"gue udah ketemu sama anggota inti Bruiser, kemarin" ucap Zefen saat baru saja mendudukkan dirinya di markas baru Turks.
Ucapan Zefen barusan membuat Kijo dan Ilham menatapnya dengan wajah meminta penjelasan mengenai kejadian tersebut.
Namun Zefen menatap kedua temannya malas. "waktu gue nyuruh tiga orang buat nyegat cewenya aksata, berarti?" Zefen mengusap wajahnya kasar. "untung tu cewe gak kenapa-kenapa" lanjutnya. Perkataan Zefen barusan hanya bisa di dengar oleh Zefen sendiri.
Kijo dan Ilham sedari tadi memperhatikan tingkah laku Zefen dari sebrang sofa. "lo kenapa dah?" tanya Kijo sembari mengambil gelas yang berisikan kopi dimeja yang berada didepannya.
Zefen melihat kearah Kijo dan Ilham. "bukan urusan lo!" ucap Zefen sambil memalingkan wajahnya.
Kijo dan Ilham mendengus saat mendengar ucapan Zefen. "lo udah susun rencana selanjutnya?" tanya Ilham.
Zefen menggeleng sebagai jawabannya. Berbeda dengan Kijo dan Ilham yang sudah saling pandang sambil mengerutkan dahinya, heran.
"rencana lo buat jadiin cewek nya aksata sandraan terus minta Bruiser buat kasih semua wilayahnya ke Turks? gimana kelanjutannya?" lanjut Ilham yang sudah membenarkan posisi duduknya, sebagai tanda ia serius membicarakan masalah ini.
Dengusan nafas Zefen terdengar oleh Kijo dan Ilham, mereka melihat Zefen bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk.
"gausah bawa-bawa tu cewek. Gaada sangkut pautnya" ucap Zefen datar.
"lo tau kan kelemahan Aksata itu dicewenya, sama kaya Bruiser! Mereka bakal jagain tu cewe, bahkan ngorbanin apa aja biar tu cewek gak kenapa-kenapa! Lo juga tau kan zef!" Ilham menjatuhkan badannya pada senderan sofa, ia merasa kesal kepada Zefen.
Sedari tadi Kijo hanya diam mengamati wajah Zefen dan Ilham, Kijo lebih tenang jika persamalahan seperti ini, tetapi akan menjadi tengil jika sedangg tidak serius.
"kenapa? lo mau batalin rencananya?" tanya Kijo dengan nada tenang menatap Zefen.
Tatapan mata Zefen sangat menusuk jika ia sedang dalam mood tidak bagus, itu yang dirasakan Kijo saat Zefen menatapnya.
"gue gabilang gue batalin rencananya! Gue bilang jangan bawa bawa cewek!" suara Zefen terdengar lebih lantang dari sebelumnya.
Ilham tertawa kecil. "gue denger cewenya aksata satu sekolah juga sama Aksata, berarti sama lo juga satu sekolah? Lo uda ketemu aksata? Berarti uda ketemu cewe itu juga?" ucap Ilham tanpa memberi jeda untuk Zefen ataupun Kijo berbicara.
"itu peluang besar, lo gampang bawa dia kabur! atau lo tertarik sama tu cewe?" ucap Ilham dengan nada rendah dan mengintimidasi.
Brukk
lengan Zefen berhasil memukul meja, membuat suasana markas hening seketika, dan tatapan semua orang yang berada dimarkas tertuju pada mereka bertiga.
Rencana Zefen bukan hanya untuk mengambil semua wilayah yang dipegang oleh Bruiser, tetapi menghancurkan kebahagiaan Aksata juga, sama seperti Ibu Aksata yang menghancurkan kebahagiannya.
"gue cuma bilang jangan bawa bawa cewek anjing! bukan berarti gue tertarik sama dia, bangsat!" kerah baju Ilham berhasil dicengkram erat oleh Zefen, rahangnya mengeras dan cengkraman itu sangat erat.
Dengan sigap Kijo berdiri. "zef! Tahan diri lo" tangan Kijo berusaha melepaskan cengkraman tangan Zefen dikerah Ilham namun tidak berhasil, Zefen sangat sulit ditenangkan jika amarahnya sudah memuncak.
Semua orang yang berada dimarkas menghampirin Zefen dan membantu Kijo yang tengah menahan Zefen. Sedangkan Ilham tertawa kecil.
"jangan munafik lo! lo ga pernah mengecualikan perempuan, selama gue kenal lo. tapi sekarang?" ucap Ilham sembari menatap mata Zefen yang sudah sangat ingin menghabisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATAKSA (On Going)
Teen FictionSetelah 2 tahun menjalin hubungan dengan Aksata, Anagata menjadi sasaran balas dendam karena hal yang sudah Aksata lakukan kepada Musuhnya. Walaupun begitu, Aksata akan selalu menjaga Anagata seperti yang sudah ia lakukan selama Dua tahun ini. Anag...