Matanya melihat kesemua penjuru kantin, mencari tempat makanan yang ia sukai. Matanya berhenti pada nasi gorengan yang berada disebelah kanan kantin.
Ia melanjutkan langkahnya tidak memperdulikan siswi siswi yang sudah menatapnya kagum sedari tadi.
"bu nasi gorengnya satu," katanya dan langsung mendapat anggukan oleh ibu kantin tersebut.
Beruntung bagian nasi goreng ini tidak terlalu penuh, ia dapat langsung mendapatkan meja yang kosong dan sekitarnya tidak terlalu ramai.
Tatapannya memerhatikan setiap orang yang tengah sibuk dengan pesanannya, sedang mengobrol, berjalan, bahkan sedang menyantap makanannya.
Sampai matanya terhenti pada seorang gadis yang tengah menyantap donat. Ia terkekeh saat menyadari donat itu sama seperti donat yang kemarin perempuan itu inginkan.
>-<
Sedangkan dimeja lain, kedua orang ini tengah asik memakan makanannya sambil sesekali melontarkan candaan.
"ta, kayanya tuh cowo dari tadi ngeliatin lo!" Wilo memepetkan tubuhnya ke arah Gata agar orang tersebut tidak menyadari sedang dibicarakan olen Gata dan Wilo.
Arah pandang Gata dan Wilo berbarengan menatap kearah lelaki yang Wilo maksud tadi.
Gata menyipitkan matanya, lelaki kemarin. "apaan dah? Orang dia lagi makan juga."
"gue tadi liat ko, dia beneran ngeliatin lo tadi." Ucap Wilo meyakinkan Gata.
Gata tidak mendengarkannya, ia tidak memperdulikan lelaki itu bahkan jika apa yang dikatakan Wilo benar.
Setelah Wilo dan Gata menghabiskan makanannya, mereka memilih untuk langsung pergi keluar kantin.
"taa!" teriak Aksata yang tengah berjalan menghampiri Gata. Gata tersenyum ketika merasakan tangan lelaki itu mengusap kepalanya lalu berjalan disebelahnya.
"gimana di bu ida aman lagi hari ini?" Aksata menganggukan kepalanya.
"nanti pulang sekolah gue latihan basket dulu" Aksata menatap Gata yang lebih pendek darinya.
Senyuman Gata tidak pudar sedari tadi, bahkan sekarang sedang menampilkan deretan giginya."okeiii! Aku pulang sendiri jugaa gakpapa"
"jangan!" jawab Aksata dengan cepat. "kalo gue cepet, lo tungguin aja. Tapi kalo lama, nanti gue suruh yuta atau xion nganterin lo" Lanjut Aksata.
Yuta dan Xion hanya menggerakan alisnya saat Gata menatap kedua orang tersebut.
"biasanya juga nyuruh dirga, lagian emang yuta sama xion ga latihan?" Gata mengerutkan keningnya, ia takut akan mengganggu kegiatan teman kekasihnya.
"santai aja ta. Aksata ketua tim basket, dia gaboleh ijin, gue sama yuta masih bisa ijin ke pembimbing" Xion menatap Gata dengan muka datarnya lalu kembali menatap kedepan langkahnya.
Gata menatap Aksata dengan kerutan dikeningnya. "aku bisa pulang sendiri, sataa"
"gue bilang jangan" Aksata menegaskan omongannya dan tatapannya pun lebih tajam dari biasanya.
"uda turutin aja, ta" ucap Kipli yang berada disebelah Aksata, ia mengetahui jika Aksata sulit sekali ditentang, bahkan itu akan membuat amarah Aksata terpancing.
Gata yang mengetahui itupun hanya bisa menghela nafasnya, Aksata selalu bersikap protektif untuk menjaganya.
>-<
Jam pelajaran sudah hampir selesai tetapi belum ada tanda tanda guru yang tengah mengajar dikelasnya ini akan menyelesaikan pelajarannya.
"lama banget aing hayang balik" ucap Wilo dengan suara berbisik tetapi masih bisa didengar oleh Gata.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATAKSA (On Going)
Teen FictionSetelah 2 tahun menjalin hubungan dengan Aksata, Anagata menjadi sasaran balas dendam karena hal yang sudah Aksata lakukan kepada Musuhnya. Walaupun begitu, Aksata akan selalu menjaga Anagata seperti yang sudah ia lakukan selama Dua tahun ini. Anag...