38

11.4K 335 24
                                    

Halo teman-teman :)

Egois Part 49, 50 dan 51 sudah update ya teman-teman :)

Egois Part 49, 50 dan 51 sudah update ya teman-teman :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

Part 38

Calvin tersenyum sinis. "Saat mendengar suara mobil berhenti di depan rumah, dengan segera aku membuka pintu untuk menyambut kamu pulang. Tapi, apa yang aku lihat? Bukan seorang perempuan yang berada di balik kemudi mobil. Apa Farah sudah berganti kelamin menjadi pria? Iya Lula?"

Talullah tertohok mendengar pernyataan sekaligus pertanyaan dari Calvin. "Aku bisa jelaskan-"

"Masuk, kita bicara di dalam!" Ucap Calvin dengan gerakan cepat Ia memasuki rumah, sementara Talullah sejenak terpaku menatap Calvin yang bergerak semakin jauh.

Talullah menghela nafas dalam seraya menutup matanya sejenak. Ia menduga jika hari ini akan diakhiri dengan pertengakaran lagi. Dengan gerakan perlahan, Ia berjalan memasuki rumah.

Sesampainya di dalam kamar mereka, Talullah melihat Calvin yang berdiri membelakangi arah pintu. "Sayang..." Ia memanggil Calvin dengan lembut, Ia sangat lelah tidak ingin membuang sisa tenaganya untuk bertengkar.

"Kamu membohongi aku!"

"Aku tidak membohongi kamu, saat ingin pulang aku mencari Farah tapi dia tidak ditemukan dimanapun, sepertinya dia sudah pulang lebih dulu karena ternyata Maisya juga turut menghadiri acara." Jelas Talullah.

"Kalau memang seperti itu, seharusnya kamu menghubungi aku! Aku bisa menjemput kamu. Aku juga sudah menghubungi kamu sejak tadi tapi tidak ada satupun yang kamu angkat atau balas!" Calvin tidak menerima alasan apapun.

"Kamu sedang menjaga anak-anak, sayang..."

Calvin terkekeh sinis mendengar alasan Talullah. "Aku tidak bisa menerima alasan kamu, Lula. Disini ada tiga baby sitter yang sangat siap dan sigap menjaga anak-anak kita. Toh ditinggal pun paling lama dua jam saja. Masuk akal jika kamu menggunakan alasan itu?"

Talullah sejenak terdiam, apa yang dikatakan Calvin memang masuk akal. Sayangnya pada saat itu Ia tidak kefikiran sama sekali. "Maaf sayang, lain kali aku pasti akan begitu. Oke?"

Calvin diam, pandangannya lurus menatap Talullah dengan tatapan penghakiman semakin membuat Talullah kian merasa bersalah.

"Maaf sayang... Oke?"

Melihat Talullah yang sudah memohon dengan sangat membuat Calvin luluh. Dirinya pun tidak ingin memperpanjang masalah ini. "Oke, lain kali kamu ingat jika terjadi hal seperti ini lagi segera hubungi aku."

Talullah tersenyum lebar. "Terima kasih sayang."

"Iya... Sekarang kamu bersihkan diri kamu."

Talullah mengangguk lalu mendekat ke arah Calvin mengecup bibirnya. "Jangan tidur dulu, tunggu aku ya sayang." Pintanya dengan nada menggoda.

Egois (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang