2. O

287 30 0
                                    

Taman mini menjadi tempat singgahnya. Bukan tanpa sengaja, dirinya memang tengah menunggu seseorang di tempat yang cukup sepi ini.

Duduk sendirian. Memainkan ponsel. Membuka acak pesan pada ponselnya. Menanti. Membuka kembali room chat dengan seseorang yang tengah ia tunggu. Menutup dan membuka aplikasi lainnya.

Selang beberapa lama ada sosok asing menghampirinya. Wajahnya yang terlihat asing dan seperti bukan orang Korea.

Beomgyu mengernyit. Mengalihkan pandangannya demi untuk memperhatikan sosok yang kini berdiri dihadapannya.

"BabyBear?"

Pertanyaan yang langsung membuat Beomgyu tersenyum. Ternyata orang ini yang ia tunggu.

"Hai PengPeng!" membalasnya dengan nada yang lebih ramah. Beomgyu mempersilahkan orang asing itu untuk duduk disebelahnya.

"Ku pikir kau pria," lirih sosok pemilik akun PengPeng. Beomgyu sontak menoleh dengan tatapan terkejut.

"Maksudmu? Hei aku laki-laki!" tegas Beomgyu. Sialan sekali pria ini meragukan gendernya.

Pria dengan wajah kebaratan itu langsung bergerak panik. Beberapa kali menunduk minta maaf. Beomgyu menatapnya sinis.

"Baiklah karena kau tampan aku maafkan," ujar Beomgyu akhirnya. Si bule menghela nafas lega.

"Oh iya namaku Hueningkai, panggil Kai saja. Aku baru lulus SHS dan akan melanjutkan kuliah di Seoul," ujar pemilik akun PengPeng memperkenalkan diri.

"Aish berondong," lirih Beomgyu nyaris tak terdengar. Kai agaknya sedikit mendengarnya namun tak menghiraukan.

"Aku Beomgyu. Anak jurusan seni tari, otewe semester tiga."

"Wah aku panggil kakak dong?"

Beomgyu mengangguk mengiyakan. Agak kecewa sih karena si pemilik akun PengPeng itu rupanya adik tingkatnya, seumuran sama Sungchan pula, beda setahun. Ya tapi kalau dilihat dari segi wajah sih tak ada yang mengecewakan sama sekali. Justru serasa dapat jackpot dadakan. Lumayan lah buat cuci mata.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah sesi perkenalan yang agak canggung itu. Akhirnya keduanya memutuskan untuk bermain ke tempat arcade.

Beomgyu nampak aktif, berlari kesana kemari, memainkan semua jenis permainan yang ada. Kai sedari tadi hanya mengikutinya.

"Kak gyu tidak lelah?" tanya Kai yang nampaknya sudah tak bertenaga.

Beomgyu menoleh, baru saja mau memasukkan koin ke salah satu lubang koin permainan. Ia urungkan.

"Kau lelah?" Yang ditanya mengangguk sembari mendudukkan diri pada salah satu kursi yang ada. Akhirnya Beomgyu mengikuti. Duduk tepat disebelah yang lebih muda.

"Maaf ya, aku terlalu bersemangat. Tak pernah bermain di tempat ini bersama teman," cicit Beomgyu. Kai jadi merasa bersalah.

"Ayo kak kita main lagi!"

"Ah tidak, aku juga lelah."

"Kak gyu?" Kan kai jadi makin merasa bersalah.

"Pulang aja yuk Kai."

Baru saja Beomgyu akan bangkit namun tak jadi karena tangannya dicengkram kuat.

Tidak. Kai tidak mau pulang secepat ini. Dia mau menghabiskan banyak waktu bersama Beomgyu. Dengan mengerahkan segala akal sehatnya, ia mencari cara agar dapat mencegah Beomgyu untuk pulang.

Beomgyu hanya menatap tangannya yang masih setia digenggam. Melihat Kai yang menggeleng frustasi sebenarnya mampu menaikkan moodnya.

"Makan eskrim?" tanya Kai dengan suara pelan, namun tatapannya penuh harap ke arah kedua manik hazel milik Beomgyu. Yang ditatap tersenyum hangat sembari mengangguk pelan.

Yes. Berhasil.

Dengan riang Kai berdiri sembari menarik tangan yang lebih tua. Menyelipkan jemarinya pada rongga kosong di sela jemari Beomgyu.

"Kak gyu tau kan kedai eskrim yang enak?"

Beomgyu mengangguk antusias. Dalam otaknya sudah menemukan tempat eskrim langganannya yang akan ia perkenalkan kepada Kai.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ini dia tempat langganan ku."

Beomgyu membawa Kai ke kedai eskrim yang pemiliknya sudah sangat mengenali dirinya. Senyumannya mengembang kala melihat deretan es krim dari balik kaca.

"Vanila sama apa Gyu?" tanya ibu penjual eskrim. Beomgyu menoleh ke arah Kai seakan meminta jawaban.

"Samain aja," balas Kai.

Ibu penjual eskrim nya pun mengambilkan pesanan Beomgyu. Dua cup vanila diatas nampan telah diterima. Beomgyu hendak mengambilnya namun sudah diambil Kai duluan. Akhirnya dengan tangan kosong Beomgyu mengikuti langkah kaki Kai.

"Duduk dipojok situ aja sambil liat jalan," kata Beomgyu sambil mengarahkan Kai.

Kai mengikuti arah tunjuk Beomgyu. Dirinya berjalan lebih dahulu dan meletakkan masing-masing eskrim ke meja. Beomgyu mengambil salah satu cup eskrim.

"Kak gyu suka kesini?" tanya Kai memecah keheningan yang sebelumnya tercipta.

"Iya. Kalau lagi kesel sama saudara-saudaraku," balas Beomgyu yang masih sibuk dengan eskrim nya tanpa memandang si lawan bicara, sebab fokusnya hanya kepada eskrim dan sesekali jalanan di balik kaca besar dihadapannya.

"Apa aku orang pertama yang diajak nyemil eskrim disini?" Beomgyu mengangguk, masih dengan fokus utamanya.

"Kalau gitu aku boleh terus jadi yang pertama, kak?" Akhirnya Beomgyu menoleh, setelah beberapa waktu mengabaikan keberadaan si yang lebih muda.

Beomgyu tersenyum dan mengangguk, "kamu teman dari game online pertamaku yang muncul di dunia nyata."

Yak. Bukan itu maksud Kai -_-











_________________
TBC
_________________
Series : KaiGyu

Chapter Code : O

Hueningkai X Beomgyu
__________________

Yg taun baruan dikamar?







Salam kecup cinta manjah

Bie

L.O.V.E Series ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang