"Apa kurangnya Lula?" Tanya Moreno tiba-tiba.
Calvin terdiam. Tidak ada. Jawab Calvin dalam hati.
Talullah sudah melahirkan tiga anak untuk Calvin, tapi istrinya itu rutin berolahraga dan menjaga pola makan, sehingga tidak ada perubahan berarti pada bentuk tubuhnya, justru Calvin semakin suka karena Talullah semakin sintal. Sikap? Talullah banyak mengalah padanya. Diajak mengobrol pun sangat nyambung dan menyenangkan karena Talullah memiliki pengetahuan yang luas. Wajah? Jangan ditanya, Talullah memliki wajah yang cantik dan juga awet muda. Pelayanan? Lahir batin Calvin terpuaskan. Lalu apa yang membuatnya melakukan perselingkuhan? Calvin pun tidak tahu, Ia hanya suka melihat perempuan-perempuan itu takluk padanya.
"Bagaimana pengobatanmu?" Tanya Calvin mengalihkan pembicaraan. Pengobatan yang Calvin maksud adalah pengobatan mental Moreno.
Moreno tidak bertanya lagi, Ia mengerti jika Calvin sedang tidak ingin membahas Talullah. "Sejauh ini, baik... Aku mulai menerima walau masih ada yang... Mungkin tidak akan bisa aku lupakan seumur hidup." Jawab Moreno.
Calvin menepuk pundak Moreno, bersimpati dan berempati pada sahabatnya itu. Moreno jelas tidak akan bisa melupakannya.
Flashback - Satu Tahun Lalu
Moreno meminta Calvin untuk datang ke apartemennya. Saat itu Calvin benar-benar khawatir karena Moreno memintanya datang sambil menangis.
Calvin tidak menilai kejantanan seorang pria dari menangis atau tidak saat menghadapi masalah, Calvin mengerti jika Moreno sangat terpukul atas perceraiannya dengan Karen.
"Karen... Dia tidur sama si brengsek itu di kasur yang sama tempat aku dan Karen memadu kasih. Aaargghhh brengsek!" Makian dan raungan Moreno kerap terdengar begitu Ia menyebutkan apa yang dilakukan Karen dibelakangnya.
"Tahu yang lebih brengseknya? Saat aku memergoki mereka berdua, Karen memang menghentikan kegiatannya yang sedang 'bersenang-senang' bersama laki-laki sialan itu, aku langsung menghajar si sialan itu sampai babak belur, dia juga membuat aku babak belur. Tapi... Bisa kamu bayangkan? Karen lebih memilih menghampiri si laknat itu! Karen mengkhawatirkannya, bukan mengkhawatirkan aku, suaminya!"
Calvin terus mendengarkan, saat ini Ia juga selingkuh dari Talullah sudah setahun lamanya, ada rasa takut jika sampai istrinya tahu, tapi... Calvin tidak akan membiarkan Talullah mengetahuinya, selamanya. Sampai Ia puas saja, sehabis itu Ia akan kembali lagi pada Talullah, selalu.
"Aku benar-benar hancur, Vin. Saat melihat dia mengkhawatirkan selingkuhannya itu... Saat itu juga aku seakan melihat gambaran diriku yang dulu begitu dicintai Karen... Akhir-akhir ini aku tidak lagi merasakan cinta itu darinya... Ternyata dia memang sudah memberikan cinta itu pada lelaki lain... " Moreno tidak lagi berteriak, Ia berkata lirih, begitu sedih dan terpuruk.
"Dan bagian terparah dari semua ini... Si brengsek itu berbisik padaku dengan bibirnya yang sudah sobek aku pukul... Dia bilang jika dia sengaja melakukan 'itu' di kamar kami untuk membuatku tahu hubungan spesialnya dengan Karen sekaligus menandakan jika dirinya-lah pemilik Karen seutuhnya, dia akan menghapus semua jejak 'berdua' kami dengan jejaknya dan Karen." Moreno berkata semakin lirih.
"Aku bilang, aku maafkan kamu Karen, kamu juga maafkan aku... Kita mulai semua dari awal, hanya kita bertiga saja -Moreno, Karen, dan Minara- Tapi dia menggeleng dan bersembunyi di belakang lelaki itu... Dia enggan kembali ke sisiku lagi." Tangisan Moreno kembali pecah. "Aku benar-benar akan memaafkannya, Vin.. Aku juga benar-benar akan berubah..."
Calvin hanya diam dan terus mendengarkan, sesekali Ia juga mengusap punggung sahabatnya itu.
Flashback off
KAMU SEDANG MEMBACA
Egois (Tamat)
AléatoireTalullah sudah lama menyadari perselingkuhan suaminya, Calvin. Meski begitu Ia selalu menutupi walau ada beberapa pertengkaran diantara mereka. Hingga tanpa disadari Talullah perlahan mengikhlaskan Calvin, mulai tidak merasakan cemburu, dan yang ta...