Pagi ini, seperti yang diucapkan Aksata kemarin malam, ia menjemput Gata.
Pukul enam kurang lima belas menit ia sudah berada dimeja makan rumah Gata. Bersama dengan Karina dan Ellios.
Terlihat beberapa roti yang sudah diberi selai berada diatas piring, bersama dengan teh manis hangat, tetapi berbeda dengan kepunyaan Gata, gadis itu memilih untuk membuat susu dibandingkan dengan teh hangat.
"gini aksa, ayah itu ada proyek diluar negeri, sekitar enam bulanan atau lebih. Ayah mau bawa gata, tapi kalian sebentar lagian ujian sekolah untuk kelulusan kan?" ucap Ellios saat mereka menikmati sarapannya.
Aksata mengangguk-nganggukkan kepalanya sembari mengunyah roti coklat saat mendengar ucapan Ellios.
"gata juga pasti engga mau kan kalau jauh dari Aksa?" lanjut Ellios bertanya kepada putrinya.
Gata tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, "gamau banget, yahh"
Karina tertawa melihat putrinya yang berbicara dengan mulut yang penuh dengan roti. "di telen dulu sayang,".
"jadi ayah titip gata ke kamu ya aksa, ayah percaya kamu. Dirumah ini juga gata bareng bisumi" lanjut Ellios.
"iya pakk, non Gata saya temenin" ucap Bisumi yang sedang memasak.
"enam bulan aja ya gata sayang, nanti kalo ada apa-apa, kamu minta ayah bunda pulang, kami pasti langsung pulang." Ucap Karina sembari mengucap lembut puncak kepala anaknya itu.
"atau kamu mau susul ayah sama bunda juga boleh, nanti ayah beliin tiket pesawatnya darisana. Atau bareng Aksata aja nyusulnya waktu liburan sekolah" hibur Eliios, karena ia bisa melihat raut wajah sedih pada putri kesayangannya itu.
"tapi bunda sama ayah dateng kan waktu aku wisudaan nanti?" tanya Gata sembari menatap kedua orang tuanya bergantian.
Karina dan Ellios mengangguk yakin. "pasti dong sayangg" ucap Karina.
Gata tersenyum senang.
"flight nya jam berapa bun?" tanya Aksata yang sudah selesai memakan rotinya dan sudah meminum tehnya.
"sore kayanya, sa" jawab Karina.
Aksata mengangguk, "nanti Aksata antar"
Ellios menggelengkan kepalanya bersamaan dengan Karina. "gausah, biar nanti kita dianter supir aja, sa"
"gapapa, biar aksa aja yang antar, yah" ucap Aksata.
Sebelum kedua orang tua Gata membantahnya, Aksata lebih dulu mengalihkan pembicaraannya.
"ayoo berangkat. Udah jam enam lebih" ucap Aksata saat melihat Gata sedang meneguk susunya.
Gata mengangguk, ia lalu berjalan kearah sofa depan tv bersamaan dengan Aksata untuk mengambil tasnya."gata berangkat dulu yaa bunda, ayah" ucap Gata sambil menyalami kedua orang tuanya, sama seperti Aksata.
"berangkat dulu yah, bun"
Ellios dan Karina mengangguk lalu mengikuti Gata dan Aksata.
Mereka memperhatikan Aksata yang memasangkan helm kepada putri mereka, dan melihat Aksata yang merentangkan satu tangannya kebelakang saat Gata menaiki motor sportnya.
Hingga suara klakson terdengar, motor Aksata melaju meninggalkan rumah Gata.
"aku percaya aksa, bun" ucap Ellios sembari merangkul pundak Karina.
Karina tersenyum sembari menganggukkan kepalanya, lalu berjalan kembali memasuki rumah. Mereka menyiapkan apa yang perlu mereka bawa selama pergi ke Belanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATAKSA (On Going)
Teen FictionSetelah 2 tahun menjalin hubungan dengan Aksata, Anagata menjadi sasaran balas dendam karena hal yang sudah Aksata lakukan kepada Musuhnya. Walaupun begitu, Aksata akan selalu menjaga Anagata seperti yang sudah ia lakukan selama Dua tahun ini. Anag...