Malam ini Madja's Cafe terpantau ramai. Banyak para muda-mudi yang memilih kafe ini sebagai tempat untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat, pacar, bahkan keluarga. Namun tak sedikit juga yang sengaja datang hanya untuk melihat para pemuda tampan meracik kopi, menyanyikan live music atau sekedar menyambut pengunjung di depan pintu. Jangan lupakan juga beberapa diantara mereka yang ikut mengatur parkiran agar dapat meringankan sedikit tugas satpam.
Seperti yang sedang dilakukan oleh Deryl dan Rendi. Dua cowok tampan itu sedang berdiri di depan pintu masuk, lengkap dengan senyuman ramah dan beberapa gombalan yang berhasil membuat para pengunjung memerah.
"Selamat datang di Madja's Cafe. Boleh langsung isi meja yang kosong ya, Kak. Tapi kalo udah penuh semua, isi hati saya aja. Kebetulan memang lagi kosong." Deryl menyambut dua orang pengunjung perempuan yang baru saja datang dengan gombalan. Membuat keduanya sontak tersipu malu.
"Maaf, ya, Kak. Temen saya emang baru aja diadopsi dari penangkaran buaya, jadi insting buayanya masih kuat," ujar Rendi meminta maaf sambil menggeplak bagian belakang kepala Deryl yang sontak saja membuat si pemilik kepala meringis kesakitan.
Dua pengunjung tersebut hanya tertawa saja melihat kelakuan dua pemuda itu, lalu melangkah masuk saat Rendi mempersilahkan keduanya.
Di tempat lain ada Caesar dan Aji dibantu Dejun dan Yazid bertugas untuk mengantarkan pesanan para pengunjung.
"Silahkan dinikmati. Kalau kurang manis, minumnya boleh sambil liatin saya aja, dijamin langsung ma-"
"Pahit. Coffee latte Kakaknya pasti langsung pahit. Mending sambil liatin saya aja, sebentar lagi saya sama abang yang ini mau nyanyi," sela Caesar.
Belum selesai Aji berbicara, Caesar langsung menyela sambil menyenggol Dejun. Keduanya memang akan menyanyi setelah mengantar pesanan ini, menggantikan Dimas dan Janu yang sekarang masih berada di atas panggung, ditemani Marshal yang memetik gitar.
"Nah, betul tuh. Mending liatin saya sama Caesar aja, dengerin juga lagunya biar tambah enak minum kopinya," sambung Dejun sambil tersenyum sangat manis.
"Eits, jangan lupa liatin saya juga ya, Kak. Saya juga mau ngerapp nanti, lagunya Rich Brian," imbuh Yazid tak mau kalah.
Suara merdu Dimas dan Janu menjadi pengiring malam yang cukup dingin malam ini. Petikan gitar dari Marshal juga menambah kesyahduan bait-bait lirik lagu romantis yang memenuhi setiap sudut kafe.
Lalu tak jauh dari sana, tepatnya di balik meja Bar. Ada Kenzo, Wildan, Tian dan Tio yang sibuk meracik kopi pesanan pengunjung. Mereka tampak sesekali menjawab sapaan para remaja putri yang berusaha mencari perhatian, beberapa diantaranya bahkan berani meminta username akun instagram para anggota Neo.
Walaupun terkadang risih, namun mereka semua tetap berusaha selalu ramah dan juga profesional. Apalagi kenyaman pelanggan merupakan hal penting yang harus terus dipertahankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Longer
Teen Fiction❝Pada akhirnya, lo cuma bisa milih satu orang, Ra. Haikal atau Jevan?❞ Dalam hidup Kinara, Haikal dan Jevan adalah bagian yang tak akan pernah bisa tergantikan oleh siapapun. Mereka memiliki porsi masing-masing di hatinya. Haikal si tetangga rese ya...