22.Lauren

39 3 0
                                    

"Hanya sekedar pengingat, bukan berarti di ingat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya sekedar pengingat, bukan berarti di ingat"


"Hey dengarin dulu gua! "

"Apa?! Apa yang harus gua denger?! "

"Pacar baru lo?! "

Alfaro diam tak menjawab sepatah kata pun.

"Haha kenapa diam?! Benar kan baik lah cukup sandiwara lo itu?! "

"Dia kakak gua! "

"Jangan alasan lepasin gua, gua muak sama sikap lo! "

Alfaro tetap saja mencengkram tangan Ansli.

"Apa kurang jelas? LEPASKAN PENGHIANAT! "

Hingga Akhirnya Alfaro melepaskan genggaman nya.

Lalu Ansli pergi meninggalkan Alfaro, dengan tangisan di pipinya Ansli berlari sekuat mungkin menjauh dari dari Alfaro.

Ansli menaiki mobil lalu pergi meninggalkan sekolah nya.

Saat sampai di apartemen, ia mengunci diri di kamarnya.

Tok tok tok

"Non ada den Alfaro! "

'Mau apa dia ke sini'

"Emm bilang aja aku ga ada bii! "

"Maaf non tadi bibi bilang non ada trus manggil non"

"Suruh pulang saja bi"

"Den Alfaro nya tidak mau"

"Paksa saja"

"Ya sudah"

"Tapi boleh bibi masuk? "

"Masuk lah"

Di balik pintu sudah ada Alfaro dan bi Atik.

"Makasih bi"

"Iya den"

Crek

Terlihat seorang gadis kecil sedang memandang ke arah jendela menatap langit penuh bintang.

Alfaro mendekati Ansli dengan perlahan.

"Ada apa bi? " tanya Ansli tampa menoleh.

"Maaf" satu kata itu membuat mata Ansli membulat lalu berbalik.

"Mau apa lo kesini! "

"Maaf" ucapan itu kembali keluar Alfaro hanya menundukan kepalanya.

"Sudah lah jangan seperti itu"

"Gua minta maaf, dia bukan siapa siapa gua"

"Trus"

"Dia kakak gua, kakak tiri gua lebih tepatnya dia sedari kecil berada di Indonesia bersama nenek dia mengidap penyakit kangker otak stadium 3 keadaan nya semakin parah, tapi saat gua datang kakak seperti kuat di hadapan ku

Selama gua datang ke indo gua selalu menceritakan hidup gua di sini termasuk lo, dia selalu berpesan jangan sesekali melukai hati wanita karna sama saja melukai bunda, maaf belum cerita"

Ansli diam sejenak memikirkan penjelasan Alfaro barusan. "Kita ke Indonesia! "

"Mau apa? "

"Mau ketemu kakak lo"

"Tapi.. "

"Dah jangan banyak tapi"

"Serah"

Ansli berbaring di kasur nya lalu di susul oleh Alfaro.

"Ngapain si lo! "

"Jangan pangil lo-gua panggil aku-kamu aja"

"Serah! "

"Masih marah ya? "

"Ga"

"Ya udh aku beliin kentang goreng deh"

"Terserah"

"Ya udh aku pesenin dulu"

"Ya"

*********

WANITA MUNGIL ঞ

*Bagai mana sudah siap? "

                                                                *Sudah*

*Besok kita akan beraksi*
  
                                                               *Baik lah*

*********

"Al"

"Hmm? "

"Aku ingin kamu datang di acara ulang tahun ku besok di gedung MAHESA "

"Haha ternyata gadisku sudah dewasa"

"Hehe"

"Oke oke aku kesana sama yang lain"

"Iya"

************

SEKOLAH

"Selamat pagi anak-anak?! "-Pak gangan.

"Pagi pak! "

"Baiklah mari kita lanjut lagi pembahasan IPA kemarin"

"Iya Pak"

Merekapun lanjut belajar.

ISITURAHAT.

Ansli memasang selembaran di mading sekolah bertulisan undangan ulang tahun nya.

Semua siswa melihat undangan itu lalu memutuska untuk ikut ke acara ulang tahun Ansli.

Ansli pergi ke taman belakan tadi saat pelajaran pertama ada pesan yang tertera Ansli harus kesana menemui Alfaro.

"Mana sih lama banget"

Sebuah tangan menampar keras di pipi Ansli dan pelakunya adalah Celline dia yang menjebak nya.

Ansli tersungkur sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.

"RASAIN! "

"Lo apa-apaan sih?! "

"Ohh lihat kawan di sini ada seorang anjing yang kelaparan kasihan sekali"-Lauren.

Masih ingat? Lauren, Rena, Dina?, mereka yang dulu bully Ansli.

"Apa ini?! "

"Hahaha GUA BENCI SAMA LO ALFARO MILIK GUA, AWALNYA GUA KIRA LO BENERAN BERUBAH TAPI LO GA LEBIH DARI SEORANG PELAKOR, GUA BENCI LO ANJING! "-Lauren.

"Oohh, Ambillah jika dia mau"

"LO UDAH REBUT POSISI GUA, DAN LO UDAH REBUT GEBETAN GUA APA LAGI YANG MAU LO REBUT HAH"

"Kalo lo mau ambil AMBIL ANJING KALO LO MAU AMBIL! "

"JANGAN BANYAK BACOT BAWA DIA KE GUDANG! "-Celline.

Mereka membawa Ansli dengan paksaan tapi dengn santainya Ansli hanya mengikuti mereka.

GUDANG

"Udah deh ga perlu lo giniin gw"

"Diem lo! "-Lauren.

"Hmm"

Mereka mengikat Ansli lalu memalaikan lakban di bibir Ansli lalu meninggalkan nya di gudang.




AKHIR SEBUAH KISAH [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang