★Jauh dari kata sempurna★
"Tidak ku pungkiri kau
akan lebih memilihnya."Jangan lupa vote nya makasih♥
Beberapa menit kemudian Ryan datang menghampiri Ansli sambil membawa pesanan Ansli.
"Nih makan yang banyak lo biar gemuk"
"Gua udah gemuk kali"
"Ga sih menurut gua lo tipis kaya triplek"
"Jangan mulai lo"
"Hehe iya silakan makan princess kuu"
"Y"
"Jangan banyak makan kentang goreng ya nanti lo sakit lagi"
"Ck, lo kan tau kentang goreng separuh nafas gua"
"Iya deh iya tapi jangan lupa minum obat nya ya? "
"Iyaaaa" Ucapnya sambil senyum terpaksa dan di balas senyuman manis oleh Ryan.
Ansli melahap makanannya dengan rakus ya karna dia belum sarapan gara-gara ada orng tuanya di dapur tadi, saat makan dengan senangnya dia tak sadar jika mulutnya penuh dan ada noda saos di ujung bibirnya, Ryan yang melihat itu pun tersenyum tipis. "Kalo makan itu pelan-pelan jangan kaya anak kecil" Lalu tangan besarnya menyentuh ujung bibir Ansli.
"Hehe maaf soalnya gua belum makan Yan laper nih"
"Hmm ya udah lanjut"
Ansli melanjutkan aktifitasnya.
"Btw lo kenapa ga sarapan? " Tanya Ryan.
"Tadi boyok gua ada di meja makan gua males harus makan bareng mereka"
"Jangan gitu sayang gimanapun merekan kan boyok lo"
"Ga ada ya orng tua yang mau anaknya jadi orang lain"
"Iya juga si"
"Dahlah kan gua ga mau bahas tuh orng ya keliatan nya aja baik tapi aslinya beh kek BABI coy"
"Ih ko gitu" Ucap Ryan manja.Ansli yang melihat itupun seketika jijik melihat raut muka Ryan.
"Dih apaan si lo ga pantes lo kek gitu" sambil menampar pelan pipi Ryan.
"Yaelah lo mah gitu amat, makan sono! "Ucapnya merajuk.
★Depan rumah Ansli
"Sampe........ Turun lo"
"Iye sabar napa"Ansli turun dari motor Ryan.
"Yaudah gua pergi ya" Pamitnya.
"JANGAN KELUYURAN LO, MAKASIH TUMPANGANNYA"
"OKE! "
Cekrk
Ansli membuka pintu rumah disana ada ibunya yang sedang kebingungan mencari Celline sepertinya dia sudah mengambil uang ibunya. "ANSLI SINI KAMU! "
"Apaan si gua cape mau istirahat"
"Cari Celline cepat"
"Gua cape maa"
"Cepat kalo tidak mama bilang sama papa"
'Mental patungan aja bangga'Batinnya.
"Eh koplok" Lirihnya. Dan dengan sangat sangat sangat terpaksa Ansli pergi mencari Celline.
Saat bertemu dengan Celline dia segera menghampiri nya dan menyuruhnya pulang agar semuanya beres Ansli males kalo berurusan dengan anak ini anak tidak tau diri Celline. Tapi saat Ansli mendekat Cellin yang melihat itu seperti ketakutan raut muka nya berubah yang tadinya cengar-cengir bersama seseorang setelah melihat Ansli merubah jadi muka takut entah apa yang di sembunyikan nya dari Ansli.
Dengn susah payah Ansli mengejar Celline yang berlari menghindari Ansli, saat memasuki gang yang buntu dia tidak bisa kemana mana lagi.
"Pulang lo kata nyokap gua" Ucap Ansli sambil sedikit menarik lengan Celline.
"Ga!, gua ga mau lo aja sana yang pulang ketemu sama si tua bangka itu! "
"Jaga ya ucapan lo! "
Celline seperti tidak mendengarkan ucapan Ansli dia malah mendorong badan Ansli dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan Ansli.
Ansli yang melihat Celline pergi menggelengkan kepala 'Apa susahnya cuma pulang'Batinnya.
'Pasti gua di marahin lagi nih, dasar budak anj*ng'gerutu nya dalam hati.
«Ryan nickolas»08-02-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR SEBUAH KISAH [SELESAI]
Short StoryMenceritakan tentang gadis bernama Ansli paramita rusady, yang kini tak mendapatkan lagi kasih sayang dari orng tuanya bahkan kekerasan dan paksaan selalu ia dapatkan dari orang tuanya. Ansli mempunyai sahabat bernama Ryan nickolas, sebelumnya dia...