Dimana Beomgyu sekarang?
Mengapa ia merasa sedang berada di alam mimpi?
Kenapa mimpinya terasa nyata? Bahkan rasanya amat manis dan cukup memabukkan.
"Baby bom?" panggil sebuah suara yang mampu menyadarkan si manis dari alam bawah sadarnya. Ternyata sedari tadi Beomgyu tengah melamun.
"Ah sudah sampai?"
Beomgyu menoleh ke kanan dan ke kiri, mendapati pemandangan yang tampak indah dan untuk pertama kalinya memasuki indera penglihatannya. Amat menakjubkan.
"Bukankah tamannya sangat cantik?" tanya Yeonjun setelah membukakan pintu mobil disamping Beomgyu. Ia menyadari raut wajah bahagia si manis ketika melihat pemandangan yang nampak asri.
Beomgyu mengangguk antusias.
"Itu rumah saya. Selain ada taman, saya juga punya beberapa hewan peliharaan yang mungkin akan baby bom suka," jelas Yeonjun sembari mengajak Beomgyu mengelilingi area rumahnya yang amat besar dan terlihat seperti tempat wisata.
"Benarkah? Kakak melihara hewan apa saja?"
Beomgyu mengikuti setiap langkah kaki sang pemilik rumah. Yang awalnya bermain disekitaran taman, kini sudah memasuki rumah besar layaknya mansion kerajaan.
"Ada kucing, ada anjing, ada merpati, ada monyet, bahkan di halaman belakang ada kuda."
"Ini benar rumah kakak atau salah satu cabang kebun binatang?"
Yeonjun tertawa mendengar pertanyaan yang lebih muda. Beomgyu memang menggemaskan dengan apapun yang sedang ia lakukan, bahkan saat bertanya dengan tampang polosnya itu mampu membuat Yeonjun ingin culik si manis dan tak dibiarkan untuk pulang.
Tapi ingatlah, restu orang tua lebih penting dari segalanya.
Jadi Yeonjun urungkan niatnya dan lebih memilih mencari cara aman untuk mendapatkan si manis.
"Baby bom tunggu di sini dulu ya, saya ingin buatkan minuman."
Setelah mengarahkan Beomgyu ke kursi dekat kolam renang, Yeonjun berjalan menuju dapur.
Selang beberapa lama Yeonjun datang dengan dua gelas jus strawberry. Meletakkan di meja samping Beomgyu. Dirinya ikut duduk di salah satu kursi bersebelahan dengan sang tamu.
"Baby bom makasih."
Beomgyu langsung menoleh. Agak bingung, padahal dia yang dibuatkan minuman tapi yang bilang makasih malah si tuan rumah.
Seakan mengetahui isi pikiran si manis, Yeonjun langsung melanjutkan kalimatnya.
"Makasih udah mau nerima saya jadi pacarmu. Saya janji bakal jadi pria terbaik buat baby bom."
Beomgyu terbelalak. Sekali lagi ia seakan sedang berada di alam mimpi.
Jadi kejadian tadi bukan mimpi? Kejadian confess dadakan Yeonjun itu nyata?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mari kita mengulang kejadian pada chapter sebelumnya.........
"Bolehkah saya jadi pemilik jari manis ini?"
Seperti tersihir, Beomgyu mengangguk dengan tatapan kosong. Mungkin pikirannya sedang berkelana ke berbagai penjuru dunia.
"Serius baby bom? Gak boleh nyesel ya."
Beomgyu kembali mengangguk dengan pikiran kosongnya.
Dengan senyum yang kembali mekar, Yeonjun melajukan mobilnya menuju tempat yang sedari awal menjadi tujuannya. Sedangkan Beomgyu memilih bungkam dalam gejolak rasa yang terasa aneh dan membingungkan. Selang beberapa menit mobil yang Yeonjun kendarai berhenti.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Seperti itulah, dan kau sudah menyetujuinya," ujar Yeonjun mengakhiri cerita. Dirinya melipat kaki dan dibawa keatas kursi.
"T-tapi kak. Sepertinya kakak juga sedang bermimpi. Sudah jelas yang kakak ceritakan sama persis dengan yang ada dimimpiku," elak Beomgyu. Wajahnya terlihat frustasi. Entah apa yang membuat anak ini amat keberatan dengan fakta yang ada.
"Baby bom dengarkan saya. Kita sekarang sepasang kekasih dan itu tak bisa disangkal kembali."
"T-tapi..."
"Huuuush." Yeonjun meletakkan jari telunjuk tepat di bibir si manis, membuat pria itu menghentikan argumennya.
"Apapun yang baby bom minta akan saya berikan. Dan saya pastikan kamu bahagia selalu," lanjut Yeonjun dengan senyuman yang tak pernah pudar. Ia melepas telunjuk dari bibir si manis dan menggantinya dengan elusan lembut pada pipi Beomgyu.
Mendapat perlakukan lembut dari yang lebih tua membuat mata Beomgyu berkaca-kaca. Saat ia berkedip, terjunlah air yang sedari tadi terbendung di pelupuk mata.
Yeonjun mengelap airmata yang tumpah dengan ibu jarinya. Sedangkan Beomgyu mengulum bibir. Ia amat bingung dengan dirinya sendiri.
"Kau tak apa baby bom?"
Beomgyu mengangguk dan lompat ke pangkuan Yeonjun. Membenamkan diri diantara perpotongan leher sang dominan. Isak tangis masih terdengar jelas, itupun karena posisi bibir Beomgyu yang dekat dengan telinga Yeonjun.
Dengan perlahan Yeonjun mengelus punggung yang lebih muda. Memberikan afeksi penuh kasih sayang.
"T-tapi kita baru mengenal kak," cicit Beomgyu dengan suara parau. Masih mempertahankan posisinya.
"Tak masalah baby bom. Saya sudah jatuh cinta padamu sejak pandangan pertama. Mungkin menurutmu aneh, tapi itulah faktanya."
Beomgyu tak bisa berkata-kata lagi. Ia bingung dengan dirinya sendiri. Apakah keputusannya untuk menerima Yeonjun sudah benar? Tapi masih saja ada kejanggalan di dalam lubuk hatinya. Ia tak bisa sepenuhnya menerima kenyataan yang baru saja terjadi padanya. Untuk saat ini Beomgyu tak bisa memahami sebenarnya hidupnya sedang penuh berkah atau petaka.
"Kakak akan terus mencintaiku kan? Tak peduli dengan kekurangan ataupun kesalahan yang kumiliki?"
Yeonjun mengangguk mantap.
Dan saat itulah Beomgyu memilih keputusan ini. Ia akan berkencan dengan orang yang baru beberapa hari dikenalnya. Untuk saat ini, tak peduli dengan waktu yang akan datang kelak.
_________________
TBC
_________________
Series : YeonGyuChapter Code : L
Yeonjun X Beomgyu
__________________Salam kecup cinta manjah
Bie
![](https://img.wattpad.com/cover/307917817-288-k370717.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E Series ☑️
RomanceCuma kisah cintanya Beomgyu yang penuh variasi. TXT BL STORY L=YeonGyu O=KaiGyu V=TaeGyu E=SooGyu Ini lapaknya BL guys, yg ga suka menyingkir ae. Jangan salah alamat yaw. Jangan lupa vote dan commentnya untuk mengetahui kapal siapa yang paling dici...