Menatap tanpa menyapa

16 2 0
                                    

"berapa ibu?"

"Totalnya 74 ribu nduk..." Setelah itu gadis cantik bernama Zee pun membayar.

Zee segera pergi membawa beberapa belanjaan dari supermarket. Namun tatapan nya jatuh pada lelaki yang duduk di pinggiran taman. Lelaki yang pernah menoreh luka dan bahagia secara bersamaan.

Namun, apakah takdir membuat alurnya. Zee tersenyum menatap langit yang tidak ada tanda-tanda akan hujan. Apakah langit seakan menantikan pertemuan ini. Lantas apa yang membuat nya tetap bertahan untuk memandangi nya.

Merasa di perhatikan, Alang pun menyusuri taman guna mencari seseorang yang mengirim sinyal. Tatapan lelaki itu jatuh pada sosok gadis yang berdiri tak jauh darinya. Bolehkah Alang berharap sosok itu tak akan menjadi bayangannya...?

Seakan fatamorgana yang memilih menjadi ilusi daripada kenyataan yang diharapkan.

Kedua insan tersebut hanya saling menatap satu sama lain. Seakan mereka berkomunikasi melalui hatinya. Zee untuk pertama kali memutuskan pandangannya dan memilih melanjutkan perjalanan yang tertunda.

Zee tau, kisah yang belum usai dimulai dari pandangan nya. Tapi apakah ia mengharapkan kisah itu dimulai....?

_____

Alang berusaha untuk menemukan Zee. Berulangkali ia mencoba mendatangi Zee dan berbicara padanya. Namun gadis manis itu seakan tak mempunyai kehidupan. Ia hanya datang ke sekolah tanpa mempedulikan siapapun.

"Zee. Kau tau tadi mama mengundang mu untuk ke rumah...." Berulangkali Alang berusaha untuk mengajak cerita gadis tersebut. Nyatanya tak ada tanggapan yang ia dapatkan. "...lucu kan meong nya rindu sama Zee." Alang menatap sendu ke arah Zee.

Zee yang ia lihat tidak ada kehidupan sama sekali. Bahkan ia tak melawan jika ada yang menjelekkan tentang keluarga nya.

"Zee aku mohon. Kembalilah jadi gadis yang ceria. Jangan kaya gini.." seakan lelaki itu berubah menjadi sosok cerewet hanya untuk mendapatkan perhatian dari gadis manis tersebut. Namun Zee hanya membalas dengan kediaman dan tatapan kosongnya.

Alang tersenyum sendu "nanti aku antar kamu pulang yah. Kamu jangan kemana-mana." Setelah mengatakan itu Alang segera keluar dari kelas Zee.

Gadis manis itu tak bergeming meskipun ada banyak keributan dikelas nya. Ia hanya duduk diam menatap kosong pada guru yang menjelaskan. Bahkan waktu seakan berhenti untuknya. Andai... Andai saja waktu berhenti dikala semuanya tak kan pergi darinya. Apakah ia akan menemukan kebahagiaan itu?

Tak terasa Zee terlalu lama berada di lamunan nya. Sehingga bel pun berbunyi. Zee segera keluar tanpa menunggu janji yang di ikrar kan pada nya. Ah...! Ternyata hujan telah menyambutnya. Seakan butiran itu menggoda untuknya. Gadis manis tersebut berdiri menerpa hujan yang turun deras bahkan ia tak mempedulikan beberapa orang terlihat heboh akan tingkah nya.

"Zee!" Teriakan itu menggema dengan langkah yang kian mendekat. Tanpa melihat, Zee tau siapa pengganggu yang sering menemui nya. "...kan jadi basah. Nanti kamu sakit Zee, ayok kita ke mobil." Ajak lelaki yang tak lain adalah Alang.

Zee tak menghiraukan ajakan dari lelaki tersebut. Fokusnya hanya pada hujan yang tak kunjung menghentikan aksinya.

"Kau tau, tiba-tiba hujan turun. Padahal tadi panas. Cuaca memang gak bisa di prediksikan." Untuk pertamanya suara lembut terdengar di telinga Alang. Bahkan lelaki itu tak mempedulikan badannya yang basah dan menjadi pusat perhatian sekolah "meskipun begitu Alang...." Jeda gadis manis itu.

Zee tersenyum lembut seakan ia tak memiliki masalah sekalipun. Namun Alang tau betapa terlukanya Zee saat ini "....jadilah hujan. Datang tanpa menyapa..." Setelah mengatakan nya Zee mengambil langkah seakan ia menjaga jarak pada Alang. Bahkan gadis manis itu masih bisa tersenyum dengan elegan dan berlari menjauhi Alang.

______

Bukankah kilasan itulah yang ingin Zee lupakan. Namun kilasan itulah yang cocok buat Zee ingat pada moment ini. Zee memilih mengakhiri pandangan itu. Tatapan yang mampu mengunci atensi Zee. Bisakah Zee menerima masa lalu. Padahal masa lalu itulah alasan yang membuat Zee menghilang.

Lantas jika ia sudah berada disini. Apakah ia tanpa sadar ingin berbaikan dengan masa-masa itu. Seperti saat ini, memilih menatap nya tanpa menyapa.

Hingga pada akhirnya pertanyaan akan tetap menjadi pertanyaan, dan bisakah Zee menyimpulkan semua melalui pertanyaan. Nyatanya Zee tetap butuh jawabannya.....


ZEE VIOLIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang