"Tidak perlu berjuang untuk mendapatkan setetes cinta, jika akhirnya cinta itu lepas hanya karna satu masalah"
Ansli duduk di salah satu bangku di sana sambil melipat kedua tangan nya di depan dada, Agas memperhatikan gadis itu di balik pohon.
"Kak Agas Jahat hiks.. Jahat! "
Agas menghampiri Ansli, membawakan pesanan gadis itu sebuah boneka uni coren.
"Nih udah ya jangan marah lagi"
"Hiks kakak jahat" Ansli menangis tapi ta urung dia mengambil boneka itu, Agas mengusap pipi gadis itu layaknya seorang wanita berharga baginya, entah apa yang dia sembunyikan dari Ansli dan teman-temannya.
"Maaf ya kakak cuma becanda doang kok"
"Iya, tapi kenapa kakak ajak aku jalan? "
"Aku cuma mau cerita sama kamu, boleh kan? "
"Hmm boleh tapi jangan di sini terus harus beli kentang goreng dulu"
"Ya udah ayo"
Mereka membeli kentang goreng 1, lemon tea 2, batagor 1.
"Kak di bawah pohon itu aja yu"
"Oke"
Di bawah pohon besar terdapat satu lampu indah dan kursi di bawahnya tempatnya tak terlalu ramai, sangat cocok untuk cerita.
"Mau cerita apa kak" Tanya Ansli mulai serius.
"Aku mau cerita tentang kehidupan aku bolehkan? "
"Boleh kak, tapi kenapa sama aku? "
"Karna kamu wanita pertama yang aku ceritakan tentang kehidupan ku"
"Hmm kalo teman-teman kakak? "
"Mereka sudah tau tapi tidak semua"
"Baiklah ceritakan saja"
"Waktu itu.........
☣︎FLASHBACK ON
AGAS POV'S
Hari itu aku sedang bersiap siap sekolah umurku 5 tahun aku punya adik tapi aku ga pernah ketemu, mungkin hanya sekali saat mamaku melahirkan adikku, adik ku perempuan cantik sekali saat itu umurku sekitar 3 tahun, aku belum mengerti apapun hanya melihat di balik kaca.
Saat adik ku lahir mama dan papa tak lagi memperhatikan ku, tapi aku tak menyalahkan adikku karna dialah ratu ku yang ke dua setelah mama, namun saat kejadian itu terjadi di mana aku dibuang oleh mama dan papa ke nenek, di bogor entah apa maksudnya yang pasti aku tak lagi mendapat kabar mereka, aku di telantarkan di rumah nenek, untung saja nenek ingin mengurus ku hingga besar saat umurku 16 tahun nenek meninggal dan semua itu karna mama, mama yang mendorong nene hingga jatuh dan tersungkur, di situ aku hanya menangis melihat nenek kesakitan, saat aku ingin membalas perbuatan mama, papa lebih dulu menghadang ku lalu menendang ku sangat keras sampai aku tak bisa bangun lagi, saat aku terbangun rumah sudah di penuhi warga yang berdatangan ke rumah ku, aku sontak terkejut lalu keluar kamar dan melihat para warga yang sedang membaca surat yasin, karna nenek sudah tiada.
Aku tak bisa menerimanya aku berlari ke arah jasad nenek yang terbungkus kain kafan, aku menangis sejadi-jadinya aku berharap nenek bangun, aku lelah aku cape hidupku seperti hancur berkeping-keping.
Saat nenek sudah di makamkan aku di rumah bersama tetangga sebelah rumah ku yang masih senan tiasa menunggu ku, dia bu desi, ibu yang mempunyai anak 3 yang sudah dewasa semuanya lelaki dan sudah mempunyai cucu.
Saat semuanya sudah pulang aku diam di kamar sambil menangis, tapi aku harus ingat pesan nenek.
Pesan itu yang terakhir nenek ucapkan kepadaku.
*Nak nanti kalo nenek udah ga ada, kamu jangan sedih nenek sayang kamu, jangan terpuruk dalam kesedihan mu, bangkitlah dan bekerja keras lah, dan pergi le london untuk bertemu adikmu dan kedua orang tua mu, bawa adik mu itu nenek mempunyai pirasat tidak enak terhadap adik mu, jangan benci adik mu nak dia tak bersalah, orang tuamu lah yang salah*
Pesan itu selalu ku ingat, mulai dari situ aku bekerja keras mencari secuan uang dan di bantu oleh tabungan nenek, dan di umurku yang 17 tahun aku sukses dan sampai di London, aku memilih apartemen, saat di jalan aku tak tau kalo jalan itu berbahaya, pada saat itu aku bertemu geng MSR entah apa yang mereka pikirkan mereka tiba-tiba menyerang ku, tak lama dari situ datang geng X MUFCLUN, dan membantuku melawan mereka.
Mereka berjumlah sekitar 20 orang tapi kita hanya berjumlah 5 orang tapi mereka tumbang semua.
Mereka menatap ku seperti asing dan memang baru pertama kali mereka melihat ku.
"Lo siapa kok bisa di jalan sini? "-Alkan.
"Gua AGAS RADITIA R, panggil aja Agas" ucap ku sambil menjulurkan tangan. Sontak mereka saling pandang dan menerima jabatan tangan ku.
"Gua RAMA THEO TECSAS, panggil aja Rama, gua anggota inti geng"
"Gua GEVIN REZATA FLAVOUR, panggil aja Gevin, gua juga anggota inti dari geng ini"
"Gua ALKAN DARIUS TURAMOUS, panggil aja Alkan, gua tangan kanan geng ini"
"Gua ALFARO MANUEL ALTARA, panggil gua Alfaro, gua pemimpin mereka gua yang buat geng ini"
Sampai saat nya mereka mengajak ku untuk gabung di geng mereka karna melihat ke ahlian ku dalam berkelahi.
☣︎FLASHBACK OFF
Ansli menghapus air matanya yang keluar, kisahnya hampir sama seperti dirinya, kesedihan mendalam setelah orang tuanya berubah di sebabkan oleh seseorang, bedanya dia oleh adiknya, tapi dirinya oleh sahabatnya sungguh miris.
"Kok nangis? "-Agas.
"Sedih kak"
"Gua mau ngomong sesuatu sama lo tapi lo jangan bilang sama siapapun dan hanya lo yang tau"
"Iya kak"
"Lo adalah.........
*********
"Makasih ya kak udah nganterin aku pulang"
"Iya sama sama, ya udah aku pamit ya"
"Iya hati-hati ya"
******
Ansli membuka pintu apartemen nya saat masuk tiba-tiba dia di kejutkan oleh seorang lelaki di hadapan nya.
"Eh ayam anak nya lima! "
"Ih ngagetin aja sih Al aku kan jadi malu"
"Udah puas jalan sama Agasnya? "
"Udah, seru loh Al aku di beliin boneka, kentang, sma minum"
"Basi"
"Kok gitu sih, kan Kakak Agas baik"
"Iya deh baik ya udah sana tidur gua mau pulang"
"Ya udah dadah muach" Ansli mencium pipi Alfaro, sang empu yang di cium mematung.
"Kenapa kak kok bengong, sana katanya mau pulang"
"Ck, iya iya gw pulang"
16-06-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR SEBUAH KISAH [SELESAI]
Short StoryMenceritakan tentang gadis bernama Ansli paramita rusady, yang kini tak mendapatkan lagi kasih sayang dari orng tuanya bahkan kekerasan dan paksaan selalu ia dapatkan dari orang tuanya. Ansli mempunyai sahabat bernama Ryan nickolas, sebelumnya dia...