Saat ini Vallio sudah kembali menuju perusahaannya karena jadwal meeting yang tidak bisa di tinggalkan, walaupun sebelum Vallio pulang ia berniat untuk mengirimkan sus pribadi untuk merawat Gata saat Aksata sekolah.
Tetapi Gata bersikeras menolak tawaran Vallio dengan alasan ia bisa menjaga diri sendiri atau ditemani oleh Wilo. Aksata-pun sempat berbicara jika ia tidak akan masuk sekolah hingga Gata boleh pulang, tetapi di tolak begitu saja oleh Gata.
Karena Gata yang tidak bisa diganggu gugat keputusannya, jadi Vallio dan Aksata-lah yang mengalah dan menyetujui kemauan gadis itu.
Sekarang Aksata tengah bersandar dibrankar Gata menemani kekasihnya menonton film. Dengan posisi Gata yang menaruh kepalanya dipundak Aksata. Dan Aksata yang dengan senang hati sesekali mengelus lembut puncak kepalanya.
Sedangkan Diki dan Yuta bermain game online bersama di sofa, dihiasi oleh umpatan-umpatan yang keluar dari mulut Diki.
"sata, bosen.." ucap Gata tiba-tiba, ia menegakkan kepalanya lalu menatap Aksata dengan raut wajah memelas.
Mata Aksata menatap tepat dikedua mata Gata. "pengen apa?" tanya-nya.
Pertanyaan Aksata membuat Gata berpikir. "pengen pulang" Jawab Gata tidak berselang lama.
Mendengar jawaban Gata membuat Aksata mengalihkan pandangannya kembali ke arah tv. "sataaa.. pengen pulanggg" lanjut Gata sembari menyandarkan kembali kepalanya dipundak Aksata saat melihat kekasihnya itu mengabaikan permintaannya.
Aksata memilih diam, tidak berniat membalas ucapan Gata bahkan matanya tetap melihat kearah tv.
Melihat Aksata yang acuh pada permintaannya, Gata seperti mendapatkan sebuah ide. "sataa, kan kalo dirumah pelukannya bebasss" dengan semangat Gata menegakkan kembali kepalanya lalu memposisikan wajahnya tepat dihadapan wajah Aksata.
Raut wajah Aksata seketika mengernyit. "apa sih ta? kamu disini sehari juga belum" ketus Aksata sembari menyingkarkan kepala Gata dari hadapan wajahnya.
Gata mendengus kesal. "pengenn pulangg, sataaaaa!" tidak ada cara lain selain merengek sembari menggoyang-goyangkan tubuh Aksata untuk membuat Aksata menyetujui permintaannya.
Masih sama seperti tadi, Aksata tetap memasang wajah datarnya. "sini mending tidur," dengan satu gerakan tangan Aksata menarik pundak Aksata agar berbaring dengan berbantalkan tangannya.
Namun Gata tidak berhenti merengek, lebih parahnya lagi Gata terus menggerakkan badannya membuat Aksata harus menahan sesuatu dibawah sana.
cupp..
Satu pergerakan Aksata itu membuat Gata diam seketika. Respon yang diberikan Gata membuat sudut bibir Aksata sedikit tertarik keatas. "harus dicium dulu baru diem?" Tanyanya.
"udah, tidur". Lanjut Aksata sembari menuntun kepala Gata agar lebih dekat dengan pundaknya. Tangan Aksata bergerak mengelus punggung Gata menyalurkan rasa kantuk karena Gata harus beristirahat agar cepat pulih.
Sesekali Aksata melirik Gata yang tengah memejamkan matanya, Aksata hanya akan membuat Gata tertidur, tidak ikut tidur juga.
"gataaa!!!"
Baru saja Gata masuk kealam bawah sadarnya namun teriakan yang memanggil namanya itu membuat tubuh Gata bergetar dan matanya kembali terbuka.
Aksata yang merasakan tubuh Gata terlonjak segera menatap wajah Gata dengan tatapan khawatir sembari mengelus punggung Gata, menangkan kekasihnya itu.
"anjing! berisik banget lo nenek lampir!" teriak Diki dengan mata yang masih fokus pada game online diponselnya. Berbeda dengan Yuta yang sedari tadi memilih menyelesaikan permainan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATAKSA (On Going)
JugendliteraturSetelah 2 tahun menjalin hubungan dengan Aksata, Anagata menjadi sasaran balas dendam karena hal yang sudah Aksata lakukan kepada Musuhnya. Walaupun begitu, Aksata akan selalu menjaga Anagata seperti yang sudah ia lakukan selama Dua tahun ini. Anag...