Terima kasih atas 200 dukungan yang saya terima di KaryaKarsa :)
#
Buat menulis sebanyak 1.000 kata saja begitu sulit untuk saya, hehe. Sudah selesai menulis, setelah dibaca kok hasilnya tidak memuaskan? Akhirnya ganti alur dan menulis ulang dari awal. Sering terjadi seperti itu, jadinya lama... Ya begitulah salah satu lika-liku saya dalam menulis.
#
Oiya, Egois Part 36 dan 37 sudah Up di KaryaKarsa ya teman-teman.
#
Part 28
Satu Jam Kemudian
Talullah sampai di rumah, rasa gugup seketika menyergapnya saat turun dari taksi. Sebelumnya Ia tidak pernah seperti ini, tidak bisa Ia bayangkan Calvin akan semarah apa nanti padanya.
Perlahan Talullah memasuki rumah menuju kamar ketiga anaknya bergantian. Kamar pertama yang Ia kunjungi adalah kamar Tigran. Si bungsu yang begitu menggemaskan itu masih terlelap. Talullah mengusap seluruh permukaan wajah Tigran, begitu rindu terlebih sang anak baru saja sembuh dari sakit. "Maafkan Mama sayang..." Talullah diserbu perasaan amat bersalah, tak terasa air mata membasahi pipinya. Ia menutup mulut dengan sebelah tangannya erat.
Lima menit berlalu, Talullah beranjak keluar kamar Tigran menuju kamar Tabitha yang berada di sebelah kamar Tigran. Sama seperti yang dilakukannya pada Tigran, Talullah juga melakukan hal yang sama pada sang putri satu-satunya mengelus seluruh permukaan wajah Tabitha.
Mata Tabitha perlahan terbuka. "Mama..." Setelah itu tangis Tabitha terdengar begitu keras dan histeris. "Mama kemana.... Mama kenapa tidak jemput Tabitha? Huaaa...."
Talullah mendekap Tabitha dan mengecupi puncak kepala sang putri, air matanya turut mengalir. "Maafkan Mama sayang... Maaf..."
Tabitha memeluk sang Mama erat sekali, selang waktu berlalu, Tarendra yang mendengar suara tangisan Tabitha segera menuju kamar adiknya tersebut. Dan ketika melihat Mamanya sudah berada di rumah, Tarendra yang juga rindu pada Talullah memeluk sang Mama dari belakang.
Talullah sempat tertegun sesaat saat ada tangan mungil lain yang memeluknya, putra sulungnya Tarendra. "Mamaaaaa...." Panggilnya.
"Iya sayang, Mama disini bersama kalian."
Tidak terasa sepuluh menit sudah berlalu dalam keadaan mereka yang masih saling memeluk. "Ayo mandi dan sarapan dulu sayang, sebentar lagi berangkat ke playgroup." Talullah mengendurkan pelukannya, tapi baik Tarendra dan Tabitha tidak ingin melepaskan pelukan mereka bahkan Tabitha kembali menangis karena itu.
Akhirnya Talullah tidak jadi melepaskan pelukannya. "Kakak Taren dan Bitha memangnya tidak mau berangkat ke palygroup?"
Keduanya serempak menggelengkan kepalanya. "Tidak mau, mau sama Mama di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Egois (Tamat)
RandomTalullah sudah lama menyadari perselingkuhan suaminya, Calvin. Meski begitu Ia selalu menutupi walau ada beberapa pertengkaran diantara mereka. Hingga tanpa disadari Talullah perlahan mengikhlaskan Calvin, mulai tidak merasakan cemburu, dan yang ta...