Halo teman-teman :)
Egois Part 45 dan 46 sudah Up di KaryaKarsa ya teman-teman :)
#
Part 34
Malam Harinya
Karena besok masih hari libur. Talullah minta izin pada Calvin agar mereka dan anak-anak menginap di rumah Paman dan Bibi.
Walaupun masih tidak nyaman, Calvin tentu saja mengizinkan karena melihat anak-anak serta Paman dan Bibi begitu senang.
Calvin ingin merokok, salah satu hal yang Talullah inginkan darinya adalah Ia yang berhenti merokok. Ia sudah berusaha namun tidak mudah lepas dari kecanduan nikotin, walau kini Ia merokok hanya sesekali jika benar-benar ingin saja.
Baru saja akan menghisap rokoknya, tiba-tiba Paman sudah duduk di sebelahnya. Calvin yang panik segera mematikan rokoknya. Duduknya yang sebelumnya santai kini menjadi tegap.
"Paman, mau kopi? Calvin buatkan ya." Ucap Calvin yang ingin beranjak, Ia bingung mau berkata apa pada Paman jadi yang terfikirkan hanya itu saja.
"Tidak perlu, duduk saja. Ada yang mau saya bicarakan dengan kamu." Jawab Paman dengan nada tegas.
Calvin mengangguk dan kembali duduk tegap.
"Dua hari Lula menginap disini. Dia terlihat sedih dan banyak fikiran. Kalau memang kamu tidak bisa membahagiakan dia, lepaskan saja!" Paman sudah menduga jika perselingkuhan Calvin yang membuat Talullah menjadi sedih.
Calvin mengepalkan tangannya. "Calvin memang banyak kekurangan, Paman. Tidak juga selalu membahagiakan Lula, tapi untuk melepaskannya, tidak akan pernah Calvin lakukan itu."
Paman geram mendengarkan jawaban Calvin. "Dasar egois!"
Calvin diam. Paman sudah berkali-kali memintanya untuk melepaskan Talullah tapi tentu saja Ia tidak akan pernah menurutinya.
"Tidak mau setia, tapi tidak mau melepaskan?! Apa yang kamu inginkan dari Lula?!" Suara Paman kini meningkat.
"Lula sudah memberikan kesempatan pada Calvin, Paman. Dia memaafkan dan memberikan kesempatan pada hubungan kami. Dan Calvin akan menjaga kepercayaan yang telah Lula berikan." Ucap Calvin mantap. Tidak ada sedikitpun niat dirinya untuk kembali mengkhianati Talullah.
Paman terkekeh mengejek. "Saya sama sekali tidak percaya pada setiap ucapan yang kamu katakan. Bagi saya itu semua hanya pepesan kosong tidak terbukti. Lihat, sampai kapan kamu akan bertahan tidak kembali pada kebiasaan busukmu itu." Paman beranjak menuju kamarnya sendiri terlihat begitu kesal.
Calvin diam, tidak merasa marah maupun sakit hati karena Ia tidak peduli. Dalam hati Ia bertekad membuktikan pada Paman dan semua yang meragukannya bahwa ucapan dan semua janjinya akan Ia tepati.
#
"Aku minta maaf atas perlakuan tidak mengenakkan Paman pada kamu." Ucap Talullah tidak enak. Mereka sekeluarga kini dalam perjalanan kembali ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Egois (Tamat)
RandomTalullah sudah lama menyadari perselingkuhan suaminya, Calvin. Meski begitu Ia selalu menutupi walau ada beberapa pertengkaran diantara mereka. Hingga tanpa disadari Talullah perlahan mengikhlaskan Calvin, mulai tidak merasakan cemburu, dan yang ta...