal lo tempel trus foto kek, baru lo bagi - bagi,"

"Kan pas ditempel tar dibuka lagi? Jadinya males hehe. Maaf ya? Yujin marah ya? Kakak gak maksud gitu," ucap Minju dengan raut wajah penuh rasa bersalah.

"Halah sok manis najis," balas Kazuha.

"Gue dah tau," bisik Kazuha.

Minju terdiam sejenak mendengar itu.

"T-tau apa?" tanya Minju.

"Intinya gue tau. Kalo lo gak mau reputasi lo rusak, jaga baek - baek perasaan sodara gue," Kazuha hendak pergi, tapi Minju menahan tangannya.

Kazuha menatap Minju, Minju balas dengan senyuman,"Jawab pertanyaan kakak dulu baru kamu pergi," ucap Minju, masih dengan suara lembutnya.

"Lo hs ama seseorang di ruang osis? Ya kan?" bisik Kazuha.

"Trus? Lo ada bukti?" tanya Minju. Suara lembutnya tiba - tiba saja hilang.

"Lo bahkan gak tau apa - apa. Jangan sembarang nuduh btw, gue gapernah ngelakuin yang aneh - aneh. Lo gak tau gimana percayanya Pak Sehun ke gue? Sementara LO anak bandelnya, yakin dapet pembelaan?"

Kazuha terdiam mendengar itu. Memang waktu itu dia tak melihat dengan jelas, tapi ia yakin bahwa orang itu adalah Minju bersama seseorang berambut pendek.

"Dan soal ngejaga perasaan Yujin. Gue gapunya tanggung jawab buat itu. Dia bukan siapa - siapa gue,"

"Gue udah punya pacar, kasi tau dia,"

"Dan lo, ga berhak ngatur - ngatur gue. Dunia bukan cuma tentang kebahagiaan sodara lo," Minju mengambil buku yang tadi ia baca dan melangkah pergi. Kazuha tak berkutik, semua yang diucapkan Minju benar.

Kazuha akhirnya memilih kembali ke kelas. Dia melihat Yujin masih dengan keadaan yang sama. 4L.











...













Kini Yujin dan Kazuha sudah berada di rumah. Yujin masih saja lesu dan tak bersemangat. Sepertinya dia sudah menjadikan Minju sebagai hidup dan matinya.g

Setelah mengganti baju, Yujin merebahkan dirinya di tempat tidur dengan posisi menyamping memunggungi Kazuha.

"Gue kenapa sih?"

"Gue gak rela dia galauin orang yang gak pantes digalauin,"

"Aarghh yujin bego,"

Sedari tadi batin Kazuha berkecamuk. Gadis itu lagi - lagi menghela nafas kasar. Dia ikut berbaring di samping Yujin, menghadap pada punggung Yujin.

"Yujin,"

"Daripada kedepannya lo sakit lagi, jadi gue dabelin aja deh ya?"

"Kak Minju udah punya pacar Jin,"

"Lupain aja udeh, kak Gaeul juga cakep kok,"

Kazuha bergerak mendekat. Dia melingkarkan tangannya ke perut Yujin dan merapatkan posisi. Yujin bisa merasakan deru nafas Kazuha di bagian belakang lehernya.

"Lepas atau lo gue pukul bangsat," umpat Yujin.

Kazuha yang tersadar akan hal yang ia lakukan langsung saja menjauhkan dirinya dari Yujin.

"Sorry, Jin. A-anu loh reflek karna gue punya kepedulian tinggi," Kazuha menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Btw, lo tau darimana kak Minju punya pacar? Pacarnya siapa?" tanya Yujin.

"Kak Minju yang bilang. Dia gak ngasi tau pacarnya sih. Tapi intinya dia ngasi lampu merah buat lo," ucap Kazuha.

"Bener? Tar lo ngarang lagi,"

"Sebutkan satu keuntungan gue ngarang hal ini?" Kazuha bersedekap dada.

"Lo naksir gue kan?"












Tbc


DOMINANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang