Aku tejebak lagi dalam palung gelap tanpa celah cahaya. Dan belenggu kesengsaraan semakin mengikat kencang. Tak pernah lelah berharap hingga Tuhan menjawab.
-Amara-
- Di Club Malam -
Jony menghisap keras rokok di mulutnya. Matanya tajam menatap seorang wanita yang tengah menari di atas panggung yang disediakan.
Amarahnya menggebu gebu tanpa ingin dibendung. Jony berdiri meninggalkan kursi dan berjalan ke arah wanita tersebut.
Melihat kedatangan Jony yang menatap tajam dengan nafas memburu wanita yang tengah menari menghentikan gerakannya dan berjalan menuruni panggung untuk mendekati Jony.
"Apa masih kurang puas jalang kamu mendapatkan uang dariku." Tanya Jony marah tanpa ingin di tutup tutupi. Banyak tatapan dari pengunjung club menatap penasaran padanya saat ini. Tapi Jony tak menghiraukannya.
"Banyak pengunjung, lebih baik ku tenangkan dirimu di ruanganku." Ajak Chilo berbisik di telinga Jony.
Jony meredakan amarahnya ketika mendengar suara Chilo yang menggoda dan dengan patuh membuntuti Chilo ke sebuah ruangan.
Pintu tertutup rapat Chilo langsung mengambil posisi duduk di pangkuan Jony.
"Aku tak pernah cukup dengan uang Jon." Kata Chilo dengan wajah dibuat sedih.
"Apa maksudmu?" Kata Jony mempertanyakan kalimat yang Chilo ucapkan.
"Aku tidak pernah cukup akan uang karena aku seorang wanita." Chilo memutar lembut jarinya membelai wajah Jony.
"Bukankah wanitamu Hera juga sangat rakus akan uang?" Tanya Chilo. Tatapan matanya seakan bukankah perkataanku benar?"Katakan langsung apa maksudmu. Aku malas jika terus mendengarmu merengek seperti ini." Kata Jony malas mengalihkan tangan Chilo dari wajahnya.
"Jony berapa umur Amara sekarang?" Nada Chilo terdengar semangat, membuat Jony menyerengit heran.
"12 atau 13 tahun aku tidak terlalu memperhatikan anak itu." Jawab Jony.
"Ada apa ini, kenapa kau bertanya umur Amara?" Tanya Jony menyelidik. Orang lain akan memandang Chilo hanya seorang wanita menggoda yang bertampang polos tanpa banyak intrik. Tapi Jony paham betul jika wanita yang ada dipangkuannya tidak lebih dari medusa yang mempunyai banyak akal muslihat hanya untuk kepentingan pribadinya.
"Aku hanya bertanya tidak ada maksud apapun." Chilo tersenyum misterius tidak menutupi jika dia sedang memikirkan hal hal tertentu pada Amara .
"Katakan saja rencana apa yang ada di otak busukmu itu." Jony meninggikan suaranya tidak sabar.
"Oh ayolah Jony, bukankah kau juga memerlukan banyak uang? Bagaimana jika kita memanfaatkan Amara untuk menjadi kurir narkoba." Kata Chilo dengan senyum percaya diri di wajahnya . Karena dirinya berpikir Jony pasti akan menyetujui pendapatnya.
Wajah Jony menjadi jelek ketika mendengar rencana Chilo. Tak pernah berpikir Chilo akan memanjangkan tangannya dan memanfaatkan Amara juga sebagai pencetak uang. Hanya saja perasaan Jony sangat enggan saat ini bukan tidak mungkin di masa depan Chilo akan memegang penuh atas Amara sebagi penghasilannya. Karena Jony tau Chilo banyak rencana dibelakang otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARA
LosoweSemua Tangis dan Luka bayaran untuk Harapan. Penghinaan, Penyiksaan, dihancurkannya harapan, menjadi sebuah ujung tombak yang menembus dalam di hati Amara. Banyak jalan cerita menceritakan kebahagian dalam keluarga. Banyak dongen anak anak yang me...