Kantin akan selalu menjadi destinasi paling banyak dikunjungi setiap kali bel istirahat berbunyi. Tak heran juga sebab tempat ini menyediakan tempat yang cukup nyaman dan pilihan menu yang cukup banyak nan mengenyangkan.
Seperti yang sedang dilakukan oleh Jevan, Nathan, Zidan, Jinan dan Adam yang merupakan anggota Thunderous. Mereka sudah berkumpul di tempat ini sejak bel istirahat ke-dua berbunyi. Menempati meja paling pojok ditemani mie ayam si Om seperti biasanya.
"Dan, punya lo kayaknya enak, deh. Nyobain dikit sabi kali," ujar Nathan seraya melirik mangkuk mie ayam milik Zidan yang berada tepat di seberangnya.
"Apaan, sih. Sama aja elah, Nath, sama-sama buatan si Om," balas Zidan menolak sambil berusaha menjauhkan mie ayam miliknya dari jangkauan Nathan.
"Nyobain dikit aja, Dan. Entar gue kasih kontak adik kelas yang bohay kemaren itu," tawar Nathan mencoba bernegosiasi.
"Bohay yang bening banget itu, Nath?"
Bukan Zidan yang bertanya. Melainkan Adam yang nampak begitu antusias mendengar kata 'bohay' keluar dari mulut Nathan.
"Iye, Dam. Yang waktu perekrutan gue rebutin sama si Kinara."
"Aduh anjir, inceran gue itu mah. Ini Nath makan mie ayam punya gue aja, abisin semuanya. Tapi inget, kontaknya lo kirim ke gue."
Mendengar itu Nathan lantas mengacungkan jempolnya dengan senyum lebar. Setelahnya dia mengambil alih mangkuk mie ayam Adam.
"Heran gue, Jev. Punya temen pengikut kakek Sugiono semua," celetuk Jinan sambil menggelengkan kepalanya miris. Sedangkan Nathan hanya terkekeh kecil menanggapi keluhan Jinan yang memang betul adanya.
"Vano,"
Mendengar namanya di panggil, lengkap dengan tepukan halus pada bahunya. Jevan refleks berbalik. Wajah datarnya mengeras kala melihat presensi Andien yang kini berdiri tepat di sampingnya.
Gadis yang belakangan ini namanya sering disandingkan dengan Jevan, setelah foto mereka berboncengan di tempat bimbel Andien tersebar. Bahkan rumor mereka berpacaran sudah bukan rahasia umum lagi. Tak sedikit direct message Jevan terima dari orang-orang yang meminta validasi atas kabar kedekatan keduanya. Namun tak satupun dari mereka mendapatkan balasan.
"Aku cariin ke kelas kamu tadi, eh ternyata kamunya di sini," sambungnya seraya tersenyum manis.
"Ngapain?" tanya Jevan tanpa minat.
"Ini, aku mau ngasih bekal yang aku bawa dari rumah. Kata Mami Vera, kamu suka banget sama seafood. Jadi aku buatin cumi asam manis buat kamu." Andien menjawab dengan antusias sambil mengacungkan paperbag berisi kotak bekal ke hadapan Jevan.
Lalu kemudian mengambil duduk di samping Jevan, membuka bekal yang dia bawa tanpa menunggu respon lawan bicaranya. Tak tahu saja wajah datar Jevan menunjukan ketidaksukaan atas kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Longer
Novela Juvenil❝Pada akhirnya, lo cuma bisa milih satu orang, Ra. Haikal atau Jevan?❞ Dalam hidup Kinara, Haikal dan Jevan adalah bagian yang tak akan pernah bisa tergantikan oleh siapapun. Mereka memiliki porsi masing-masing di hatinya. Haikal si tetangga rese ya...