31. Awakened

2.2K 295 22
                                    

"Apa yang kau lakukan pada Renjun, Jaemin?" Desis Jeno begitu melihat keberadaan Jaemin di hadapannya.

Jaemin yang baru saja menghubungi Beomgyu dan Soobin untuk menanyakan jika mereka tau soal keberadaan Renjun, kini mendongak menatap sahabatnya yang berjalan menghampirinya.

"Kau datang jauh-jauh ke kantorku, hanya untuk menuduhku melakukan sesuatu pada Renjun? Harusnya aku yang bertanya hal itu padamu, kau banyak bersamanya akhir-akhir ini." Ujar Jaemin.

Jeno berhenti di depan meja Jaemin, menatap dingin sosok Jaemin yang duduk di kursinya. "Dan ia mulai menghilang begitu kau kembali muncul di hadapannya beberapa kali."

"Seharusnya aku sadar, ada yang salah dengan cara berakhirnya hubungan kau dan Renjun. Katakan, apa saja yang kau lakukan padanya selama aku tak di dalam hubungan itu?!" Jeno ingat saat ia pertama bertemu Renjun setelah hubungan mereka berakhir, adalah kacaunya keadaan Renjun dengan traumanya yang sulit dikendalikan.

Ia pikir ini semua ada hubungannya dengan Jaemin, karena saat masih dalam hubungan dengannya Jeno ingat betul. Kalau mengalihkan Renjun dari ketakutannya cukup mudah, selama anak itu memang menerima baik perlakuannya pada submisif itu. Tapi kemarin, hal itu tak lagi berlaku.

"Kau pikir aku seberengsek itu?" Jaemin bertanya dengan nada tak suka.

"Ya!" Jawab Jeno tanpa berpikir.

"Sialan—

"Jaemin, buat ini jadi mudah. Aku harus mencari keberadaan Renjun. Tapi sebelumnya, aku harus tau apa yang terjadi pada kalian saat itu?" Rapuhnya Renjun setelah itu, agak Jeno pertanyakan.

Padahal Jeno sendiri pun memiliki andil besar dalam runtuhnya segala kehidupan baik Renjun.

"Aku kesal setiap ia menyebut namamu dalam segala hal yang ia lakukan, aku benci mendapati ia seolah hanya membutuhkanmu saja." Jaemin tak suka dengan penuduhan yang terus Jeno lakukan terhadapnya, maka ia hanya mulai mengatakan kekesalannya itu pada Jeno.

"Dan?" Halis Jeno terangkat sebelah, menunggu kelanjutan ucapan Jaemin.

"Aku salah, ia hanya butuh waktu untuk melupakanmu. Harusnya aku tak gegabah mengucap kata perpisahan padanya."

Jeno tersenyum tipis. "Dari dulu, kau memang seperti itu." Kata Jeno.

"Tapi bagusnya, dengan ini aku bertemu Renjun lagi. Dan kali ini tak akan melepasnya lagi untukmu." Lanjutnya.

Beomgyu dan Soobin yang jadi sasaran pertanyaan Jeno dan Jaemin, kini jadi ikut bertanya-tanya kemana sebenarnya perginya Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beomgyu dan Soobin yang jadi sasaran pertanyaan Jeno dan Jaemin, kini jadi ikut bertanya-tanya kemana sebenarnya perginya Renjun. Dua dominan itu memang meminta Beomgyu dan Soobin untuk membujuk Xiaojun dan Zia agar mau memberitaukan dimana keberadaan Renjun.

"Aku tak bisa menghubunginya." Ujar Beomgyu pada Soobin. Beberapa kali ia coba menghubungi Renjun, dan memang tak bisa.

"Akan lebih baik kalau kita memang bertanya langsung pada kak Xiaojun." Soobin juga khawatir begitu mengetahui tiba-tiba saja kedua kakak Renjun menyembunyikan Renjun. Pasti ada alasan atas semua itu. Tapi ia menyempatkan diri juga mengirim pesan pada Xiaojun untuk menanyakan Renjun, ia harap Xiaojun mau memberitaunya. Karena ia juga penasaran akan keadaan bungsu Huang tersebut.

at the end ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang