Halo teman-teman.
Mohon maaf atas keterlambatan Update-nya...
Part 31 ini saya dedikasikan untuk Kakak @fitriaali851 atas banyak vote serta komennya :)
Terima kasih untuk teman-teman yang sudah mengapresiasikan karya saya yang masih banyak kekurangan ini.
Fact : 40% isi cerita merupakan cerita nyata*
#
Yang belum vote Part ini dipersilahkan untuk vote dulu, hehe.
Kalau sudah, terima kasih sudah menghargai kerja keras saya :)
Bila berkenan follow akun Wattpad saya (@kalingagnia) :)
#
Egois Part 41 sampai Part 43 sudah Up di KaryaKarsa ya...
#
Part 31
Karena tidak juga mendapat jawaban atas pesannya, Marco menelpon Talullah. Namun sayang hanya operator yang memberikan jawaban. Nomornya tidak aktif.
Marco memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jas.
"Emm... Marco, ya?"
Marco menoleh ke arah suara. Ia ingat perempuan di hadapannya, mereka pernah bertemu beberapa hari lalu. "Ya... Em?" Tapi sayangnya Ia lupa nama perempuan dihadapannya.
"Maisya... Aku sahabatnya Lula."
Marco seketika mengingatnya. "Ah... Benar, Maisya." Marco mengulurkan tangan untuk bersalaman. "Bagaimana kabar kamu?"
Maisya membalas uluran tangan Marco. "Baik, bagaimana kabar kamu?"
"Saya juga baik." Jawab Marco dengan senyum tipis.
"Lula bersama kamu, kan?" Tanya Maisya yang melongokkan kepala ke berbagai arah mencari sang sahabat.
"Sayangnya tidak. Dia sedang izin untuk cek kesehatan." Jawab Marco.
"Lula sakit?" Tanya Maisya khawatir.
"Sebaiknya kita duduk dulu. Mau duduk di sana?" Ajak Marco menunjuk sebuah kafe yang berjarak sekitar 100 meter dari mereka.
"Oh... Oke."
Keduanya pun berjalan berdampingan memasuki kafe.
Setelah sampai di kafe, mereka memesan minum lalu memilih tempat duduk yang tidak jauh dari pintu masuk yang juga sekaligus pintu keluar.
"Kemarin Lula izin datang telat karena akan medical check up, tapi itu pun kalau saya tidak salah ingat seharusnya pagi ini dia masih ke kantor. Saya juga sudah menawarkan untuk menjemputnya tadi jadi kita bisa bersama-sama pergi ke kantor. Tapi dia tidak membalas pesan atau angkat telpon saya." Jawab Marco akan pertanyaan Maisya sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Egois (Tamat)
RandomTalullah sudah lama menyadari perselingkuhan suaminya, Calvin. Meski begitu Ia selalu menutupi walau ada beberapa pertengkaran diantara mereka. Hingga tanpa disadari Talullah perlahan mengikhlaskan Calvin, mulai tidak merasakan cemburu, dan yang ta...