Pagi ini seorang lelaki manis sedang sibuk berkutat membuat sarapan didapurnya, meskipun hanya rumah sederhana yang tidak terlalu luas, namun rumah yang dia tinggali bersama adik laki-laki nya itu sangat rapi dan nyaman.
Porsche pachara kittisawat, lelaki bertubuh tinggi dengan bisep dan abs samar diperutnya, memiliki wajah yang tampan namun sangat manis untuk ukuran lelaki pada umumnya, pria yang selalu tersenyum manis dengan sifat yang ceria membuat orang didekatnya selalu merasa nyaman walaupun terkadang juga sering kewalahan karena Porsche terlalu aktif, dan ohhh... Dia juga memiliki kulit Tan yg mulus menambah daya pikatnya.
Dirinya bekerja disebuah tempat makan yang sederhana namun tidak terlalu kecil, dia akan berangkat jam 9 pagi dan selesai disore hari, dia istirahat sebentar dirumahnya dan akan kembali bekerja jam 7 malam hingga jam 11 malam disebuah bar yang lumayan terkenal di kota Bangkok sebagai bertander.
Jika ada yang bertanya apakah dia lelah, sudah pasti dia lelah namun tangung jawabnya kepada adik laki-laki nya membuat dia harus semangat melakukan semua pekerjaan itu untuk menghidupi adiknya.
Mereka hanya tinggal berdua, karena kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan disaat dirinya berumur 9 tahun dan adiknya porche 5 tahun, mereka tidak memiliki saudara, awal-awal mereka ditinggalkan kedua orangtuanya pun mereka sangat bingung dan takut, namun Porsche selalu menghibur adiknya dan berkata bahwa dia yang akan menjaga adiknya itu, disaat dirinya sendiri merasa ketakutan dan bingung harus bagaimana.
Namun setidaknya mereka beruntung memiliki tetangga yang sangat baik kepada mereka, setiap hari ada saja yang memberikan mereka makanan bahkan tidak jarang mereka diberi uang yang lumayan untuk mereka tabung.Saat itu Porsche lebih memilih berhenti dari sekolahnya dan bekerja sebagai tukang cuci piring dan pelayan di restoran tempat nya bekerja sekarang, karna jika dia sekolah dari mana mereka bisa bertahan hidup dan bagaimana adiknya akan melanjutkan pendidikannya, mereka bukanlah keluarga kaya raya yang memiliki harta warisan yang banyak, mereka hanya keluarga sederhana yang bahkan orang tuanya hanya meninggalkan rumah ini saja tapi ini lebih dari cukup untuk mereka.
"Che... Cepat sarapan, kau akan terlambat nanti." Pangil Porsche dari dapur sambil menata makanan sederhana yang dia buat dimeja makan.
"Sebentar phi."
Tidak lama Che datang bergabung dimeja makan, memakan dengan lahap masakan yang dibuat phi nya itu, meski bukan makanan mewah namun masakan phi nya ini sangatlah lezat.
"Pelan-pelan kalau makan, kau akan tersedak nanti."
"Tidak akha uhuk uhuk."
Porsche segera memberikan Che minum, dan berdiri menepuk' kecil punggung adiknya itu.
"Kan sudah phi bilang, kenapa tidak mendengarkan phi hah." Omel Porsche
"Maaf phi, tidak lagi."
"Yasudah habiskan sarapanmu, phi akan mengantarkan mu lalu pergi bekerja." Kata Porsche kembali duduk dan makan
"Phi, apakah phi tidak lelah?.''
"Tidak, aku senang melakukannya."
"Phi begitu bekerja keras untuk kita, tapi aku tidak membantu phi sama sekali." Ucap Che sambil menunduk memakan pelan makanannya.
"Heiii, kau bicara apa, itu memang tugas phi, jika kau ingin membantu phi maka belajar lah dengan rajin dan jangan malas." Porsche menghibur Che dan mengusap pelan kepala adiknya
"Hemm! Itu pasti phi, aku akan giat belajar dan akan membanggakan phi suatu hari nanti, jika aku sudah sukses phi tidak perlu lagi bekerja dan hanya duduk seperti raja di istana kita nanti!." Ucap Che semangat menatap phinya meyakinkan
KAMU SEDANG MEMBACA
This Hurts | kinnporsche
Fantasy"maaf, aku pergi bukan berarti aku tidak mencintai mu.. tapi karena aku terlalu mencintaimu, Kinn. Namum aku tau kau tidak akan melihat ku.. aku pergi.. membawa sebagaian dari dirimu" Porsche . . . . "Kau di mana Porsche? Tolong kembalilah padaku, a...