🍁Happy Reading🍁
.
.
.Kicauan burung di pagi hari menemani Dhira yang sudah bangun lebih awal dari teman-teman sekamarnya. Gadis itu tampak sudah rapi dan tengah merapikan tempat tidurnya. Melirik Nayla yang masih terlelap, Dhira pun menghampiri gadis cantik itu.
"Nay? Ayo bangun. Ini udah jam enam," ucapnya seraya menepuk ringan pundak Nayla, dan tak lama kemudian gadis itu pun membuka kedua matanya. "Dhira? Kok udah rapi aja?" Sang empunya sontak tersenyum, "Aku ada kelas pagi, jadi siap-siap lebih awal aja." Nayla mengangguk menanggapi sebelum berubah posisi menjadi duduk.
Dhira kini beralih pada tempat tidur Ayi, gadis itu tampak begitu nyenyak dalam tidurnya sambil memeluk erat bantal guling dan selimut yang membalut tubuhnya.
"Ayi... Ayo bangun. Ini udah pagi."
Si pemilik nama lantas menggeliat kecil karena mendengar suara yang memanggil dirinya. "Uhm... Ini aku bangun," ucap Ayi dengan suara parau khas bangun tidur.
Setelah memastikan kedua temannya itu benar-benar bangun, kini Dhira beralih pada Diva yang tidur seperti orang baru selesai perang. Bantal guling dan selimut bertebaran di atas lantai.
Dia mimpi apa sih sampai bikin berantakan gini? Batin Dhira sambil geleng-geleng kepala.
"Diva... Bangun, Div. Udah pagi nih."
Merasa ada sesuatu yang menyentuhnya, Diva pun membuka kedua netranya. Tampak olehnya Dhira tersenyum padanya. "Jam berapa sekarang?" tanya Diva dengan mata terpejam. "Baru jam enam, sih. Bangun aja, kamu kan ada kelas pagi." Gadis tomboi itu mengangguk membenarkan ucapan Dhira.
Beralih ke arah dapur, Dhira mulai memasak sarapan setelah menyiapkan bahan-bahan masakan sebelum membangunkan ketiga teman sekamarnya. Sementara yang lain sibuk menyiapkan diri dan membereskan tempat tidur masing-masing.
"Ayo semuanya sarapan dulu! Nanti makanannya dingin!"
Diva, Nayla dan Ayi langsung berkumpul di ruang tengah setelah selesai membereskan diri mereka. Duduk melingkar di meja bulat, dengan makanan yang beragam di atas meja.
"Wuah! Nasi goreng! Ada nugget juga!" Ayi tampak kegirangan melihat meja yang penuh dengan makanan.
"Dhira, kamu yang masak semua ini?" tanya Nayla tak percaya.
"Ya, emang. Terus siapa lagi? Hantu?"
"Kita kaget aja gitu, soalnya kamu masak banyak juga," timpal Diva.
"Kita kan rame. Udah ah, ayo mulai makan. Aku harus ke kampus lebih awal karena ada kelas pagi ini."
Mereka berempat mulai menyantap makanan sambil bercerita perihal kuliah dan beberapa cerita acak yang membuat mereka terkadang tertawa lepas. Usai makan, Ayi dan Nayla bertugas mencuci piring karena Dhira dan Diva sudah berangkat ke kampus.
"Dhira, nanti ketemu di kantin ya?"
"Oke, Diva. Chat aja nanti kalau udah keluar kelas, ya."
"Sip! Aku duluan, ya. Takutnya telat nih!"
"Semangat kuliahnya, ya! Jangan berantem sama Kak Yuda lagi!"
Diva hanya tersenyum kecut mendengar nama orang yang belakangan menjadi musuh baginya itu, dan seketika menghilang dari pandangan Dhira karena mereka berbeda fakultas.
"Gua kenapa?"
"Astaga!"
Dhira langsung berbalik badan. Matanya membelalak mendapati orang yang baru saja ia sebut namanya. Gadis itu sontak mundur beberapa langkah karena tatapan tidak enak yang diberikan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
College or Confess
FanficKehidupan perkuliahan yang cukup pelik di balik hiruk-pikuk dunia mengantarkan pada sebuah jalan yang berliku-liku. Bertemu dengan kisah romansa tak terkira pun jadi pelengkap yang begitu indah, dibalik kesibukan mengejar masa depan. "Kalian mau kul...