4. terpaksa

7.8K 753 22
                                    

Porsche masih memikirkan perkataan lelaki mafia sombong itu, dia ingin menolak namun perasaannya sangat tidak enak jika membayangkan wajah dan perkataan kinn semalam.

"Phi, kenapa melamun terus?." Che yang melihat kakak nya itu terus mengaduk aduk sarapannya bertanya

"Ah tidak apa-apa."

"Kau mempunyai masalah?, Ceritalah padaku phi."

"Tidak. Sudah lanjutkan sarapanmu, kau bisa terlambat nanti."

"Hemm, phi selalu seperti itu." Kata Che pelan

Seperti biasa Porsche akan mengantarkan Che ke sekolahnya lalu dia akan bekerja di restoran milik tem.

Porsche memarkin sepeda motor nya di parkiran belakang, saat masuk Porsche sudah di sambut dengan tem yang sedang memeriksa ruang penyimpanan.

"Oi Porsche." Sapa tem

"Hai."

"Kenapa wajahmu seperti memiliki beban yang sangat berat hah."

"Tidak, aku hanya sedikit tidak enak badan saja."

"Baiklah, eh tunggu.." tem menahan lengan Porsche saat dia ingin pergi.

"Apa yang tuan kinn katakan padamu semalam." Tanya tem penasaran

"Tidak mengatakan apapun." Elak Porsche

"Heiii tunggu. Jom mengatakan nya pada ku semalam kau ditarik tuan kinn, dan kau pulang awal." Tem menyudutkan wajahnya ke Porsche kepo.

"CK. Dia meminta ku menjadi pengawal nya." Kata Porsche kesal

"Au, sudah ku bilang bukan, tuan kinn tidak akan melepaskan mu begitu saja!." Kata tem memukul pelan lengan Porsche

"Lalu aku harus apa sekarang, aku tidak mau jadi pengawalnya." Porsche berbicara dengan memelas menatap tem agar memberikan nya solusi

"Aku tidak tau, tapi yang jelas kau harus menerima permintaan nya, dia orang yang sangat tidak suka dibantah, kau membuatnya merasa di rendahkan, pasti dia tidak akan membiarkan mu begitu saja Porsche."

"Tem, tolong akuuuuu,,, aku tidak mau, apakah aku kabur saja ya." Porsche merengek dan memikirkan 1 cara untuk menghindari kinn

"Mau kau kabur kemanapun dia pasti menemukan mu bodoh!, Dia itu mafia terkenal tentu hal itu mudah baginya." Tem memukul kepala Porsche, sebenarnya dia juga kasihan pada temannya itu, tapi jika kinn sudah memutuskan maka tidak ada penolakan.

"Sudah lupakan sejenak, pergilah bekerja Tawan juga mencarimu tadi." Lanjut tem mengelus bahu Porsche

"Hmm."

.
.
.
.

"Mana."

"Ini tuan, ini berkas-berkas yang berkaitan dengan pemuda itu." Salah satu pengawal berbadan besar memberikan satu file kepada kinn sambil membungkuk hormat

"Bagus, pergilah." Kata kinn dingin

Saat orang suruhannya sudah keluar dia membuka file itu membacanya dengan seringai dibibirnya.

"Porsche pachara kittisawat, seorang yatim piatu yang bekerja keras untuk menghidupi saudara laki-laki nya dan tidak memiliki kerabat satupun" Kinn semakin melebarkan seringai nya

"Menarik. Mari kita lihat sejauh apa kau akan memberontak,"

.
.
.
.

Sore hari saat Porsche kembali keruamah dia merasa janggal, biasanya saat dia pulang Che selalu menyambutnya dan meminta makanan apapun yang sengaja dirinya beli dijalan, namun sekarang sepi.

This Hurts | kinnporscheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang