"Hufh... Kapan Taehyun nganggep aku ada sih?" cicit Beomgyu lemas sembari menjatuhkan kepalanya diatas meja kantin. Putus asa karena sudah hampir dua tahun keberadaannya terus diabaikan, bahkan sebentar lagi dirinya akan memasuki semester empat yang artinya adalah melewati jembatan lapuk yang bergoyang, dimana ia akan mulai terombang-ambing dengan keputusannya untuk berkuliah dan mungkin memikirkan untuk berhenti.
"Ck. Kamu nya kurang powerfull sih. Coba lebih binal, sapa tau langsung kepincut." Jeongin, selaku teman terdekat memberikan nasehat yang amat sangat membantu--menurut analisanya sendiri.
"Kau pikir dia Hyunjin?"
Jeongin hanya tertawa mendengar penuturan sang sahabat. Namun tawanya seketika terhenti dan beralih dengan mengguncang tubuh sang sahabat dengan brutal.
"Apaan sih?" kesal Beomgyu yang merasa acara tidurannya terusik.
"Pangeran mu tuh!"
Mengetahui siapa yang temannya maksud, dengan cepat Beomgyu menoleh. Senyum lima jari pun terpatri di bibirnya. Targetnya datang tanpa diundang. Apakah ini jodoh?
Disinilah Beomgyu sekarang. Di samping pria yang tengah mengunyah ayam bumbu manis tanpa minat. Awalnya memang minat makan, tapi setelah datangnya seorang pengganggu membuat selera makannya hilang entah kemana.
"Enak ya Tae?"
Hanya terdengar suara kunyahan yang dibuat sekeras mungkin. Beomgyu masih sama seperti yang dulu, masih terus diabaikan.
"Taehyun? Beomie boleh minta suapin sekali aja? Aaaaaaa~" Mulutnya dibuka lebar, mengharap satu potong ayam memasuki mulutnya. Bukannya ini adegan yang amat romantis?
"Yak Taehyun!"
Dan pria dingin itu kembali mengacuhkan si manis. Pergi meninggalkan ayam bumbu manis yang mungkin baru tersentuh seperempatnya saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Beomgyu bingung, harus dengan metode apa lagi untuk meluluhkan hati si pria es pujaan mayoritas kampus. Ini adalah tantangan. Untuk pertama kalinya Beomgyu merasakan rintangan yang amat berat dalam memikat hati seseorang.
Seorang Jung Beomgyu. Pria manis dengan pesona memukaunya. Siapa yang berani menolak? Hanya orang bodoh saja. Dan salah satunya ialah Kang Taehyun, pria dingin yang masuk kategori bodoh nyerempet oon.
"Kang!" Yang dipanggil merotasikan mata malas. Lagi dan lagi harus bertemu si pengganggu, tapi sialnya ia tak berani memarahi ataupun sekedar membentak.
"Heii paboya, kenapa gitu amat sih sama aku? Salahku apa?" Masih mencari pembenaran diri. Beomgyu tak hentinya mengikuti kemanapun si tampan berada. Keduanya berada di basement dengan Taehyun yang terlihat menghampiri motor ninjanya, sedangkan Beomgyu entah apa yang sedang dilakukan--sebab berangkat ke kampus tidak membawa kendaraan.
"Bisa minggir gak?" tanya Taehyun masih dengan raut wajah dinginnya. Agak kesal dengan teman kampusnya yang kini menghadang jalannya untuk pulang.
"Kang?"
Yang dipanggil hanya berdeham.
"Jadi pacarku yok. Aku butuh pacar satu univ nih." Si manis antara nembak atau curhat.
Jelas Taehyun mengernyit bingung. Motor yang sebelumnya sempat dinyalakan, ia matikan kembali mesinnya.
"Kamu nembak aku?"
"Bisa dibilang begitu. Gimana?"
Taehyun meletakkan jari telunjuknya di dagu, berlagak sedang berpikir. "Eummmm pastinya," Beomgyu tersenyum cerah mendapati jawaban dari Taehyun. Tak sia-sia kalau mau berusaha. "--enggak."
Eh ternyata masih ada kelanjutannya.
Salah satu tangannya menggeser tubuh tak bernyawa--jiwa Beomgyu terasa sedang diangkat ke angkasa--itu agar tak menghalanginya lagi. Setelah memiliki ruang, barulah Taehyun melajukan motornya keluar dari basement.
"Sialan banget kang Taehyun!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Semoga kang Taehyun jomblo seumur hidup."
"Semoga kang Taehyun jomblo seumur hidup."
"Semoga kang Taehyun jomblo seumur hidup."
"Semoga kang Taehyun jomblo seumur hidup."
"Semo--"
"Khusyuk banget doanya," ucap seseorang yang mampu membuat Beomgyu berjengit kaget. Ia sampai lompat dari kursi halte.
"Hah? Taehyun? Loh kamu? Kok bisa? Eh sejak kapan? Loh? Loh?"
Salah tingkah kan.
Mampus, keciduk berdoa yang jelek-jelek.
"Diajarin siapa ngedoain orang yang jelek?" tanya taehyun mengintimidasi namun tetap dengan suara lembut. Suaranya mampu mengurangi rasa takut si manis terhadapnya.
"K-kamu denger?" cicit Beomgyu, jadi merasa bersalah.
"Engga denger kok."
Beomgyu menghela nafas lega.
"Tapi biasanya orang yang doain keburukan ke orang lain bakal balik doanya ke diri yang ngedoain loh," lanjut Taehyun yang kini juga ikut duduk di samping Beomgyu.
"Ihhh kamu denger berarti," sungut Beomgyu kesal.
"Nah itu tau."
Kok Taehyun model sokap gini tingkat nyebelinnya malah meningkat. Bikin bete aja.
"Kamu gak nanya kenapa aku sekarang ada disini?"
Sumpah ya tiba-tiba Taehyun jadi sok akrab gini, kok merinding ya.
"Kenapa?" Karena takut memperpanjang situasi aneh ini, akhirnya Beomgyu meresponnya juga.
"Gyu, jadi pacarku yok. Aku pengen punya pacar satu univ."
Deng derereng
Deng derereng
Ini bukan mimpi kan?
Apa baru aja saat perjalanan ke halte untuk menunggu mobil jemputan ia sempat tertabrak dan kecelakaan? Apakah sekarang ia sedang koma dan berada di alam bawah sadar?
"Heh? Kenapa bengong?"
Taehyun mengibas tangannya diudara, tepat didepan wajah Beomgyu demi mendapatkan atensinya kembali.
Beomgyu pun tersadar dan langsung menjerit histeris.
"Gyu mimpikan? Mimpikan? Astaga Gyu mimpi." Tapi saat mencubit pipinya terasa sakit. Rupanya ini nyata. Beomgyu beneran siyok.
"Harusnya aku yang nembak kamu duluan bodoh. Jadi gimana? Mau gak? Gak ada siaran ulang."
"IYA MAU!!"
_________________
TBC
_________________
Series : TaeGyuChapter Code : V
Taehyun X Beomgyu
__________________Salam kecup cinta manjah
Bie
![](https://img.wattpad.com/cover/307917817-288-k370717.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E Series ☑️
RomanceCuma kisah cintanya Beomgyu yang penuh variasi. TXT BL STORY L=YeonGyu O=KaiGyu V=TaeGyu E=SooGyu Ini lapaknya BL guys, yg ga suka menyingkir ae. Jangan salah alamat yaw. Jangan lupa vote dan commentnya untuk mengetahui kapal siapa yang paling dici...