Gataksa - 15

60 4 0
                                    

Setelah sampai dirumahnya, sebenarnya Aksata akan langsung kerumah Gata, tetapi saat dijalan ia ingat dengan janjinya yang akan mengantarkan orang tua Gata kebandara, alhasil ia memilih pulang terlebih dahulu untuk mengganti kendaraan.

Aksata menginjak lebih dalam pedal gas mobil nya saat jalanan terlihat kosong.

"gata.." Aksata terus bergumam dengan perasaan yang tidak tentu. Sesekali menggerutu saat jalanan padat dan sedikit macet.

Setelah sampai didepan rumah Gata, ia segera keluar dari mobilnya dan berlari kehalaman rumah Gata.

Tangan Aksata terus mengetuk pintu rumah Gata. Sampai pintu rumah kekasihnya itu terbuka.

"eh adenn.."

Aksata menggeram saat ia lihat ternyata bi Sumi yang membukakan pintunya dan bukan Gata.

"bi, ada gata?"

Bi Sumi terlihat sedikit ragu untuk berbicara, jemarinya terlihat bergerak memainkan satu sama lain. "non gata titip sama bibi, jangan bolehin aden masuk"

Hembusan nafas kasar terdengar berasal dari Aksata yang kesal dengan situasi seperti ini. Ia mendongakkan kepalanya, "ayah sama bunda udah berangkat bi?"

"udah den"

Ia mengeraskan rahangnya untuk menahan rasa kesalnya. "bolehin aksa masuk, bi"

"maaf, den. Tapi bibi diminta sama non gata ga ngebolehin aden masuk"

Bi Sumi merasa tidak tega menahan Aksata untuk tidak masuk ke dalam rumah. Mau bagaimana lagi, sepulang sekolah, bi Sumi melihat Gata memasuki rumah dengan mata dan wajah yang sudah basah karena air matanya.

Ia tidak tega jika membiarkan Aksata masuk dan berakhir dengan melihat Gata menangis lagi, bagaimapun Gata sudah ia urus sejak kecil, rasa sayangnya sudah seperti kepada anak sendiri.

"sebentar aja bi" nada bicara Aksata tidak terdengar memohon, tetapi ucapannya penuh dengan Harapan untuk bertemu dengan Gata.

Kepala Bi Sumi sedikit menggeleng, "aden pulang dulu, nanti malem aden kesini lagi" ujar bi Sumi memberi saran.

"Sebentar aja bi" jawab Aksata cepat.

"non gata sekarang gamau di ganggu, den" ujar bi Sumi.

Aksata memilih untuk kembali ke mobilnya kepalanya ia sandarkan dengan mata yang terpejam, seakan dengan gelapnya pandangan dapat membuat rasa penyesalan dan kesal yang Aksata rasanan sekarang bisa mereda.

Aksata memilih untuk diam didalam mobil yang berada didepan pagar rumah kekasihnya itu.

Langit sudah menggelap, jam menunjukkan pukul 7.10 malam. Aksata bergerak membuka pintu mobilnya lalu berjalan kearah pagar rumah Gata.

Setelah mendapat ijin dari penjaga rumah kekasihnya, Aksata berlari kecil kearah pintu rumah Gata.

Ketukan pertama tidak membuat sipenghuni rumah membuka pintunta, tetapi Aksata tidak berhenti, ia tetap mengetuk pintu tersebut. Berharap bukan lagi Bi Sumi yang membuka pintu.

Kleek ..

Nafas Aksata sedikit tercekat saat melihat Gata membuka pintunya. Keduanya terpaku untuk beberapa saat dengan kecanggungan yang menyelimuti kedua orang tersebut.

"pulang" Gata lebih dulu berbicara tepat saat Aksata juga akan berbicara.

Aksata tersenyum lembut, seperti senyuman yang biasa hanya ia tunjukan dihadapan Gata.

"dari siang aku nyariin kamu, ta" ucap Aksata dengan senyum dan suaranya yang lembut. Gata membuang pandangannya, tidak ingin menatap wajah lelaki dihadapannya.

GATAKSA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang