21. I assure you

2.6K 359 61
                                    

"Jeno." Panggil Nyonya Na, begitu melihat laki-laki yang sudah lama berteman dengan putranya itu.

"Dimana Jaemin, bi?" Tanya Jeno langsung begitu ia telah menjawab sapaan hangat Mama dari Jaemin tersebut.

Bukannya mrnjawab, Nyonya Na justru balik bertanya. "Kau tidak tau?" Ia cukup heran mengetahui Jeno tak tau tentang kepergian Jaemin.

Sebenarnya ia juga agak bingung begitu putranya tiba-tiba menyetujui permintaan suaminya agar berangkat ke Jerman, sementara sebelum-sebelumnya ia tau bahwa Jaemin begitu banyak menolak itu karena tak ingin pergi jauh dari Renjun. Dan sekarang, anak itu justru mau pergi jauh dari Renjun? Bahkan Jeno pun tak tau apapun soal itu.

Nyonya Na tak tau soal hubungan ketiga orang itu yang tiba-tiba kacau dalam beberapa waktu.

"Aku tak bisa menghubunginya." Jawab Jeno, ia memang sudah berudaha menelpon Jaemin sejak ia meninggalkan rumah Renjun beberapa waktu yang lalu.

"Apa ada hal yang terjadi pada Renjun?" Nyonya Na tau kesamaan antara Jeno dan Jaemin yang memiliki kekhawatiran besar akan Renjun. Maka begitu melihat raut wajah Jeno yang menyisakan gurat itu, walau kini lebih banyak menahan kesal. Nyonya Na pikir ada yang terjadi pada Renjun mereka.

Jeno langung mengangguk mendengar pertanyaan itu, jadi Jaemin belum memberitau mamanya sendiri soal hubungan mereka?!

"Renjun barusan mendapat traumanya lagi, sementara Jaemin tak ada." 

"Haruskah bibi menghubungi Jaemin agar pulang?" Nyonya Na tiba-tiba ikut panik juga mendengar bahwa submisif kesayangan putranya itu kembali berada pada keadaan buruknya.

"Ia di Jerman sekarang." Wanita itu akhirnya memberitau Jeno soal keberadaan putranya itu.

"Tidak, jangan dihubungi. Aku tak akan mengizinkan ia menemui Renjun lagi." Ujar Jeno.

Jeno mengumpat dalam hati mengingat kemarin ia sengaja mendatangi rumah Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno mengumpat dalam hati mengingat kemarin ia sengaja mendatangi rumah Jaemin. Dan mengetahui kalau Jaemin malah pergi ke Jerman sementara disini Renjun sendirian?!

Apa sebenarnya alasan anak itu meninggalkan Renjun? Dan malah meninggalkan Renjun yang penuh trauma sendirian.

"Kak, aku sudah berbicara dengan kak Zia. Aku tak akan ikut." Suara manis itu dapat Jeno kenali dengan mudah. Apalagi memang sekarang ia berada di kediaman Huang tersebut.

Jeno bisa melihat langkah Renjun dan Xiaojun zterhenti begitu melihatnya di depan rumah mereka.

"Jeno." Panggil Xiaojun, ia menoleh pada Renjun yang dari tadi mengekorinya untuk memprotes tentang liburan yang tak ingin diikuti adiknya itu.

Xiaojun menilik reaksi Renjun saat melihat Jeno, tak ada raut benci yang ditunjukkan adiknya itu. Ia hanya melihat sorot sendu milik Renjun. Ia juga mendapati Jeno yang menatap lembut sosok Renjun.

at the end ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang