Minggu sore ini seluruh anggota inti Bruiser tengah berkumpul diruang inti markas Bruiser. Diki, Kipli, Yuta, dan Xion seperti biasa setiap mereka bertemu sudah pasti akan memainkan game PS. Sedangkan Dirga dan Aksata memilih duduk di sofa yang berada tidak begitu jauh bersama Gata dan Wilo.
Gata menyenderkan kepalanya dipundak Aksata sembari melihat layar Tv yang sedang menayangkan game bola yang sedaritadi dimainkan oleh Yuta dan Xion. Walaupun Yuta tidak banyak bertingkah tapi ia sangat menyukai game, dan sangat kompetitif jika sedang bermain game.
Sedangkan, Wilo duduk bersebelahan dengan Dirga, mereka masih terlihat canggung karena waktu mereka untuk mengobrol sangat amat jarang. Itu disebabkan karena Dirga sebagai wakil ketua memiliki peran yang penting setelah ketuanya.
"sa, soal si zefen gimana? diakan yang nemuin gata duluan?" ucap Kipli yang tengah duduk menunggu gilirannya untuk memainkan game bola yang sedang dimainkan terlebih dahulu oleh Yuta.
Aksata mengalihkan tatapannya kedepan, menatap kearah Kipli yang juga menatapnya. Aksata mengedikkan bahunya, "gue belum ketemu dia, paling besok disekolah".
Gata yang sedari tadi tengah menyandarkan kepalanya dipundak Aksata sambil memainkan ponselnya, kini Gata mendongakkan wajahnya menatap wajah Aksata. "emang ada apa?"
"waktu nyari lo, si zefen tiba-tiba muncul terus bilang kalo dia yang nemuin lo duluan, lo jadi milik si zefen".
Setelah mendengar apa yang dikatakan Xion, dalam sepersekian detik Gata menegakkan tubuhnya menghadap Aksata yang malah terlihat santai.
Halis Gata menekuk dengan bibir yang terlihat condong kedepan. "ko gitu sih?" ucapnya sembari mendorong pundak Aksata pelan.
Kekehan terdengar berasal dari bibir Aksata. "Gaada yang bisa ambil kamu dari aku," Tangannya terulur menarik Gata kedalam pelukannya, menaruh kepala Gata didada bidangnya lalu mengelus pelan rambut kekasihnya itu.
"muak banget aing, ki, liatnya" ucap Kipli sembari menghempaskan tubuhnya kesandaran sofa yang letaknya lebih dekat dengan TV.
Sama seperti Kipli, Dikipun ikut menghempaskan tubuhnya. "kalo berantem bikin heboh satu dunia, kalo akur bikin enek" ucap Diki lalu menutup matanya berlaga pingsan.
"maksudnya lo ga ikhlas bantu gue kemarin?" Aksata menoleh ke arah Kipli dengan wajah tanpa ekspresi.
Pernyataan yang dilontarkan oleh Aksata barusan membuat Kipli gelagapan, "ga gitu anying maksudnya".
Tingkah laku kedua sejoli itu membuat kelima orang yang berada disana tertawa, kecuali Yuta yang sangat fokus pada permainannya. Tidak sedang bermain game saja Yuta sangat jarang tertawa, apalagi sedang fokus seperti ini.
"gue mau balik duluan deh, udah sore" Ucap Wilo yang langsung membuat Gata melihat kearahnya.
"masih sore ini, wil" ucap Gata, wajahnya terlihat tidak mau jika Wilo pulang lebih dulu saat yang lain masih berkumpul.
Setelah Gilirannya selesai, Xion dan Yuta memilih bangkit lalu berjalan kearah sofa yang sedang diduduki oleh Aksata dan Dirga. "heeh wil, masi sore gini ko udah mau balik" ucap Xion yang baru saja mendudukan dirinya bersamaan dengan Yuta.
Wilo meringis, ia merasa tidak enak kepada teman-temannya, "gue juga maunya masi disini tapi siibu kasian sendirian, jadi gue harus nemenin" jawab Wilo sembari memakai tas selempangnya.
"lah, lo mau kemana, ga?" tanya Diki saat melihat Dirga yang sudah berdiri dan mengambil kunci motornya. Pertanyaan Diki itu membuat semua yang berada disana memperhatikan Dirga.
"gue juga mau balik" ucap Dirga.
Saat mendengar jawaban Dirga, Gata menegakkan kepalanya yang sedari tadi bersandar dipundak Aksata kini bergerak menoleh ke arah Wilo. Gata tidak berbicara apapun tapi ia menatap Wilo dengan tatapan seolah bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATAKSA (On Going)
Novela JuvenilSetelah 2 tahun menjalin hubungan dengan Aksata, Anagata menjadi sasaran balas dendam karena hal yang sudah Aksata lakukan kepada Musuhnya. Walaupun begitu, Aksata akan selalu menjaga Anagata seperti yang sudah ia lakukan selama Dua tahun ini. Anag...