40. Bersatu Lalu Berpisah

34 13 100
                                    

🍁 Happy Reading 🍁

.
.
.


Pancaran sinar mentari memantul dari permukaan kolam renang di rumah Dhira. Gadis itu sejak pagi hari duduk berdiam di tepi kolam dengan kedua kakinya yang terendam setengah ke dalam air. Dhira masih belum masuk kuliah karena kata dokter kondisinya belum stabil, dan hal itu membuat Dhira harus tetap di rumah sampai cukup pulih.

Dia tidak pernah ketinggalan mata pelajaran karena Raja selalu menitipkan tugas kuliah untuk Dhira melalui Arun. Walaupun absennya dianggap tidak hadir oleh dosen, tapi Dhira tidak pernah sekalipun ketinggalan pelajaran di kelas.

"Dek."

Dhira langsung menoleh ke samping dan sontak tersenyum kecil saat Arun duduk tepat disampingnya.

"Ngapain?"

"Nggak ada, Kak. Lagi cari suasana aja."

"Pacar kamu nungguin di luar, tuh."

Dhira mengernyit bingung. "Pacar?"

"Si Raja. Dia nunggu di depan."

"Dia bukan pacar aku, Kak."

"Tapi kalian berdua udah kayak pacaran aja. Samperin sana ke depan."

"Ngapain? Dia nggak kuliah?"

Arun mengangkat bahu tak tahu. "Pergi dan temui dia. Tanya sendiri."

"Oke. Aku mau ganti baju dulu."

"Ya udah, nanti Kakak bilangin sama dia."

Dhira segera masuk ke kamarnya, membuka lemarinya untuk mencari baju yang lebih pantas daripada baju kaus oblong dan celana pendek yang saat itu dikenakannya. Sebuah gaun selutut berwarna putih menjadi pilihan Dhira karena kehabisan ide. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengganti pakaiannya dan sedikit merapikan rambutnya yang dilepas ikatannya. Saking sibuknya merapikan rambutnya, Dhira tersadar saat sedang berada di depan cermin.

"Ngapain aku dandan? Kan, cuma mau ketemu Raja di depan rumah?" ujar Dhira seraya menatap dirinya di cermin.

"Tau, ah! Yang penting udah ganti baju."

Selesai dengan kegiatannya, Dhira segera keluar dari kamar dan langsung menuju teras rumah tempat Raja menunggunya. Keduanya saling tatap dalam waktu yang cukup lama, ditambah lagi Raja yang tampak terkejut melihat penampilan Dhira.

"H— hai, Raja. Ada apa pagi-pagi ke sini?"

Raja langsung mengalihkan pandangannya dari Dhira saat namanya dipanggil sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"A— aku mau ngajak kamu pergi hari ini."

"Kemana? Kamu nggak kuliah?"

"Dosennya nggak masuk hari ini dan semua mata kuliah diganti dengan tugas. Mungkin kamu belum berita di lihat grup kelas."

Dhira tersenyum canggung dibuatnya. "Ah, iya. Aku udah beberapa hari ini nggak buka grup kelas. Maaf, aku nggak tau."

College or ConfessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang