Gataksa - 10

123 6 2
                                    

Sudah dua hari lalu permasalahan kelahi disekolah selesai, papah Aksata datang ke sekolah dan membereskan permasalahan tersebut. Ia menyempatkan waktu disela sela kesibukan perusahaannya.

Walaupun permasalahan disekolah mereka sudah selesai tetap saja rasa balas dendam tidak hilang malah semakin menggebu.

Pagi minggu ini Aksata sudah berada dirumah Gata dengan celana jogger dan tshirt hitam yang ia kenakan.

Ia berencana mengajak gadisnya itu untuk lari pagi, walaupun Gata sudah menolak dengan alasan Aksata masih harus istirahat karena tendangan diperutnya.

Tetapi Aksata tetap keras kepala untuk mengajak Gata lari pagi dan merasa jika dirinya tidak butuh istirahat, memang tendangan seperti itu bagi Aksata hanya hal biasa bahkan bisa sembuh dalam hitungan jam.

"gataaaa! Cepetan sayang ini aksa nungguin" teriak Karina dari lantai bawah.

Ia sedang menyiapkan sarapan pagi ditemani Ellois dan Aksata yang sedang mengobrol dimeja makan.

"kamu kenapa ga istirahat aja sa?" tanya Karina yang sedang membuatkan teh manis hangat untuk pelengkap sarapan.

Aksata tersenyum, "engga bun, lagian aksa ga kenapa kenapa"

"emang gini bun namanya juga anak muda apalagi laki-laki, kaya gitu mah engga ada apa apanya ya sa?" ucap Ellios sambil tertawa bersama dengan Aksata.

"tapi kan tetep harus is-"

"pagiii"

Suara Gata membuat Karina memberhentikan ucapannya. Aksata, Ellios, dan Karina dengan kompak menoleh kearah Gata yang sudah menuruni tangga dan berjalan menghampiri meja makan.

"eeh anak ayah cantik banget!" ucap Ellios sembari mengelus pundak Gata dan menyuruhnya duduk.

Karina tidak memudarkan senyumnya melihat gadisnya tumbuh dengan sangat cantik dan mempesona.

"nih sayang, bunda bikinin kesukaan gataaa!" ucap Karina dengan penuh semangat sembari memberikan gelas berisikan susu coklat hangat kepada Gata.

"makasih bundaa," tangan Gata menerima gelas yang diberukan Karina lalu mencium pipi bundanya.

Semua tidak luput dari pandangan Aksata, ia sangat senang berada diantara keluarga Gata yang penuh kehangatan.

Sekelibat kenangan tentang ibunya muncul dipikiran Aksata, ia merindukan moment bersama ibunya sama seperti yang ada dihadapannya.

Gata sudah meneguk habis segelas susunya. "sata, mau berangkat kapan?"

"sekarang aja, udah jam delapan," jawab Aksata sembari melihat pada jam tangannya.

"iyaa sana, keburu siang," ucap Ellios.

"yukkk" Gata segera bangkit dari duduknya bersamaan dengan Aksata, lalu menyalami kedua orangtua Gata.

Mereka berjalan bersama keluar dari rumah Gata, seperti biasa Aksata selalu memasangkan helm dan menurunkan injakan kaki motornya untuk Gata.

"makasihh," ucap Gata sambil menampilkan ekspresi imutnya saat Aksata sudah menurunkan injakan kakinya.

Setelah Gata membenarkan posisi duduknya, Aksata langsung melajukan motornya ketempat dimana orang-orang beraktifitas melakukan olahraga.

15 menit diperjalanan, akhirnya motor yang ditumpangi Aksata dan Gata berhenti dilapangan besar, terdapat beberapa stand makanan dan minuman dipinggir lapangan.

"sata aku mau cilor itu!" jari telunjuk Gata mengarah kepada penjual.

Aksata yang barusaja menaruh helm Gata diatas motornya segera menoleh dan mengikuti arahh tunjuk yang Gata maksud.

GATAKSA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang