Porsche merengut kesal karena aktivitas panasnya dengan kinn semalam membuat dia tidak bisa berjalan karena sakit dan nyeri di bagian belakang nya masih terasa, melipat kedua lengan nya didepan dada, duduk bersandar di kepala ranjang hingga membuat bibir nya mengerucut lucu
Kinn hanya terkekeh pelan melihat tingkah porsche yang sama sekali tidak ada seram nya, di mata kinn porsche seperti anak kecil yang merajuk karena tidak di belikan mainan oleh kedua orangtuanya, sangat menggemaskan
Mereka sudah mandi dan rapih, kinn juga telah memandikan porsche meski dirinya harus menahan mati matian hasratnya yang meluap saat melihat tubuh polos porsche yang sangat sexy, hanya miliknya
"Aku jadi tidak bisa masak dan menemani che hari ini, ini semua salah mu kinn!" Pekik porsche kuat menunjuk kinn yang duduk di sisinya
"Hei, siapa yang tadi malam mendesah dengan keras? Hm?" Tanya kinn mengoda membuat porsche memerah malu lalu memukul bahu kinn
"Diam!... Aku kan sudah bilang berhenti tapi kau terus saja bergerak seperti harimau" Suara kencang porsche di awal namun pelan di kalimat akhirnya
"Yasudah maafkan aku, ini semua salah ku" pasrah kinn mengalah
"Ya. memang salah mu!"
Kinn menghela nafas panjang, seumur hidup nya hanya pada porsche lah dirinya akan mengalah seperti ini, jika bukan porsche dia tidak akan mau
"Baiklah, ayo keluar aku akan mengendong mu" kinn berdiri dan menyelipkan kedua lengannya di bawah tubuhnya sekal porsche yang hendak memberontak namun tidak bisa
"Uke selalu benar" bisik kinn tepat di telinga porsche saat mereka sudah keluar dari kamar lelaki manis itu
Porsche yang mendengar perkataan kinn memelototi nya dengan tajam, lengannya yang melingkari leher kokoh kinn kemudian memukul pelan belakang kepala pria tampan itu
"Jangan menyebut ku seperti itu, kinn" rengut porsche tak terima, meski dia memang pihak bawah untuk kinn tapi dia tidak mau di sebut uke, itu terlalu lemah untuk nya yang sangat gagah ini
"Kenapa? Kau kan memang uke" enteng kinn menyeringai puas menjahili porsche
"Tidak! Aku bukan uke!" Pekik porsche kencang memukuli kinn berutal yang tidak terpengaruh sama sekali, bibir nya yang sedikit ranum juga bentuknya yang indah mulai mengerutu kesal tanpa henti
Kinn tertawa puas melihat wajah porsche yang seperti ini, Sangat amat lucu. rasanya kinn tidak tahan untuk tidak membuat porsche kembali menjerit kencang dalam kuasanya
"Berhenti tertawa dan turunkan aku" titah porsche saat sudah sampai ruang makan
Kinn segera menuruti perintah sang nyonya, jika tidak sudah di pastikan porsche akan kembali mengerutu seperti burung beo
"Sebentar lagi makanan datang, kau tidak perlu memasak sekarang"
Porsche menoleh ke arah kinn yang menganguk kecil
"Aku sudah menyuruh bawahan ku untuk mengantarkan makanan kemari" jelas kinn saat melihat ekspresi bertanya porsche pada nya, setelah memandikan porsche dirinya menelfon bawahan nya karena kinn tau porsche tidak akan bisa memasak dalam kondisi seperti ini
Tidak lama terdengar suara ketukan pintu, kinn langsung berjalan dan mengambil dua bungkus berukuran sedang yang di bawa oleh bawahannya, dan hendak berbalik namun bawahannya kembali berbicara
"Eeee... T-tuan"
"Kenapa"
"Tuan korn mencari tuan kinn, beliau ingin membicarakan hal penting dengan tuan" ucap nya sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
This Hurts | kinnporsche
Fantasi"maaf, aku pergi bukan berarti aku tidak mencintai mu.. tapi karena aku terlalu mencintaimu, Kinn. Namum aku tau kau tidak akan melihat ku.. aku pergi.. membawa sebagaian dari dirimu" Porsche . . . . "Kau di mana Porsche? Tolong kembalilah padaku, a...