6. Temenan(?)

1.1K 191 19
                                    

Pukul 12 malam Yujin terbangun dari tidurnya. Ia mengubah posisi dari berbaring menjadi bersandar pada kepala tempat tidur. Matanya menatap pada piagam serta piala yang tertata indah di depan matanya. Matanya berkaca - kaca ketika sadar bahwa ia sudah tak bisa menambah apa - apa disana.

"Hiks.." Yujin terisak pelan, menutup wajahnya dengan lengan dan mulai sesegukan.

"Kalo pun nanti sembuh pasti mama gak bolehin ikut basket lagi," lirihnya sambil menatap tangan kanannya yang dibaluti gips.

Kazuha yang memang dasarnya belum tidur tentu sadar akan isakan Yujin. Selama dia merundung orang semasa hidupnya, rasa bersalah paling besar baru ia rasakan saat ini.

Kazuha akhirnya memilih bangkit, ia naik ke tempat tidur Yujin. Yujin sendiri masih fokus dengan kesedihannya dan tak menggubris tindakan Kazuha. Kazuha merangkul pundak Yujin kemudian membawa gadis itu ke dekapannya.

Entahlah

Hatinya mengatakan ia harus melakukan ini.

"Maafin gue, Jin," lirih Kazuha kemudian memberikan usapan kecil di lengan Yujin. Yujin sama sekali tak menjawab, malah tangisannya semakin kuat.

"Lah kok makin kejer," batin Kazuha.

Kazuha akhirnya diam dan membiarkan Yujin menangis. Sampai tak lama kemudian dengkuran hangus terdengar.


Bukan Yujin.

Kazuha yang ketiduran.


















***


Besok paginya, Yujin terbangun dari tidurnya. Tubuh Yujin terasa sakit akibat posisi tidur yang kurang nyaman. Setelah kesadarannya benar - benar utuh, matanya terbelalak melihat bahwa ia tidur di samping Kazuha bahkan di rangkulannya.

"BANGSAT LO NGAPAIN?!" Yujin reflek mendorong Kazuha dan membuat gadis itu terbangun.

"Hah? Ngapa ngapa? Kenapa?" tanya Kazuha yang masih setengah sadar.

"KENAPA LO NAIK KE TEMPAT TIDUR?!"

"Semalem lo nangis. Pan gue baik trus gue peluk. Trus gue ketiduran," jawab Kazuha seadanya.

"Lo mau mandi? Mau gue mandiin?" tawar Kazuha.

"Gak, makasih ya anjing," jawab Yujin. Gadis itu melangkah ke kamar mandi dan melakukan kegiatannya sendiri. Entah bagaimana caranya, bayangkan saja senormal mungkin.











Tak lama kemudian Yujin keluar dari kamar mandi. Karna saking gak kebayangnya gimana Yujin mandi sendiri, jadinya dia keluar dengan pakaian yang masih sama.

"Yeu degil," ucap Kazuha. Gadis itu mendekat kemudian membantu Yujin membuka pakaiannya.

"Zuha,"

"Apaan?"

"Lo gak lesbi kan?"


"ANJENG," Kazuha mendelik kesal kepada Yujin.

"Monmaap ya, kalopun gue lesbi tipe gue bukan kayak lo. Jalan aja ngangkang. Tipe gue tuh kek kak Minju," jawab Kazuha.

Sengaja

Mau manas - manasin Yujin.

"Awokwowkwok, Udeh sini buka beha," ucap Kazuha. Yujin mendengus kesal kemudian membiarkan Kazuha membuka kaitan branya. Sementara untuk menanggalkannya ia lakukan sendiri di kamar mandi.

Untung aja kamar mandi Yujin pake shower. Kan ga lucu kalo dia digayungin Zuha.

Menunggu Yujin mandi, Kazuha bergerak membuka lemari pakaian Yujin. Mencari baju yang gampang buat dipake Yujin nanti.

DOMINANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang